Senin, 23 November 2009

Mending Di Bilang Banci Dari Pada Hancur Karena Narkoba

Kisah ini dialami oleh teman baru u yang bernama Ricky (bukan nama sebenarnya). Berawal dari letak rumah kami yang berdekatan,masih satu komplek disana aku mengenal Ricky. Seorang cowo tampan pindahan dari Surabaya. Ia tinggal bersama tante Yanti,teman Mama ku. Karna rumah kami bertetanggaan sehingga aku juga luamyan deket sama tante Yanti. Awalnya aku tidak pernah menduka sama sekali bahwa dulunya itu Ricky seorang jungky (pemakai) karna saat aku berkenalan dengannya wajahnya terlihat begitu fresh,matanya terlihat bersih tak percaya bahwa dulu ia pernah kecanduan narkoba.
Awalnya aku tidak tahu bahwa Ricky pernah terjerumus ke barang haram itu. Pertemanan kami diawali seperti biasa saja,hanya sekedar kata sapaan hai,hallo dan sebagainya yang terucap bila kami bertemu di jalan. Namun lama kelamaan,karna kami sering bertemu juga dan didukung rumah kami yang berdekataan kami mulai berteman,bercanda,bercerita,dan saling meminta pendapat bila terjadi suatu masalah pada kami. Mungkin dari itu persahabatan mulai kami jalin. Aku senang memiliki sahabat seperti Ricky yang care banget,dia selalu ngebantuin aku atau sekedar ngasih saran bila aku mengalami masalah. Tetapi,di sinilah awal aku mengetahui bahwa dulu ia adalah seorang jungky.
Siang itu,aku meminta Ricky untuk menemaniku jalan-jalan ke pelangi (plaza semanggi) niat awal aku hanya ingin refreshing saja menghilangkan kejenuhanku oleh pelajaran-pelajaran sekolah di Sukabumi. Karna pada saat itu,kebetulan hari Sabtu aku yakin Ricky juga ada dirumah. Akhirnya kami pergi berdua, tetapi aku juga udah janjian sama kakak sepupu ku bertemu disana karna ia juga kebetulan sedang jalan sama pacarnya.
Singkat cerita,aku dan Ricky sampai. Kami jalan-jalan berdua dan bertemu dengan ka Ria dan ka Agung pacarnya. Kami meneruskan jalan-jalan kami bersamaan. Kami makan bersama,main timezone,bercanda-canda dan lain-lain. Ka Ria dan Ka Agung pun sepertinya sudah akrab dengan Ricky karna mungkin Ricky juga memang orangnya welcome. Nah pada saat kami mau pulang,di tempat parkir ada seorang cowo seumuran Ka Agung yang berteriak memanggil nama Ka Agung.
“Gung,” cowo ini sambil melambaikan tangannya kearah ka Agung.
“Ehh,elo won,”balas ka Agung.
Ternyata itu Ka Wony,teman Ka Agung dikampus. Aku pun menyapa Ka Wony karna aku juga sudah kenal lumayan dekat sama teman Ka Agung satu ini. Abis dia ganteng na cute banget sih.
“Hai Ka Won,sama siapa tuh cie.”sapa ku pada Ka Wony karna aku melihat seorang cewe yang sedang tersenyum ramah berdiri disampingnya Ka Wony.
“Ooh,ni kenalin calon Kaka Ipar kamu.”balas Wony sambil bergurau.
Kita semua tertawa tetapi sambil berkenalan juga. Ketika itu sekilas aku melihat perubahan raut wajah Ricky,ia terlihat gelisah. Tapi aku tidak terlalu menanggapinya.
Keesokan harinya,
Ka Wony membawa suatu berita yang membuat aku sangat kaget. Ka Wony menceritakan masa lalu tentang Ricky,sahabat ku. Ka Wony juga mendapatkan berita tersebut dari Lusy,pacarnya. Lusy mengetahui bahwa Ricky seorang jungky karna dulu ia pernah tinggal satu perumahan dengan Ricky di Surabaya,walaupun tidak satu komplek.
Akhirnya,aku langsung menemui Ricky dan meminta kebenaran tentang berita itu.
Ricky terlihat kaget saat aku tegas meminta penjelasan tentang masa lalunya. Dan Ricky pun menceritakan semua kehidupan suramnya dulu.
***
“Baiklah Li,kalo memang kamu ingin mengetahui masa lalu ku. Bukan maksud aku untuk menyembunyikan semua ini,tapi aku tahu bila sudah waktunya kamu juga akan menanyakan tentang ini padaku atau mencari kebenarannya sendiri.” jawab Ricky. Dan ia pun mulai menceritakan semuanya.
Semuanya,kisah awal yang membuat dia terjerumus ke barang haram itu.
***
Ricky menghabiskan masa kecilnya dikeluarga yang broken home.
“Masa kecil aku kacau banget Li. Orang tua aku setiap hari pasti ribut,ribut,dan ribut. Sehingga keributan menjadi hal biasa bagi aku. Memasuki masa SMP,aku mulai mencoba merokok. Kondisi mental yang lagi kacau ditambah lagi pergaulan yang ga ngedukung ngebuat kebiasaan ngerokok ku semakin menjadi. Memang awalnya,saat orang tua ku tau mereka tidak mengijinkan aku merokok. Namun pada akhirnya mereka menyerah.” Menurut Ricky,awal dari kebiasaan memakai narkoba adalah merokok. “Soalnya waktu aku pusing,aku selalu isep rokok. dan itu udah ga mempan akhirnya aku mulai mencoba-coba yang namanya narkoba.
Saat itu aku baru nginjak bangku SMA. Waktu itu aku nyoba jenis ectacy,pertama nyoba sih rasanya pusing,bawaannya males banget, pokoknya ga enak banget deh” kata Ricky yang mencoba mengingat-ngingat kembali. “Tapi walaupun begitu aku tetep mengkonsumsinya sampai akhirnya kecanduan.
“Mengkonsumsi narkoba bikin emosi aku tinggi dan ga stabil,akibatnya aku jadi sering ribut sama orang lain. Masuk masa kuliah,kebiasaan mengkonsumsi narkoba aku semakin parah.Pernah pada saat itu aku sehari penuh ga sadarkan diri setelah minum-minum dan menghisap ganja bersama teman-teman ku. Kebiasaan tersebut membuat otak ku ga bisa berpikir sampai akhirnya aku keluar dari Universitas pertamaku di tahun pertama. Tetapi Allah masih sayang padaku. Waktu itu,aku diberikan jalan keluar melalui acara khusus untuk pemuda yang kecanduan narkoba dan ingin sembuh,acaranya diadakan di suatu tempat. Akhirnya aku langsung mengikuti rehabilitasi dengan pengawasan yang teramat menyakitkan bagi diriku juga mungkin pemuda-pemuda yang ada disitu. Rehabilitasi ini ga ngelibatin dokter sama sekali. Aku hanya mendapatkan segelas susu ketika tubuhku mulai sakaw atau ketagihan. Awalnya susu itu pasti dimuntahkan kembali,tetapi Pembina disana tetap membiarkan diriku mengalami kesakitan sampai sakawnya lewat. Walaupun aku pingsan atau mengerang kesakitan,yang dikasi tetep segelas susu.” Cerita Ricky sambil tersenyum kecut mengenang waktu itu.
“Lalu,”lanjut Ricky meneruskan ceritanya.
“Setelah mengikuti karantina di tempat itu,kondisi kesehatan aku berangsur pulih. Aku ga lagi make jenis narkoba apapun. Walaupun berulang kali mendapat godaan dari teman-teman ku bahkan waktu itu aku sempat dipukuli karna menolak tawaran mereka. Dan ga sedikit juga yang mengejekku banci. Tapi aku tetap teguh pada pendirian bahwa aku ga boleh pake narkoba lagi.”
***
Ricky telah menceritakan semua masa lalunya. Aku pun telah mengerti,dan tidak ada lagi keraguan terhadap sahabat ku ini. Aku berpikir biarlah masa lalu menjadi sebuah kenangan karna setiap orang pun pasti memiliki masa lalu yang ga selalu baik. Yang penting saat ini kehidupan Ricky sudah jauh lebih baik,ia juga melanjutkan kuliahnya lagi di Yogya. Dan mungkin karena kesibukannya sekarang,Ricky jarang memberikan kabar lagi padaku. Tetapi biarlah,setidaknya aku pernah memiliki sahabat seperti Ricky. Dan Ricky benar, “Jangan takut dibilang banci kalo ga pake dari pada hidup hancur dan terpuruk gara-gara narkoba.”
“Say no to Drugs.”

0 komentar:

Mending Di Bilang Banci Dari Pada Hancur Karena Narkoba

Kisah ini dialami oleh teman baru u yang bernama Ricky (bukan nama sebenarnya). Berawal dari letak rumah kami yang berdekatan,masih satu komplek disana aku mengenal Ricky. Seorang cowo tampan pindahan dari Surabaya. Ia tinggal bersama tante Yanti,teman Mama ku. Karna rumah kami bertetanggaan sehingga aku juga luamyan deket sama tante Yanti. Awalnya aku tidak pernah menduka sama sekali bahwa dulunya itu Ricky seorang jungky (pemakai) karna saat aku berkenalan dengannya wajahnya terlihat begitu fresh,matanya terlihat bersih tak percaya bahwa dulu ia pernah kecanduan narkoba.
Awalnya aku tidak tahu bahwa Ricky pernah terjerumus ke barang haram itu. Pertemanan kami diawali seperti biasa saja,hanya sekedar kata sapaan hai,hallo dan sebagainya yang terucap bila kami bertemu di jalan. Namun lama kelamaan,karna kami sering bertemu juga dan didukung rumah kami yang berdekataan kami mulai berteman,bercanda,bercerita,dan saling meminta pendapat bila terjadi suatu masalah pada kami. Mungkin dari itu persahabatan mulai kami jalin. Aku senang memiliki sahabat seperti Ricky yang care banget,dia selalu ngebantuin aku atau sekedar ngasih saran bila aku mengalami masalah. Tetapi,di sinilah awal aku mengetahui bahwa dulu ia adalah seorang jungky.
Siang itu,aku meminta Ricky untuk menemaniku jalan-jalan ke pelangi (plaza semanggi) niat awal aku hanya ingin refreshing saja menghilangkan kejenuhanku oleh pelajaran-pelajaran sekolah di Sukabumi. Karna pada saat itu,kebetulan hari Sabtu aku yakin Ricky juga ada dirumah. Akhirnya kami pergi berdua, tetapi aku juga udah janjian sama kakak sepupu ku bertemu disana karna ia juga kebetulan sedang jalan sama pacarnya.
Singkat cerita,aku dan Ricky sampai. Kami jalan-jalan berdua dan bertemu dengan ka Ria dan ka Agung pacarnya. Kami meneruskan jalan-jalan kami bersamaan. Kami makan bersama,main timezone,bercanda-canda dan lain-lain. Ka Ria dan Ka Agung pun sepertinya sudah akrab dengan Ricky karna mungkin Ricky juga memang orangnya welcome. Nah pada saat kami mau pulang,di tempat parkir ada seorang cowo seumuran Ka Agung yang berteriak memanggil nama Ka Agung.
“Gung,” cowo ini sambil melambaikan tangannya kearah ka Agung.
“Ehh,elo won,”balas ka Agung.
Ternyata itu Ka Wony,teman Ka Agung dikampus. Aku pun menyapa Ka Wony karna aku juga sudah kenal lumayan dekat sama teman Ka Agung satu ini. Abis dia ganteng na cute banget sih.
“Hai Ka Won,sama siapa tuh cie.”sapa ku pada Ka Wony karna aku melihat seorang cewe yang sedang tersenyum ramah berdiri disampingnya Ka Wony.
“Ooh,ni kenalin calon Kaka Ipar kamu.”balas Wony sambil bergurau.
Kita semua tertawa tetapi sambil berkenalan juga. Ketika itu sekilas aku melihat perubahan raut wajah Ricky,ia terlihat gelisah. Tapi aku tidak terlalu menanggapinya.
Keesokan harinya,
Ka Wony membawa suatu berita yang membuat aku sangat kaget. Ka Wony menceritakan masa lalu tentang Ricky,sahabat ku. Ka Wony juga mendapatkan berita tersebut dari Lusy,pacarnya. Lusy mengetahui bahwa Ricky seorang jungky karna dulu ia pernah tinggal satu perumahan dengan Ricky di Surabaya,walaupun tidak satu komplek.
Akhirnya,aku langsung menemui Ricky dan meminta kebenaran tentang berita itu.
Ricky terlihat kaget saat aku tegas meminta penjelasan tentang masa lalunya. Dan Ricky pun menceritakan semua kehidupan suramnya dulu.
***
“Baiklah Li,kalo memang kamu ingin mengetahui masa lalu ku. Bukan maksud aku untuk menyembunyikan semua ini,tapi aku tahu bila sudah waktunya kamu juga akan menanyakan tentang ini padaku atau mencari kebenarannya sendiri.” jawab Ricky. Dan ia pun mulai menceritakan semuanya.
Semuanya,kisah awal yang membuat dia terjerumus ke barang haram itu.
***
Ricky menghabiskan masa kecilnya dikeluarga yang broken home.
“Masa kecil aku kacau banget Li. Orang tua aku setiap hari pasti ribut,ribut,dan ribut. Sehingga keributan menjadi hal biasa bagi aku. Memasuki masa SMP,aku mulai mencoba merokok. Kondisi mental yang lagi kacau ditambah lagi pergaulan yang ga ngedukung ngebuat kebiasaan ngerokok ku semakin menjadi. Memang awalnya,saat orang tua ku tau mereka tidak mengijinkan aku merokok. Namun pada akhirnya mereka menyerah.” Menurut Ricky,awal dari kebiasaan memakai narkoba adalah merokok. “Soalnya waktu aku pusing,aku selalu isep rokok. dan itu udah ga mempan akhirnya aku mulai mencoba-coba yang namanya narkoba.
Saat itu aku baru nginjak bangku SMA. Waktu itu aku nyoba jenis ectacy,pertama nyoba sih rasanya pusing,bawaannya males banget, pokoknya ga enak banget deh” kata Ricky yang mencoba mengingat-ngingat kembali. “Tapi walaupun begitu aku tetep mengkonsumsinya sampai akhirnya kecanduan.
“Mengkonsumsi narkoba bikin emosi aku tinggi dan ga stabil,akibatnya aku jadi sering ribut sama orang lain. Masuk masa kuliah,kebiasaan mengkonsumsi narkoba aku semakin parah.Pernah pada saat itu aku sehari penuh ga sadarkan diri setelah minum-minum dan menghisap ganja bersama teman-teman ku. Kebiasaan tersebut membuat otak ku ga bisa berpikir sampai akhirnya aku keluar dari Universitas pertamaku di tahun pertama. Tetapi Allah masih sayang padaku. Waktu itu,aku diberikan jalan keluar melalui acara khusus untuk pemuda yang kecanduan narkoba dan ingin sembuh,acaranya diadakan di suatu tempat. Akhirnya aku langsung mengikuti rehabilitasi dengan pengawasan yang teramat menyakitkan bagi diriku juga mungkin pemuda-pemuda yang ada disitu. Rehabilitasi ini ga ngelibatin dokter sama sekali. Aku hanya mendapatkan segelas susu ketika tubuhku mulai sakaw atau ketagihan. Awalnya susu itu pasti dimuntahkan kembali,tetapi Pembina disana tetap membiarkan diriku mengalami kesakitan sampai sakawnya lewat. Walaupun aku pingsan atau mengerang kesakitan,yang dikasi tetep segelas susu.” Cerita Ricky sambil tersenyum kecut mengenang waktu itu.
“Lalu,”lanjut Ricky meneruskan ceritanya.
“Setelah mengikuti karantina di tempat itu,kondisi kesehatan aku berangsur pulih. Aku ga lagi make jenis narkoba apapun. Walaupun berulang kali mendapat godaan dari teman-teman ku bahkan waktu itu aku sempat dipukuli karna menolak tawaran mereka. Dan ga sedikit juga yang mengejekku banci. Tapi aku tetap teguh pada pendirian bahwa aku ga boleh pake narkoba lagi.”
***
Ricky telah menceritakan semua masa lalunya. Aku pun telah mengerti,dan tidak ada lagi keraguan terhadap sahabat ku ini. Aku berpikir biarlah masa lalu menjadi sebuah kenangan karna setiap orang pun pasti memiliki masa lalu yang ga selalu baik. Yang penting saat ini kehidupan Ricky sudah jauh lebih baik,ia juga melanjutkan kuliahnya lagi di Yogya. Dan mungkin karena kesibukannya sekarang,Ricky jarang memberikan kabar lagi padaku. Tetapi biarlah,setidaknya aku pernah memiliki sahabat seperti Ricky. Dan Ricky benar, “Jangan takut dibilang banci kalo ga pake dari pada hidup hancur dan terpuruk gara-gara narkoba.”
“Say no to Drugs.”

0 komentar: