Rabu, 09 Juni 2010

Pelajaran sang kodok

Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi hutan,
dan dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah
lubang. Semua kodok kodok yang lain mengelilingi lubang
tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,
mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka
lebih baik mati. Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-
komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu
dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap
mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik
mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu
mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah.
Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok yang satunya tetap
melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi
kerumunan kodok-kodok tsb berteriak padanya agar berhenti
berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang
dan akhirnya berhasil.

Ketika dia sampai diatas, ada kodok yang bertanya, "Apa
kau tidak mendengar teriakan kami?". Lalu kodok itu (dengan
membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa
ia tuli. Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi
mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok
tersebut.

Renungan :

Kekuatan hidup dan mati ada di lidah. Kekuatan kata-kata
yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru
dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka
dalam menjalani hari-hari.

Kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang
"jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa
yang akan diucapkan. Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada
mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-
kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan'
itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari
yang kita perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk
membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal
sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya,
kejatuhannya, ataupun kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita
untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa
dan jatuh.

0 komentar:

Pelajaran sang kodok

Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi hutan,
dan dua di antara kodok tersebut jatuh kedalam sebuah
lubang. Semua kodok kodok yang lain mengelilingi lubang
tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut,
mereka berkata pada kedua kodok tersebut bahwa mereka
lebih baik mati. Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-
komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang itu
dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap
mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik
mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu
mendengarkan kata-kata kodok yang lain dan menyerah.
Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok yang satunya tetap
melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Sekali lagi
kerumunan kodok-kodok tsb berteriak padanya agar berhenti
berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang
dan akhirnya berhasil.

Ketika dia sampai diatas, ada kodok yang bertanya, "Apa
kau tidak mendengar teriakan kami?". Lalu kodok itu (dengan
membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa
ia tuli. Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi
mereka dianggap telah memberikan semangat kepada kodok
tersebut.

Renungan :

Kekuatan hidup dan mati ada di lidah. Kekuatan kata-kata
yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru
dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka
dalam menjalani hari-hari.

Kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang
"jatuh" dapat membunuh mereka. Hati hatilah dengan apa
yang akan diucapkan. Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada
mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya. Kadang-
kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan'
itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari
yang kita perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk
membuat rekan dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal
sekalipun untuk membuatnya bangkit dari keputus-asaanya,
kejatuhannya, ataupun kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita
untuk memberikan spirit bagi mereka yang sedang putus asa
dan jatuh.

0 komentar: