Minggu, 29 November 2009

Sir Isaac Newton


Dalam perkembangan sejarah fisika, ada sebuah cerita terkenal tentang jatuhnya sebuah apel yang telah memberikan inspirasi bagi seorang ilmuwan. Kita mengenal ilmuwan tersebut dengan nama Newton. Kejadian itu ternyata begitu berkesan baginya karena telah membangkitkan gagasan temuan yang luar biasa dalam perkembangan fisika modern. Terlepas kejadian itu hanya mitos atau bukan, tapi nampaknya peristiwa kecil itu begitu melekat pada kehidupan Newton.
Dalam perkembangan ilmu fisika, sejarah mencatat kehadiran seorang ilmuwan besar Inggris bernama Sir Isaac Newton. Beliau adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan kimia kelahiran Inggris yang memiliki pengaruh luar biasa dalam perkembangan fisika modern. Ilmuwan pertama yang mendapat gelar Sir di depan namanya dari kerajaan Inggris. Michael H. Hart dalam bukunya “100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah” (1978) menempatkannya di urutan nomor dua setelah Nabi Muhammad s.a.w. sebagai tokoh yang karya dan kehidupannya memiliki pengaruh besar bagi kehidupan umat manusia.
Beberapa orang mengganggap bahwa Newton adalah ilmuwan modern pertama. Julukan itu tak lepas dari ciri khas yang biasa dilakukan oleh Newton dalam memecahkan persoalan fisika. Ia tidak puas hanya dengan melakukan suatu pengamatan fisika saja. Namun selanjutnya dia selalu menerjemahkan apa yang ditelitinya ke dalam bahasa matematika. Dari situ dia merumuskan suatu teori fisika. Apa yang selalu Newton lakukan memang berbeda dengan kebanyakan ilmuwan pada saat itu. Dan sebagaimana kita ketahui bersama, prosedur seperti itulah dilakukan ilmuwan saat ini. Persis sebagaimana yang telah Newton lakukan lebih dari tiga abad lalu.
Newton lahir pada 4 Januari 1643, di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris, secara prematur. Proses kelahirannya perlu mendapat bantuan dokter karena dilahirkan sebelum waktunya. Ayahnya, Isaac, seorang petani yang cukup berada, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dan Hannah Ayscough Newton, ibunya, mendapat warisan berupa rumah dan tanah.
Saat berusia tiga tahun, ibunya menikah lagi dengan seorang duda kaya, kepala sekolah di desa South Witham, bernama Barnabas Smith. Keputusan itu telah menyakiti hati Newton, karena harus berpisah dengan ibunya di saat dirinya membutuhkan kasih sayang. Untuk selanjutnya, Newton tinggal bersama kakek dan neneknya.
Ayah tirinya meninggal pada saat Newton berusia sepuluh tahun. Sepeninggalan ayahnya itu, ibunya, Hannah, kembali ke Woolsthorpe bersama Newton. Selanjutnya, dua tahun kemudian, Isaac melanjutkan pendidikan di Grantham dan tinggal bersama pamannya.
Kepribadian Newton agak berbeda dengan kebanyakan anak seusianya. Newton adalah anak yang pendiam, bahkan cenderung pemurung, keras kepala, dan lebih suka menyendiri. Dengan kepribadiannya itu, Newton tidak memiliki banyak teman. Kehidupan cintanya tidak begitu beruntung, bahkan hingga akhir hayatnya, dia tidak pernah menikah. Anne Storer, kekasihnya, pada akhirnya menikah dengan orang lain, setelah Newton mulai menfokuskan diri pada pelajaran. Sifat keras kepalanya sangat terlihat jelas, ketika perseteruannya dengan sesema ilmuwan, Robert Hooke.
Banyak terobosan menakjubkan yang Newton lakukan, terutama dalam bidang matematika dan fisika. Newton menyebut tahun 1666 sebagai tahun yang penuh keajaiban. Karena di tahun itulah dia banyak menemukan jawaban yang selama bertahun-tahun selalu dihindari oleh banyak pakar matematika. Newton bersama Gottfried Leibniz mengembangkan teori kalkulus. Karya Newton dalam matematika lainnya berupa teorema binomial. Pada saat itu Newton masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Cambrigde.
Karya matematika Newton terpengaruh oleh filsuf dan matematikawan Prancis, Rene Descartes dan filsuf Inggris Henry More. Mereka adalah dua tokoh gerakan New Science, yaitu sebuah gerakan yang kalangan pemikir yang berusaha mendobrak dinding batas antara sains modern dan matematika. Gerakan ini memiliki pengaruh yang kuat di seluruh Eropa.
Dalam bidang fisika, barangkali temuan Newton yang paling besar, adalah hukum-hukum tentang gerak yang menerangkan bagaimana gaya bekerja pada benda, saat bergerak maupun diam. Gaya yang dimaksud adalah gaya gravitasi. Gaya ini terutama untuk menjelaskan perjalanan planet-planet mengitari matahari. Dengan teori ini, Newton juga menjawab suatu persoalan, mengapa manusia bisa berpijak di bumi dan tidak mengapung di luar angkasa. Newton adalah orang pertama yang merumuskan teori gerak dan gravitasi yang menyebabkan suatu benda akan tertarik ke bawah. Inspirasi teorinya itu muncul tatkala secara tidak sengaja mengamati buah apel yang jatuh ke tanah pada saat dia sedang duduk beristirahat di taman menjadi sebuah cerita tersendiri.
Teori gerak yang dirumuskan Newton memiliki peran penting dalam merumuskan gerak melingkar dari hukum Kepler. Newton juga membuktikan bahwa gerak melingkar juga bisa memiliki lintasan yang tidak selalu berbentuk lingkaran sempurna, misalnya elips, hiperbola dan parabola.
Kemunculan teori gravitasi pada awalnya tidak mendapat perhatian banyak. Gagasan tentang adanya sebuah benda dapat mempengaruhi benda lain meskipun keduanya tidak terhubung dengan kawat maupun tali, pada awalnya dianggap tidak lumrah. Gagasan inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya teori gravitasi. Karya Newton yang membahas tentang kelembaman, gravitasi, gaya sentrifugal, serta hubungan diantara kedua, termuat dalam Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687), atau biasa di singkat Principia.
Karya Newton lainnya dalam bidang fisika adalah Optika. Ilmu fisika yang membicarakan tentang cahaya. Teorinya tentang cahaya itu telah membantu para ilmuwan dan perekayasa dalam merancang televise, laser, teleskop, mikroskop, kacamata dan kamera yang bekerja dengan lebih baik. Kedekatan Newton dengan teori cahaya, bermula setelah ia membeli sebuah prisma, ketika bersama temannya, John Wiskins, berjalan-jalan di sebuah pekan raya. Selanjutnya Newton terus berkutat tentang pembiasan cahaya matahari yang melalui prisma dan berkas cahaya diuraikan menjadi warna pelangi.
Karya-karyanya Newton yang lain adalah: Method of Fluxion (1671), De Motu Corporum (1684), Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687), Opticks (1704), Report as Master of the Mint (1701-1725), Arithmetica Universalis (1707), dan An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture (1754).
Sepak terjang Newton sebagai ilmuwan handal mulai terlihat sejak ia menjadi anggota Fellow of Trinity College, sebuah kelompok ilmuwan terkemuka di Universitas Cambridge, tempat Newton belajar. Keikutsertaannya itu merupakan sebuah pengakuan bahwa Newton termasuk ilmuwan berprestasi. Pada saat itu Newton masih berusia dua puluh lima tahun. Ini semua tidak terlepas karena persahabatannya dengan Isaac Barrow, seorang dosen matematika di Trinity College. Dan atas rekomendasi Barrow juga, Newton diangkat sebagai dosen matematika untuk menggantikannya.
Berkat teleskop refleksi ciptaan Newton yang cukup menggemparkan kalangan cendekiawan, tahun 1672, Newton mendapat kehormatan untuk bergabung dengan perhimpunan terpandang di Inggris, Royal Society. Perhimpunan ini lahir pada tahun 1660 dengan mendapat dukungan dari Raja Charles II. Anggota-anggotanya adalah orang-orang penting dan terkenal, seperti pakar kimia, Robert Boyle dan Christopher Wren, seorang ilmuwan sekaligus arsitek Gereja Katredal St. Paulus di London.
Di perhimpunan inilah Newton bertemu dengan Robert Hooke, yang dalam sejarah tercatat adanya persaingan dan pertentangan abadi antara Newton dan Hooke. Sebenarnya Newton pernah mendalami alchemy atau ilmu kimia. Namun Newton bisa dikatakan tidak menemukan terobosan apapun, apalagi di saat dia sedang tekun mempelajari alchemi, ibunya sedang sakit keras yang akhirnya meninggal dunia.
Tahun 1696 Newton mendapat tawaran untuk menduduki jabatan sebagai Inspektur di Percetakan Uang Kerajaan. Pada saat itu Newton menghadapi tugas yang berat, karena Kementrian Keuangan baru saja mengganti mata uang Inggris dalam rangka perbaikan ekonomi akibat perang saudara. Karena prestasi yang bagus, maka tahun 1699, Newton naik pangkat menjadi Direktur Percetakan Uang Kerajaan. Kesibukannya itu telah menjauhkan Newton dari kegiatan ilmiah akademiknya.
Saat usia enam puluh tahun, pada tahun 1703, Newton diangkat sebagai ketua perhimpunan Royal Seciety. Dengan kemepimpinan Newton tersebut, Royal Seciety semakin disegani dan memiliki banyak anggota. Pada saat itulah Newton berhasil dibujuk menerbitkan karya tulisnya tentang Optika. Newton memang sangat hati-hati dalam menerbitkan kary tulisnya. Alasan yang selalu dia kemukakan adalah karena Newton selalu merasa belum siap untuk menerbitkan karyanya tersebut. Sebelumnya karya Newton pertama tentang Principia, juga terbit atas desakan temannya Edmund Halley. Mungkin jika tanpa ada desakan dari Edmund Halley, entah kapan Newton bersedia menerbitkan karyanya?
Newton meninggal pada tanggal 20 Maret 1727, dalam usia delapan puluh empat tahun, setelah menderita sakit dan berbaring di tempat tidur selama beberapa bulan. Jenazahnya dikuburkan di pemakaman raja-raja, ratu-ratu, dan bangsawan tinggi Inggris di Westminster Abbey London, pada 4 April.
Begitu terhormatnya hingga dibutuhkan waktu selama seminggu sebelum memakamkan jenazahnya. Prosesi pemakaman diberlakukan sebagaimana keluarga kerajaan, dimana peti jenazah Newton dikawal oleh dua orang duke, tiga orang earl, dan oleh Lord Chancellor (penasehat ratu)

Galileo Galilei (1564-1642)


Perjalanan nasib Galileo pada saat itu tergantung hasil keputusan pengadilan yang berlangsung di ruang sidang Vatikan, sebuah kawasan khusus di kota Roma. Sidang yang diketuai oleh Paus Urbanus VIII, pemimpin Gereja Katolik, pada 22 Juni 1633, akan memutuskan hukuman yang dijatuhkan kepada seorang ilmuwan berusia enam puluh sembilan tahun bernama Galileo Galilei. Jika saja pada saat itu orang-orang sudah menyadari bahwa yang menjadi pesakitan pada persidangan kali itu adalah seorang astronom besar yang meletakkan dasar untuk pandangan fisika modern tentang sistem tata surya, mungkin bukan hukuman penjara seumur hidup yang diputuskan.
Keputusan tersebut diambil karena Galileo dianggap membawa aliran sesat yang dianggap berbahaya bagi Gereja Katolik. Walaupun para uskup itu mengenal Galileo secara pribadi adalah seorang Katolik yang taat dan sama sekali bukan penganut ajaran reformasi. Astronom, filsuf dan fisikawan Italia itu meyakini bahwa bukan Bumi, melainkan matahari yang menjadi pusat tata surya. Keyakinannnya senada dengan apa yang diungkapkan oleh Nikolaus Kopernikus, seorang astronom Polandia, pada buku yang berjudul “Revolusi Bola-Bola Langit”. Dalam buku itu, Kopernikus menyatakan bahwa Bumi hanyalah sebuah planet yang mengorbit di sekitar Matahari.
Pandangan tersebut ternyata bertentangan dengan apa yang diterima secara resmi oleh Gereja Katolik, sehingga siapapun pengikut ajaran sesat itu harus dihukum mati. Eksekusi dilakukan oleh Inkuisisi, sebuah badan khusus yang diadakan untuk menangani ajaran-ajaran sesat pada saat itu. Tiga puluh tahun sebelum vonis pada Galileo, badan Inkuisisi telah menjatuhkan hukuman mati pada Giardano Bruno, seorang ahli filsafat yang juga dianggap sesat.
Pemicu dari hukuman itu adalah sebuah buku tulisan Galileo berjudul “Dialog Antara Dua Sistem Utama Menyangkut Alam Semesta”. Buku itu sebenarnya permintaan dari Paus Urbanus VIII, sembilan tahun sebelum sidang itu, yang meminta Galileo untuk menuliskan sebuah karya tulis ilmiah tentang pandangan-pandangan Galileo mengenai alam semesta. Semula permintaan tersebut sebenarnya adalah skenario Gereja Katolik agar ilmuwan yang disegani itu mau berada di pihak yang menentang teori Kopernikus. Namun yang terjadi justru bertentangan dengan apa yang diinginkan. Atas apa yang terjadi itu, Galileo yang pada saat itu berada di Florence diperintahkan ke Roma, meski dalam keadaan sakit.
Eropa pada abad itu memang dikendalikan oleh dua kekuatan besar. Gereja Katolik Roma yang dipimpin oleh Paus dan para filsuf yang sebagian besar menganut pandangan filsuf Yunani dua ribu tahun sebelumnya. Kalangan Gereja Katolik sangat terikat pada ajaran-ajaran Aristoteles, khususnya dalam pemahaman tentang sistem tata surya, yang kebetulan mirip dengan kutipan yang terdapat dalam Kitab Suci tentang penciptaan langit dan bumi.
Galileo dikenal sebagai bapak astronomi, fisika, dan sains modern. Karyanya meliputi penyempurnaan teleksop, observasi astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua pada mekanika klasik. Walaupun teleskop bukan penemuannya, namun Galileo merancang perbesaran hingga 32x dari teleskop yang dikenal pada saat itu. Dengan teleskopnya itu, ia menemukan empat satelit Jupiter (Io, Europa, Callisto, dan Ganymeda), bintik matahari, dan bentuk permukaan bulan. Dia juga dikenal sebagai pendukung Kopernikus.
Galileo Galilei dilahirkan sebagai anak tertua dari pasangan Vincenzo dan Giulia, pada 15 Februari 1564, di Pisa, Tuscany, Italia. Ayahnya seorang matematikawan dan musisi yang cukup termasyhur di Italia sebagai pelopor pembaharuan di bidang musik, dan merupakan orang pertama yang menerapkan matematika dalam pengkajiannya. Selain dalam bidang musik, Vincenzo juga memberikan pengaruh pada Galileo, khususnya pandangannya yang anti penguasa.
Masa kecil Galileo lebih banyak belajar pada guru privatnya. Ayahnya tidak terlalu mempercayai lembaga pendidikan umum yang ada pada saat itu. Namun akhirnya tahun 1581, pada saat Galileo berusia tujuh belas tahun, ia didaftarkan ke Universitas Pisa, jurusan kedokteran. Minat matematika Galileo sudah terlihat sejak kuliah semester pertama di universitas itu. Galileo tertarik pada matematika, khususnya tentang geometri Euklid, yang diampu oleh pakar matematika Ostillo Ricci. Hingga akhirnya pada semester itu pula Galileo pindah jurusan matematika.
Penemuan ilmiah pertama Galileo, pada hari minggu tahun 1583, terinspirasi ketika mengikuti misa di sebuah gereja. Perhatiannya tertuju pada sebuah lampu gantung yang berayun. Segera setelah misa selesai, Galileo kembali ke laboratorium universitas untuk melakukan percobaan ayunan bandul. Galileo menemukan gerak bandul atau pendulum, dan merumuskan sebuah hukum sederhana, bahwa berapapun panjang ayunan bandul, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ayunan itu sama. Kelak para ilmuwan sekarang menyebutnya dengan ayunan periodik bandul. Selanjutnya Galileo menerapkan prinsip ayunan bandul untuk membuat jam yang teliti. Pada saat itu, pengukur waktu yang digunakan adalah gelas pasir.
Galileo meninggalkan universitas tahun 1585 tanpa gelar, setelah belajar selama empat tahun. Sebenarnya hal tersebut sudah biasa, karena di Italia pada masa itu, karena kemampuan akademik lebih dihargai daripada gelar.
Buku pertama yang ditulis Galileo berjudul “Il bilancetta”, yang memuat uraian-uraian tentang percobaan Galileo selama masih kanak-kanak di Toscana sampai masa belajarnya di Universitas Pisa. Yang menarik dari buku itu adalah himbauan Galileo tentang bagaimana menyempurnakan gagasan-gagasan filsuf besar Yunani Archimedes.
Pertemuan Galileo dengan Marquis Guidobaldo del Monte, seorang bangsawan yang menaruh perhatian pada bidang rekayasa, sains, dan filsafat, mempengaruhi nasib Galileo selanjutnya. Tahun 1589, Galileo memulai karir pertamanya sebagai pengajar matematika di Universitas Pisa, atas rekomendasi Marquis. Sejak saat itu Galileo mulai menunjukan pandangan anti-Aristotelesnya dan mendatangkan musuh.
Buku kedua berjudul “De Motu” berisi gagasan Galileo tentang gerak dan benda jatuh. Walaupun bukan gagasan murni Galileo, namun kehadiran buku itu sempat menimbulkan pertentangan. Sekali lagi hal itu karena berbeda dengan pandangan Aristoteles, yang menyatakan bahwa benda-benda dengan berat berbeda jatuh dengan laju yang berbeda-beda.
Untuk membuktikan bahwa pandangan Aristoteles salah, Galileo melakukan percobaan yang cukup populer di puncak Menara Miring Pisa, pada tahun 1591. Percobaan yang dilakukan berupa menjatuhkan dua buah peluru meriam dari ketinggian 54 meter dengan dibantu oleh asistennya. Nampak, bahwa satu-satunya gaya yang dapat mempengaruhi kecepatan jatuh itu adalah hambatan udara. Kelak lima puluh tahun setelah Galileo meninggal, seorang ilmuwan Irlandia Robert Boyle, melakukan percobaan yang memperkuat teori Galileo.
Setelah menyelesaikan kontrak mengajar di Universitas Pisa, Galileo melanjutnya mengajar di Universitas Padua. Di kota Padua ini, Galileo bersahabat dengan berbagai kalangan, diantaranya bangsawan Gianvencenzo Pinelli. Persahabatannya dengan Pinelli itu memuluskan jalan bagi Galileo untuk bergabung dalam Lingkaran Pinelli, sebuah perhimpunan berpengaruh yang disponsori oleh bangsawan.
Keuangan Galileo yang sempat terpuruk karena warisan hutang ayahnya, perlahan mulai membaik dan mampus membeli rumah di Padua. Masa delapan belas tahun di Padua, merupakan masa yang paling membahagiakan karena berbagai temuan-temuan yang penting ia hasilkan. Penemuan itu meliputi percobaannya mengenai bidang miring, pengukuran waktu, percepatan dan gerak proyektil meriam.
Gelileo memanglah bukan penemu dari teleskop. Namun Galileo memiliki peranan penting dalam menyempurnakan teleskop. Awal mula ketertarikan Galileo terhadap teleskop ketika terjadi obrolan santai dengan sahabatnya Paolo Sarpi, pada tahun 1609 di Venesia. Sarpi menceritakan tentang sebuah alat yang bisa memperbesar obyek yang dilihat. Alat itu, yang disebut teleskop, dibuat oleh seorang pembuat kacamata dari Belanda, bernama Hans Lipperhey. Namun tidak diketahui apakah memang Hans-lah penemu dari teleskop itu.
Sekembalinya ke Padua, Galileo mulai merancang sendiri teleskop menurut versinya. Pada saat itu berbagai model teleskop telah muncul dengan sangat beragam, namun dengan mutu yang terhitung rendah. Teleskop yang dikembangkan Galileo memiliki perbesaran yang lebih baik dengan bayangan yang lebih jelas.
Pada Agustus 1609, atas bantuan Sarpi, Galileo dipertemukan dengan seorang penguasa Venesia untuk mempertunjukan teleskop rancangannya. Hasil pertemuan itu menghasilkan suatu penawaran menggiurkan kepada Galileo untuk membuat sejumlah teleskop dengan berbagai imbalan yang dijanjikan. Namun setelah mengetahui ternyata tawaran yang dimaksud tidak sesuai dengan kenyataan, maka Galileo selanjutnya memperlihatkan teleskopnya kepada penguasa Florence, Pangeran Cosimo. Karena melihat bakat yang terdapat pada Galileo, maka Pangeran Cosimo memberikan suatu penawaran berupa jabatan posisi staf peneliti di bidang matematika.
Dengan teleskop itulah Galileo melakukan banyak penelitian, misalnya mencermati permukaan Bulan, yang ternyata berupa pegunungan dan jurang curam. Tahun 1610, Galileo mengamati planet Venus dan matahari. Berbagai penjelasan tentang gejala fisika yang berkaitan dengan astronomi bisa dijelaskan Galileo dengan lebih masuk akal. Salah satu satelit Jupiter, Galileo namakan Cosimo, sebagai bentuk penghormatan pada Pengeran Cosimo II.
Semua hasil penelitian astronominya, tahun 1610, selanjutnya dia tuangkan dalam sebuah buku berjudul “Utusan dari Bintang-Bintang”. Satu tahun kemudian, teleskop Galileo dipertunjukan di Roma dan dilanjutkan dengan berbagai seminar untuk membicarakan hasil penelitian Galileo. Pada saat itulah muncul berbagai tentangan untuk menggugurkan teori Galileo, seperti dari seorang ilmuwan Yesuit Jerman, Christoph Scheiner, Thomas Caccini, dan Orazio Grassi. Pertentangan ini Galileo lawan dengan bukunya yang berjudul “Pembuktian”, yang menggunakan teori Kopernikus untuk menerangkan lintasan komet. Namun yang terjadi kemudian adalah pertentang yang lebih ramai, hingga melibatkan Paus Urbanus VIII dari pihak Gereja Katolik. Untuk meredakan pertentangan itulah Paus Urbanus VIII memerintahkan Galileo untuk menulis sebuah buku yang pada akhirnya nanti justru menjadikan Galileo sebagai tahanan di rumahnya sendiri hingga akhir hayatnya.
Pada masa tahanan itulah, Galileo secara diam-diam menerbitkan kembali bukunya yang kini dianggap sebagai karya sains terbesarnya, berjudul “Dua Ilmu Baru”, pada tahun 1638. Secara umum terdapat dua bagian penting dalam buku tersebut, yaitu tentang benda-benda bergerak serta gaya-gaya yang mempengaruhi benda-benda tersebut. Bagian kedua membicarakan tentang sifat-sifat zat dan bagaimana zat yang berbeda dapat melebur dan diatur dalam berbagai bentuk yang berbeda. Buku ini betul-betul menyulut sebuah revolusi yang kelak pada masa yang akan datang membukan jalan bagi ilmuwan lain untuk mengembangkannya, sebagaimana yang dilakukan si jenius Sir Isaac Newton.
Akhir hanyat Galileo di lalui dengan berbagai malapetakan. Ia terkena infeksi mata yang berangsur-angsur mengakibatkan kebutaan. Untuk selanjutnya Galileo dibantu oleh beberapa asisten untuk melanjutkan kegiatan ilmiahnya. Pada puncak musim dingin, tanggal 8 Januari 1642, Galileo Galilei akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Arcetri ditemani oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya.
Dalam banyak hal, Galileo-lah sebagai fisikawan pertama yang memecahkan masalah melalui eksperimen. Pendekatan dengan cara itu betul-betul baru pada masa itu. Konflik dan kekolotan oknum Gereja Katolik yang menimpa Galileo menjadi sebuah pelajaran berharga bagi semua pihak agar tidak membabi buta dalam menafsirkan pesan agama. Pada akhirnya pihak Gereja Katolik tersadar dan pada perkembangan selanjutnya justru banyak membantu perkembangan para ilmuwan. Setidaknya berkat Galileo Zaman Kegelapan sirna dengan cepat dan kemajuan demi kemajuan terus berkembang serta menyebar ke seluruh dunia.

Pilih Satu Saja




Perempuan muslimah ….




si mungil ….
Dari dua gambar di atas, manakah yang lebih menarik perhatian anda?
Jika anda belum mampu memilih, mari saya bantu dengan sebuah kata kunci “cantik”. Ya, mana yang menurut anda lebih cantik? Apakah bayi mungil nan lucu? Apakah wanita muslimah yang berjilbab?
Kurang adil memang, membandingkan dua hal yang berbeda karakter. Lebih adil jika kedua gambar sama-sama wanita dewasa atau bayi mungil sekalian. Tapi tak mengapa, bukan itu maksud saya sebenarnya. Jika dilihat lebih seksama, maka ada satu kesamaan diantara kedua gambar tersebut. Anda boleh tidak sepaham dengan saya, tapi menurut saya “KESUCIAN”.
Bayi tampak suci karena kejernihan hati dan tanpa dosa. Silahkan perhatikan semua bayi sepanjang yang pernah anda lihat dari berbagai belahan dunia manapun, mereka tampak suci dan menawan. Mungkin anda tidak membayangkan kelak ternyata si bayi akan tumbuh menjadi sosok yang buruk. Namun pastinya, manusia mungil ini akan selalu cantik entah seaneh apapun paras mereka. Kesucian dari dalam itu telah memancarkan cahaya kesucian.
Wanita muslimah nan solehah adalah dambaan dari setiap pria. Entah sebejat apapun seorang lelaki, dia pastilah mengharap ibu dari anak-anaknya adalah seorang wanita baik-baik. Tentu busana bisa menipu, namun bagaimanapun busana tetap bisa mencerminkan kepribadian. Wanita yang bisa menjaga diri dari pandangan nafsu dengan penampilan sopan dan tertutup adalah sosok idaman. Tak perlu cantik dan berwajah indo, pancaran keindahannya wanita berjilbab tetap menawan. Apalagi jika busana tersebut merupakan cerminan sesungguhnya dari kepribadian dan tingkah laku, sungguh tak ternilai dengan apapun jua.
Saya sepakat jika kecantikan itu masalah selera. Dan memang hal itu sudah semestinya. Kita akan sangat tersiksa jika kecantikan memiliki makna sama bagi setiap orang. Jika sudah begitu, bagaimana nasib kita yang bertampang pas-pasan? Tuhan memang memiliki cara yang tak diduga-duga untuk menjaga sunnah-Nya tetap lestari.
Manusia memang diciptakan untuk menyukai sifat-sifat keindahan. Sifat-sifat tersebut merupakan pancaran dari kasih sayang-Nya yang diberikan kepada manusia sebagai anugerah khusus bagi sang pemimpin di Bumi. Kesetiaan, kesucian, kebaikan, kejujuran, ketampanan adalah sebagian dari keindahan itu. Bahkan sekumpulan penjahatpun pasti menuntut kesetiaan para anggota terhadap sang pemimpin. Jika kesetiaan itu terpenuhi, maka sang pemimpin akan melindungi dan memberikan kebaikannya kepada para anggotanya. Bukankah seperti yang terjadi?
Tuhan menciptakan manusia dengan keunikan masing-masing. Hati dan paras pastilah berbeda, bahkan bagi sepasang saudara kembar sekalipun. Tentu hal itu ada maksudnya. Ikhtiar saya, agar masing-masing kita bisa berpijak pada diri sendiri dan membawa amanah ini sesuai dengan kemampuan dan kodrat.
Maka selayaknyalah kita menjaga keindahan yang telah dianugerahkan kepada kita. Kita jaga kesetiaan terhadap pasangan masing-masing, lumuri tangan dengan kebaikan dan selalu melangkah kepada kebenaran. Pakailah busana yang bukan mempertontonkan keindahan semata, namun juga melindungi keindahan itu karena itulah perhiasan yang kelak akan dipersembahkan khusus kepada yang berhak. Sebagai bentuk kesetiaan karena mengemban keindahan dan rasa syukur kepada yang di atas.

Selasa, 24 November 2009

Albert Einstein (1879-1955)

g2rom6jwtdx9wytz0tsn.jpg
Einstein dan teori relativitas hadir pada saat yang tepat, jika dikaitkan dengan perkembangan sejarah bangsa-bangsa di dunia. Ibaratnya pucuk di cinta, ulam pun tiba. Perkembangan yang dimaksud yaitu bangkitnya Jerman modern, kelahiran senjata-senjata nuklir, dan lahirnya Zionisme. Peristiwa tersebut memang lebih menjelaskan tentang perkembangan Jerman modern. Namun posisi Jerman pada saat itu sangat berperan dan turut mempengaruhi peradaban dunia yang tengah dilanda perang dunia kedua. Fakta ini penting untuk diketahui, karena kemunculan Einstein dan teori relativitasnya terasa begitu fenomenal. Jika saja teori relativitas muncul pada abad 20 ini, mungkin akan terjadi perbedaan yang begitu mendasar dan respon masyarakat akan menunjukan reaksi yang berbeda pula.
Beberapa hal yang menyinggung kehidupan pribadi Einstein juga perlu penulis ungkit. Sebagai sosok ilmuwan fenomenal, kehidupan dan kepribadian Einstein menjadi bagian yang menarik untuk diperbincangkan. Mungkin sampai saat ini hanya sosok seorang Einstein saja yang mampu menggangkat profil ilmuwan bak seorang selebritis dan publik figur. Kemunculannya selalu menarik perhatian masyarakat, apalagi bagi sang pemburu berita.
Kekaguman orang terhadap hasil karya Einstein diungkapkan dalam banyak cara. Komentar Presiden Royal Society, J.J. Thomson (Inggris, 1856-1940), pada pertemuan yang membahas hasil foto gerhana matahari untuk menguji teori-teori Einstein yang akhirnya dinyatakan terbukti, “Inilah hasil paling penting yang diperoleh sehubungan dengan teori gravitasi sejak zaman Newton dan merupakan salah satu prestasi tertinggi yang pernah dicapai oleh otak manusia”.
Tahun 1999, Majalah Time menyebut Einstein sebagai “Person of The Century” atau orang abad ini. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai Einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Tahun 2005, Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (International Union of Pure and Applied Physics, IUPAP) atas permintaan Masyarakat Fisika Eropa (Europian Physical Sociaty, EPS), dan Persatuan Bangsa-Bangsa (Union Nation Organization, UNO) mendeklarasikan sebagai Tahun Fisika Dunia. Perayaan ini untuk mengingatkan dunia tentang pentingnya peran sains dalam kehidupan manusia dan menghimbau semua bangsa untuk meningkatkan apresiasi terhadap usaha manusia dalam mengungkap rahasia alam semesta dan jagad raya. Di Princenton, New Jersey, Amerika Serikat, perayaan 100 tahun “Annus Mirabilis” (Tahun Luar Biasa) karya besar dan wafatnya Einstein, digelar serentetan kuliah-kuliah popular untuk publik seputar karya besar Einstein yang disertai dengan demonstrasi-demonstrasi fisika menarik, dengan puncak acara pertunjukan laser pada 18 April.
Albert Einstein, seorang ilmuwan keturuan dari keluarga Yahudi, lahir di kota Ulm, Wurttemberg, sebuah kota tua yang subur di tepi Sungai Donau, Jerman, sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart, pada Jumat, 14 Maret 1879. Ulm terletak di kaki pegunungan Swabian Alpen, tepat bertemunya sungai Blau dan Illen yang kemudian menyatu dengan sungai Donau. Albert adalah anak pertama dan satu-satunya putera dari Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia dari istrinya Pauline Koch berbangsa Yahudi. Mereka menikah di Stuttgard-Bad Cannstatt.
Masa kecil Einstein tidak menunjukan tanda-tanda kejeniusannya. Bahkan Einstein kecil sering sakit-sakitan, kemampuan bicara yang terlambat, suka marah dan melempar barang, dan menderita sindrom Asperger yang berhubungan dengan autisme. Selain itu bentuk kepalanya tidak biasa, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya yang diteliti setelah kematiannya. Sampai usia 3 tahun Albert belum dapat bicara, namun minatnya terhadap ilmu pengetahuan dan matematika sudah tumbuh sejak kecil.
Satu hal yang perlu menjadi titik balik dalam kehidupan Einstein akan minat terhadap sains, khususnya fisika, adalah ketika dia mendapat hadiah sebuah kompas dari ayahnya. Rasa panasannya begitu menggelora karena arah jarum kompas yang selalu menunjuk arah utara. Sejak itulah insting seorang ilmuwan yang haus akan jawaban pada sesuatu yang misterius baginya.
Prestasi akademisnya selama sekolah mungkin terbilang biasa-biasa saja. Bahkan tidak menunjukan bahwa kelak dia akan menjadi seorang ilmuwan muda jenius. Sempat dalam suatu ujian masuk ke Federal Institute of Technology yang bernama Eidgenoessische Technische Hochscule (ETH) di Zurich, Swiss, dia gagal. Tahun 1896, Einstein menerima ijazah dari SMU Aarau di saat dia berusia 17 tahun, dan melanjutkan studi ke Institut Teknologi Zurich, jurusan sains dan matematika.
Sahabat terdekat Einstein selama kuliah adalah Marcell Grossman, Michele Angelo Besso dan Mileva Maric, seorang keturunan Hongaria yang kelak menjadi istri pertamanya. Mileva memberi tiga keturunan bagi Eintein, Lieserl, Hans Albert dan Eduard “Tede”. Lieserl lahir sebelum Einstein resmi menikahi Mileva. Hans Albert kemudian menjadi professor di Fakultas Teknik Universitas California, Amerika Serikat. Eduard meninggal di sebuah rumah sakit di Swiss pada tahun 1965 setelah bertahun-tahun menderita sakit schizophrenia.
Pernikahan kedua Einstein dengan sepupunya, janda Elsa pada Juni 1919, dilaksanakan empat bulan setelah perceraiannya dengan Mileva. Einstein wafat pada 18 April 1955 di Amerika Serikat, pada usia ke-76 tahun, setelah menjalani perawatan akibat penyakit jantungnya.
Gambaran singkat tentang sosok pribadi Einstein adalah seorang jenius yang kurang begitu konsisten dalam masalah kewarganegaraan. Beberapa kali dia sempat berganti kewarganegarannya hingga akhirnya memilih Amerika Serikat sebagai warga negara hingga akhir hayatnya. Bahkan dia sempat memiliki dua kewarganegaraan, Swiss dan Jerman, pada waktu bersamaan. Sebenarnya hal tersebut bisa dipahami ketika melihat perjalan karir dan hubungan kurang harmonis antara dirinya dengan pemerintah Jerman yang berkuasa pada saat itu. Walaupun Einstein telah menjalani pernikahan sebanyak dua kali, namun sering dalam berbagai kesempatan dia lebih merasa nyaman dalam kesendirian. Sifatnya yang ceria akan segera bisa segera berubah serius tatkala menekuni teorinya tersebut. Namun di balik itu dia juga dikenal sosok humanis yang sangat membenci peperangan. Sebagaimana penulis sampaikan di atas, kejeniusan, karir ilmiah dan keterlibatannya dalam dunia politik karena tiga peristiwa penting yang mendasari sejarah perkembangan Jerman modern.
Perjalanan karir ilmiahnya dimulai sejak Einstein lulus dari Sekolah Politeknik Negara Federal Swiss di Zurich, dengan gelar kesarjanaan pada jurusan sains dan matematika. Pada saat itu tahun 1900 dan Einstein berusia 21 tahun. Setelah ditolak sebagai asisten dosen di universitas tempat dulu dia kuliah, akhirnya Einstein mendapatkan pekerjaan sebagai guru matematika di Technical High School di Winterthur, disamping itu pula ia mengajar di sekolah swasta di Schaffhausen.
Waktu luang Einstein gunakan untuk melakukan riset pribadi dan menulis. Hasil tulisannya itu dia kirimkan ke majalah-majalah ilmiah untuk berharap dapat diterbitkan. Pada tahun 1901 ia sempat mengirim sebuah makalah ke universitas Zurich dan berharap dapat mendapat promosi untuk gelar Ph.D, namun ditolak.
Atas bantuan rekomendasi ayah Grossman, karier Einstein selanjutnya di Kantor Paten di Bern dalam bulan Juni 1902. Tugasnya adalah memeriksa dan mencatat permohonan-permohonan hak paten yang diajukan oleh para penemu di Swiss dengan pangkat Ahli Teknik Kelas Tiga. Pekerjaan tersebut memberikan banyak waktu untuk melakukan penelitiannya sendiri. Di kantor tersebut Einstein dianggap berprestasi dan mendapat promosi untuk naik jabatan.
Einstein mengundurkan diri dari Jawatan Paten tahun 1909 setelah tujuh tahun bekerja di situ. Alasan pengunduran dirinya karena menerima jabatan sebagai asisten professor Alfred Wolfer, bekas gurunya di bidang astrofisika dan astronomi, di Institut Politeknik Federal (ETH), Zurich. Dua tahun kemudian Einstein diangkat sebagai professor di Karl-Ferdinand University Praha, Cekoslowakia. Di Praha Einstein hanya bertahan selama setahun, tahun 1912 ia kembali lagi ke universitas Zurich untuk menjabat sebagai professor penuh. Dalam tahun 1913 Einstein memperoleh pekerjaan di Kaiser Wilhelm Ins88titut di Berlin, sehingga ia dapat melakukan penelitian dengan bebas tanpa kekhawatiran kekurangan uang dan kewajiban rutin.
Einstein kembali ke Jerman pada tahun 1914 untuk melakukan penelitiannya di Prussian Academy of Science dan menjadi Direktur pada Kaiser Wilhelm Institute of Physics di Berlin disamping sebagai professor pada teori fisika pada University of Berlin.
Tahun 1915 merupakan awal debut Einstein di dunia politik dengan ikut menandatangani “Manifesto untuk Eropa” dan mengusulkan didirikannya sebuah Liga Eropa untuk mengupayakan perdamaian di antara bangsa-bangsa di situ.
Sejak saat itu Einstein mulai mendapat penghargaan Bernard Medal dan puncaknya hadiah bergengsi Nobel untuk efek Fotolistrik pada tahun 1921. Pada tahun yang sama pertama kalinya Einstein memulai kunjungannya ke Amerika Serikat pada tahun 1921 dalam rangka mencari dana untuk Hebrew University of Jerusalem. Dia juga menerima tawaran sebagai pengajar di Universitas Amerika Serikat.
Tahun 1922 Einstein diterima sebagai anggota Komite kerjasama Ilmiah Internasional pada Liga Bangsa-bangsa. Dua tahun kemudian Einstein mendaftarkan diri sebagai anggota Masyarakat Yahudi Berlin. Dukungan Einstein terhadap gerakan zionisme, untuk kebangkitan Yahudi, adalah dari tahun 1925-1928, ia menjadi anggota dewan pengelola Universitas Hibrani di Yerusalem, tempat dimana dia mewariskan koleksi karya-karya ilmiahnya.
Pada awalnya Einstein tidak melibatkan diri dalam gerakan Zionisme. Namun adanya deskriminisi yang berujung pada pembantaian keturunan Yahudi Jerman, terutama pada saat partai Nazi pimpinan Adolf Hitler (Jerman, 1889-1945) berkuasa di Jerman.
Einstein sering melakukan perjalanan kunjungan ke beberapa negara seperti Jepang, Cina, Perancis dan Palestina. Tahun 1925 ia mendapatkan penghargaan Copley Medal of Royal Society. Bersama Mohandes Karamchand Mahatma Ghandi (India, 1869-1948) dan sejumlah tokoh lain, Einstein menandatangani sebuah manifesto yang menyerukan penghapusan dinas militer secara paksa.
Tahun 1926 meraih penghargaan Gold Medal of Royal Astronomical Society. Tahun 1927 Einstein menghadiri Fifth Solvay Conference dan mulai mengembangkan teori quantumnya bersama dengan rekan kerjanya Niels Hendrik David Bohr (Denmark, 1885-1962).
Medali Planck, sebuah penghargaan bergengsi untuk fisika, dianugerahkan kepada Einstein pada tahun 1929. Pada saat itu dia berusia 50 tahun. Ia juga ikut menandatangani sebuah manifesto yang menyerukan pelucutan senjata dunia pada tahun 1930. Manifesto ini diprakarsai oleh Liga Internasional Wanita untuk Perdamaian dan Kemerdekaan.
Dalam rentang waktu antara tahun 1920 hingga 1930, Einstein banyak melakukan perjalanan untuk memberikan ceramah ke berbagai Negara. Persahabatannya bukan hanya dengan kalangan ilmuwan saja, juga politikus terkemuka dan para tokoh-tokoh terkenal dari berbagai Negara seperti Amerika, Prancis, Cina, Skandinavia, 88Spanyol, Inggris, Jepang, Belgia dll. Ia menjadi orang pertama yang mengunjungi Uni Soviet yang komunis. Diangkat menjadi warga kota kehormatan pertama di Tel Aviv dan kota New York.
Selama tahun 1933 Einstein melakukan perjalanannya ke Eropa seperti ke Oxford, Glasgow, Brussels dan Zurich. Tanggal 17 Oktober 1933, Einstein beserta keluarganya meninggalkan Jerman menuju ke Amerika Serikat. Pada saat itu polisi rahasia Nazi melakukan penggeledahan pondok peristirahatan musim panas keluarganya di Caputh, dekat Berlin. Einstein masih dapat kembali ke Eropa atas bantuan sahabatnya Raja dan Ratu Belgia, lengkap dengan pengawalan kepolisian Belgia.
Atas kerja kerasnya sejak tahun 1901, akhirnya ia mendapat tawaran untuk mengajar di Jerusalem, Leiden, Oxford, Madrid dan Paris. Tahun 1935 mendapatkan permanent residency di Amerika Serikat dan tinggal di Priceton, New Jersey, dengan asumsi ia dapat bekerja di Advanced Study.
Einstein tahu bahwa di Peenemunde para ilmuwan Jerman mengembangkan bom atom. Dimulai dari tahun 1938 dengan keberhasilan Otta Hahn (Jerman, 1879-1968) dan Lise Meitner (Austria, 1878-1968) memecah menjadi dua inti atom uranium. Keberhasilan ini ditunjang sebelumnya ketika Max Planck (Jerman, 1858-1947) dengan rumus terkenal E = mc² hasil Einstein yang menyatakan tentang energi laten atom. Penemuan ini mengungkap kemungkinan penggunaan energi yang selama ini terkunci dalam inti atom. Pembebasan inti atom ini akan menghasilkan reaksi nuklir yang menghasilkan daya ledak luar biasa. Maka tanggal 9 Agustus 1939, Einstein menulis surat yang dikirimkan kepada Presiden Amerika Serikat ke-32, Franklin Delano Roosevelt (1882-1945) yang mengingatkan presiden akan kemungkinan Jerman membuat bom atom dan meminta agar nuklir dimanfaatkan untuk penelitian, bukan untuk perang. Menanggapi surat itu Presiden Roosevelt mulai mengembangkan Proyek Manhattan pimpinan Julian Robert Oppenheimer untuk memproduksi bom atom. Keberadaan surat dan rumusnya E = mc² itulah yang mengkaitkan keterlibatan Einstein dalam produksi bom atom Amerika yang meledakan Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 dan menewaskan 120.000 jiwa.
Einstein adalah seorang penganut pasifisme yang berbalik seratus persen demi merasakan kekejaman Jerman semasa Hitler berkuasa. Dan akhirnya tersadar kembali setelah tahu ternyata Hitler tidak mampu membuat bom atom serta membujuk Amerika membuat bom atom yang memakan ratusan ribu jiwa.
Tahun 1943 Einstein diangkat sebagai penasehat ahli untuk urusan persenjataan di Angkatan Laut Amerika Serikat. Eintein sempat menolak tawaran jabatan Presiden Israel menggantikan presiden sebelumnya yang wafat pada tahun 1952. Penolakan tersebut dikarenakan Einstein merasa jabatan tersebut tidak sesuai dengan bidang keahliannya.
Jejak langkah Einstein sebagai ilmuwan sudah dimulai sejak tahun 1901 pada saat masih berusia 22 tahun, dengan mempublikasikan paper ilmiah pertamanya yang berjudul “Conclusion down from the phenomena of capillarity” di Munich, dan melakukan penelitian pada tahun yang sama mengenai gas yang kemudian menjadikan bahan disertasi doktornya di ETH Zurich untuk gelar PhD pada tahun 1905 dengan judul tesis “On a new determination of molecular dimensions”. Sebenarnya Einstein sudah mulai menulis karya ilmiah sejak tahun 1900 dan sempat diterbitkan.
Albert Einstein, warga Jerman-Amerika Serikat, pada bulan Juni tahun 1905, di usia 26 tahun telah memberikan sumbangsih dalam kemajuan ilmu pengetahuan, melalui karyanya dalam “Annalen der Physik” atau German Physics Journal berupa lima buah paper yang amat penting, termasuk di dalamnya tentang teori relativitas khusus. Penulis hanya akan menjelaskan secara singkat kelima paper tersebut, tanpa bermaksud mengesampingkan beberapa karya Einstein lainnya.
Paper yang pertama yang diterbitkan pada bulan Maret, tentang aplikasi ekipartisi pada peristiwa radiasi atau efek fotolistrik. Tulisan ini merupakan penghantar hipotesa kuantum cahaya dengan berdasarkan pada statistik Boltzmann. Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam) ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan. Istilah lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz, yang saat ini tidak digunakan lagi. Penjelasan efek fotolistrik inilah yang menghantarkannya pada hadian Nobel pada tahun 1921.
Pada bulan April, paper berikutnya berjudul “Einen die Erzengen und Vermandlung des Lichtes betreffenden heuristischen Gesichtspunk”, membahas bagaimana Einstein memperluas hipotesis Planck tentang ciri diskontinuitas dari pencerapan dan pemancaran radiasi atom terhadap sifat atom itu sendiri.
Paper berjudul “Die von der molekulaskinetischen Theorie der Warme gefordenten Bewegung von in ruhenden Flusigkeiten suspended Teilchen”, terbit Mei, menjadi paper ketiganya. Paper ini berisi tentang pengembangan gerak Brown yang mendeteksi bagaimana molekul tanpa arus dan ketiadaan pengaruh eksternal yang lain molekul tetap bergerak. Einstein mendapatkan rumus yang mengaitkan gerak Brownian dengan gerak partikel yang ditumbuk oleh molekul fluida dimana partikel itu terapung. Einstein menggunakan teori kinetik cairan dengan memberikan bukti empirik atas dasar pengamatan dan eksperimen kenyataan tentang atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa.
Paper keempat pada bulan Juni, membahas tentang Teori Relativitas Khusus yang diterbitkan dengan judul “Elektrodinamika Benda Bergerak”. Paper inilah yang dianggap cukup penting karena mengubah konsep Newton tentang waktu dan ruang yang absolut atau mutlak. Einstein mengganti kerangka acuan dengan postulat bahwa kecepatan cahaya di ruang hampa itulah yang mutlak, tidak tergantung kecepatan atau kerangka acuan pengamat. Persoalan gerak ini mengundang pertanyaan bagi Einstein: Bagaimana dengan benda yang terdapat di luar angkasa? Benarkah ruang dan waktu tidak berpengaruh? Benarkah massa bersifat tetap tidak terpengaruh kecepatan gerak benda? Persoalan-persoalan itulah yang diselesaikan Einstein dalam teori relativitasnya.
Paper yang terakhir pada bulan September, berjudul “Apakah Inersia Benda Bergantung pada Kandungan Energinya?”. Paper ini berisi tentang kesetaraan massa-energi. Einstein memaparkan konsepnya bahwa massa suatu benda adalah besaran yang mengukur energi yang ada di dalamnya. Konsep ini ia nyatakan kembali di tahun 1907 dalam bentuk persamaan fisika yang terkenal . Rumus ini menjelaskan konsep tentang kesetaraan massa sebuah benda (m) adalah kandungan energi (E), sedangkan c adalah kecepatan cahaya di ruang hampa (c < 300.000 kilometer per detik). Formulasi ini yang nantinya membuka peluang berkembangnya tenaga nuklir.
Tahun 1905 menjadi tahun yang paling produtif bagi Einstein. Hanya dalam waktu hitungan bulan, ia mampu menyelesaikan tesis Ph.D-nya, menerbitkan dua karya tulis ilmiah yang orisinil tentang teori relativitasnya. Kebanyakan karya Einstein menggunakan rumusan-rumusan matematika yang sangat rumit dan hanya dapat dipahami oleh beberapa orang dengan kemampuan matematika yang tinggi. Bahkan pada awal peluncuran karyanya, banyak pihak bahkan ilmuwan, yang cenderung mengabaikan karya Einstein. Tidak lebih hal tersebut terjadi dikarenakan rumitnya rumusan matematika di karyanya itu sehingga tidak mudah di pahami.
Antara tahun 1906 dan 1910, terbit 26 makalah mengenai berbagai topik dalam Fisika meliputi Fisika Atom dan Molekul, Zat Padat, Statistika Radiasi, Elektrodinamika Realtivistik dan Thermodinamika.
Pada Agustus 1916, Einstein menerbitkan tulisannya tentang “Dasar-dasar Relativitas Umum”, yang mengaitkan gravitasi dengan struktur ruang dan waktu. Dalam teori ini Einstein mengungkapkan tentang paradigma gravitasi modern, pengujian dan terapannya dalam astronomi serta kosmologi, yang disampaikan di hadapan Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Gaya gravitasi dapat dipikirkan sebagai ruang waktu yang melengkung di sekitar benda sehingga massa yang berdekatan cenderung untuk bergerak ke arahnya, sama seperti kelereng yang bergerak menggelinding ke alas lubang yang berbentuk seperti mangkuk.
Dalam 90 buah publikasinya antara tahun 1911 s.d. 1920, mengenai dasar-dasar dan perkembangan paradigma relativistas umum, fisika molekul/ atom, termodinamika, fotokimia, interaksi radiasi terkuantumkan dan materi terkuantumkan, termasuk mengenai Relativitas Umum. Tahun 1916 Einstein menulis buku dengan judul “Relativity, The Special and General Theory”.
Tahun 1912 memulai penelitiannya tentang phase baru tentang gravitasi dengan bantuan dari beberapa temannya. Peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki yang mengakhiri Perang Dunia II pada Agustus 1945 sering dikaitkan dengan Einstein karena inspirasi teori relativitas khusus dan umum Einstein dalam pembuatan bom atom tersebut.
Teori Medan Terpadu (Unfield Field Theory) yang dirumuskan Einstein pada tahun 1929 mencoba untuk memadukan teori Kuantum dan Relativitas. Teori ini berusaha menjelaskan sifat-sifat cahaya sebagai gelombang dan partikel. Dengan keyakinan bahwa alam memiliki keteraturan dan keharmonisan, Einstein membangun suatu hukum fisika tunggal yang dapat digunakan, baik untuk makrokosmos maupun mikrokosmos. Teori ini nyaris selesaikan oleh Einstein pada 1949 pada senja hidupnya, namun masih saja jauh dari harapan. Hingga akhir hayatnya, Einstein masih belum tuntas menyelesaikan secara sempurna teori Medan Terpadu tersebut.
Antara tahun 1921 s.d. 1940, tercatat 151 buah publikasi Einstein berisi pengembangan, penerapan dan diseminasi paradigma Relativitas Umum, Emisi Cahaya dalam proses elementer Stern-Gerlach dan efek Compton, berbagai versi Teori Medan Terpadu (Einstein dengan medan metrik nonsimetrisnya, Weyl dengan medan tera (gauge fiel-nya), dan Kauza dengan peningkatan dimensi yang menampung gejala interaksi).
Antara tahun 1941-1949 terdapat 22 buah publikasi Einstein yang mencakup kosmologi dan astrofisika, model alam semesta yang mengembang, sains dan agama, metafisika tentang mekanika kuantum dan realis.
Formulasinya tentang energi yang setara dengan massa benda dan kuadrat kecepatan cahaya, , meramalkan tidak ada apapun yang dapat bergerak lebih cepat dari cahaya. Penghargaan Nobel pada tahun 1921 memberikan pengakuan atas kecerdasannya yang bermanfaat bagi umat manusia, melalui pelayanannya dalam Fisika Teoritik, dan khususnya untuk penemuannya mengenai hukum efek fotolistrik.

CINTAMU PERLAHAN MEMBUNUHKU

semua yang ku alami kini perlahan telah pergi...
kau buat hidupku tak berarti...
namun ku tak perduli biarkan semua terjadi...
lebih baik ku seperti ini...
ku mulai menyadari kini ku lelah menanti...
kuharapkan semua yang tak pasti...
namun ku tak perduli biarkan semua terjadi...
lebih baik ku seperti ini...
karena sifat mu...
tlah hancurkan ku...
dengan semua keraguanmu....
ingin ku lepas...lepas dari belenggu kasih mu...
dari ituuu...mem…ben…ci muuuu...
lebih baik kau dengannya...!!
dan lupakan lah diriku...
agar kau tak membuatku ragu....
lebih baik ku sudahi semua makaa...
ku tak kan lagi merasa...
cintamu perlahan membunuh ku...
karena sifatmu...
tlah hancurkan ku...
dengan semua keraguanmu...
ingin ku lepas...lepas dari belenggu kasihmu...
dari ituu...membenciiii...muu...
lebih baik kau dengannya dan lupakan lah diriku agar kau tak membuatku ragu....
lebih baik ku sudahi semua maka ku tak kan lagi merasa cintamu perlahan membunuh ku...
lebih baik kau dengannya dan lupakan lah diriku agar kau tak membuatku ragu....
lebih baik ku sudahi semua maka ku tak kan lagi merasa cintamu perlahan membunuh ku...

CEWEK HANYA MENYUKAI HAL-HAL ROMANTIS DARI COWOK YANG DI SUKAINYA

Kalau dia SUDAH tertarik padamu terlebih dahulu maka dia akan sangat menyukai segala tindakan romantis yang kamu berikan, bahkan hal-hal kecil sekalipun seperti sms” ndut jelek atau hai jutek” secara tiba-tiba akan terasa sweet dan romantis bagi si cewek.
Tapi,, kalau dia sama sekali belumTERTARIK padamu maka segala macam bentuk tindakan romantismuTIDAK akan menyentuh hatinya dan menyukaimu!
Kalau dia tidak tertarik padamu maka segala tindakan romantis yang kamu lakukan: menunggunya bertahun-tahun memberikan hadiah mahal, bunga, puisi, lagu, dan candle light dinner. hanya akan di pandangnya sebagai tindakan yang menggelikan dan just another trick to get her.’’ Ohh… gitu tho..

Cewek bisa membaca apakah kamu melakukan segala aksi romantis itu hanya karma kamu NGAREP dan berusaha membuatnya tertarik juga padamu. Atau apakah kamu memang cowok berkualitas yang membuatnya merasa sepesial.

Cewek tau apa motivasimu jadi jangan coba-coba mengelabui cewek dalam hal ini because you willfail miserably

Coba inget-inget pengalamanmu jika ada cewek yang sama sekali TIDAK kamu suka ngarep padamu dan mulai memberikan aksi-aksi romantis, membawakanmu makanan memberimu kado menelponmu setiap hari, mengirim sms-sms romantis dan segala macem aksi lainya?..
Apakah kamu tiba-tiba suka padanya hanya karma dia melakukan semua hal itu?,, atau ,, sebaliknya, kamu malah jadi malas dan menghindar “ silahkan kamu jawab sendiri. Kalau gak suka ’ ilfil’ kali yee’’’

Jadi,,ingat baik-baik sangat penting bagi kamu untuk memastikan apakah dia sudah tertarik padamu atau belum. Sebelum kamu memutuskan untuk memberikan segala macam bentuk romantisme kepadanya.
Saya tau banyak cowok yang memiliki jiwa ksatria romantis ( biasanya cowok-cowok yang berjiwa seni ) saya sama sekali tidak melarang kamu untuk melakukan aksi-aksi romantis it’s fun. It’s sweet. It’s nice.
Dan kalau di lakukan dengan tepat dapat meningkatkan hubunganmu dengan si cewek ke tingkat yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumya.

Tapi demi Leonardo dicaprio: mulai hari ini lupakan tentang aksi romantis kalau si cewek saja tidak TERTARIK padamu’ itu tidak akan membuatmu kemana-mana’ kacian,, deh LUO,,,,

Aksi romantis seharusnya adalah eksperi perasa’an bahagia karma kamu dan si cewek saling tertarik dan menyukai satu sama lain, aksi romantis bukan merupakan ekspresi ngarep dan ngemis berusaha membuat si cewek tertarik padamu !

Bye’’’

Yang ada dalam bayanganya adalah sosok cowok yang berkualitas, sosok cowok yang bisa membuat hatinya bergetar, sosok ksatria sejati baginya, sosok cowok glossy.

Jadi lupakan dulu soal romantis-romantisan, dan fokuskan segala sumber daya yang kamu punya untuk meningkatkan diri kamu dan kepribadian kamu, supaya kamu bisa menjadi cowok glossy,, yang berkualitas yang di sukai oleh mak erot..he,,he,,

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

TUMBUH KEMBANG TODDLER

Pertumbuhan dan perkembangan termasuk suatu proses yang paling berkaitan dan sulit di pisahkan.
pertumbuhan adalah : suatu proses perubahan fisik yang ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesaran sel-sel tubuh.
perkembangan adalah: suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai bertambahnya kemampuan atau ketrampilan yang menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan aspek non fisik

PASE-PASE TUMBUH KEMBANG

1. tumbuh kembang neonatus
2. tumbuh kembang bayi
3. tumbuh kembang toddler
4. tumbuh kembang anak pra sekolah
5. tumbuh kembang anak sekoah
6. tumbuh kembang remaja

TUMBUH KEMBANG NEONATUS

Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai berikut :
1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru.
2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi.
4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun.
5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi
6. Sistem kardiovaskular

TUMBUH KEMBANG BAYI - BAYI BULAN PERTAMA

Berat badan: 3,0 – 14,3 kg
Panjang badan: 49,8 - 54,6 cm
Lingkar kepala: 33 – 39 cm
Gerakan kasar: tangan dan kaki bergerak aktif
Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri
Komunikasi/Berbicara: bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial/Kemandirian: menatap wajah ibu/pengasuh

BAYI BULAN KEDUA

Inilah masa yang datar, waktu keluarga mulai menyesuaikan kehidupan dengan seorang bayi yang baru.
Berat badan: 3,6-5,2 kg
Panjang badan: 52,8-58,1 cm
Lingkar kepala: 35-41 cm
Gerakan kasar: mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri.
Komunikasi/Berbicara: bersuara.
Sosial/Kemandirian: tersenyum spontan

MASA TODDLER

Menginjak usia satu tahun, anak mulai belajar beragam hal dari lingkungannya. Sebagai orangtua, Anda dapat belajar bagaimana menyokong perkembangan anak baik kognitif, fisik dan mental anak.

Berat badan: 8,9 – 11,5 kg
Panjang badan: 75,9 – 82,4 cm
Lingkar kepala: 44,5 – 50,5 cm
Gerakan kasar: lari naik tangga
Gerakan halus: menumpuk 2 mainan
Komunikasi/Berbicara: berbicara beberapa kata (mimik, pipis, ma’em)
Sosial/Kemandirian: Memakai sendok

TUMBUH KEMBANG PRA SEKOLAH

Anak yang terkategori para sekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun, seorang ahli psikologi Elizabeth B. Hurlock mengatakan bahwa kurun usia pra sekolah disebut sebagai masa keemasan (the golden age).
Di usia ini anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Berkembangnya konsep diri
2. Munculnya egosentris
3. Rasa ingin tahu
4. Imanjinasi
5. Belajar menimbang rasa
6. Munculnya control internal
7. Belajar dari lingkungannyaAnak
8. berkembangnya cara berpikir
9. berkembangnya kemampuan berbahasa
10. munculnya perilaku

TUMBUH KEMBANG SEKOLAH

Tahap perkembangan ini banyak ditentukan oleh rangsangan awalnya, sehingga bagaimana menumbuhkan kreatifitas dan sosialisasinya terhadap lingkungan menjadi tantangan bagi ortu
Minat dan kegiatan bermain pada masa sekolah

Karna anak sudah sekolah dan mempunyai pekerjaan rumah, waktu untuk bermain sedikit dibandingkan dengan ketika ia berada dalam tahun-tahun pra sekolah. kegiatan bermain anak yang lebih besar dan banyaknya waktu yang diluangkan untuk kegiatan ini bergantung pada popularitas dan apakah ia menjadi anggota klompok atau tidak.

TUMBUH KEMBANG REMAJA

Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.

1. Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas.
2. Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap.
3. Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah masalah kompleks berkembang secara bertahap.
4. Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks.
5. Perkembangan emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas.

Senin, 23 November 2009

MENENANGKAN DIRI

Hidup sudah susah,
jangan bikin runyam
kita santai saja…

Senada dengan sebait lagu dari Duo Maia dengan judul “Emang Gue Pikirin”; hidup easy going aja. Kadang hidup memang membebani, sehingga terlihat stress. Maka hidup perlu penenangan diri. Aktivitas yang berjibun setiap hari membuat pikiran lelah. Perlu penyegaran. Itulah perlunya menenangkan diri agar lebih rileks tanpa beban. Tenangkan diri dari segala aktivitas yang berjibun. Bila otak sudah penuh dan capek tidak akan bekerja optimal. Maka perlu yang namanya istirahat.
Dari hasil penelitian, orang yang tenang akan mudah dalam mengambil keputusan daripada orang yang sedang kelelahan dan capek, apalagi sedang stress. Bahkan kadang ilham didapat ketika sedang rileks; dalam keadaan pikiran tenang. Dalam keadaan tenang inilah seluruh tubuh bekerja optimal. Menganalisa apakah yang salah dan yang kurang. Maka mudah sekali ilham itu datang.
Para penemu adalah orang yang senang dengan ketenangan, Di dalam ketenangan ini terdapat pemecahan-pemecahan dari segala masalah yang dihadapi. Mereka adalah orang yang selaras dengan alam. Tidak neko-neko. Bila bekerja, ya bekerja… bermain, ya bermain. Umum dengan manusia biasa seperti kita. Namun mengapa mereka bisa membuat sesuatu yang dahsyat dan bermanfaat bagi manusia? Ternyata salah satu diantaranya adalah dari ketenangan ini.
Subhanalloh, dalam ajaran Islam juga sudah mengajarkan untuk menenangkan diri. Dengan sholat kita sejenak menenangkan diri dan menghadap Sang Khalik untuk memohon supaya dimudahkan segala urusan. Tidak hanya itu, di sepertiga malam terahkir kita juga diajarkan untuk merenungi segala hal yang telah kita lakukan. Belum ditambah penengan diri di masjid atau yang biasa disebut dengan i’tikaf. Maka berbanggalah kita sebagai umat Islam yang dari agamanya sendiri sudah mengajarkan untuk selalu tenang dan rileks penuh kedamaian. Pertanyaannya adalah sudahkah kita melakukannya?

Mending Di Bilang Banci Dari Pada Hancur Karena Narkoba

Kisah ini dialami oleh teman baru u yang bernama Ricky (bukan nama sebenarnya). Berawal dari letak rumah kami yang berdekatan,masih satu komplek disana aku mengenal Ricky. Seorang cowo tampan pindahan dari Surabaya. Ia tinggal bersama tante Yanti,teman Mama ku. Karna rumah kami bertetanggaan sehingga aku juga luamyan deket sama tante Yanti. Awalnya aku tidak pernah menduka sama sekali bahwa dulunya itu Ricky seorang jungky (pemakai) karna saat aku berkenalan dengannya wajahnya terlihat begitu fresh,matanya terlihat bersih tak percaya bahwa dulu ia pernah kecanduan narkoba.
Awalnya aku tidak tahu bahwa Ricky pernah terjerumus ke barang haram itu. Pertemanan kami diawali seperti biasa saja,hanya sekedar kata sapaan hai,hallo dan sebagainya yang terucap bila kami bertemu di jalan. Namun lama kelamaan,karna kami sering bertemu juga dan didukung rumah kami yang berdekataan kami mulai berteman,bercanda,bercerita,dan saling meminta pendapat bila terjadi suatu masalah pada kami. Mungkin dari itu persahabatan mulai kami jalin. Aku senang memiliki sahabat seperti Ricky yang care banget,dia selalu ngebantuin aku atau sekedar ngasih saran bila aku mengalami masalah. Tetapi,di sinilah awal aku mengetahui bahwa dulu ia adalah seorang jungky.
Siang itu,aku meminta Ricky untuk menemaniku jalan-jalan ke pelangi (plaza semanggi) niat awal aku hanya ingin refreshing saja menghilangkan kejenuhanku oleh pelajaran-pelajaran sekolah di Sukabumi. Karna pada saat itu,kebetulan hari Sabtu aku yakin Ricky juga ada dirumah. Akhirnya kami pergi berdua, tetapi aku juga udah janjian sama kakak sepupu ku bertemu disana karna ia juga kebetulan sedang jalan sama pacarnya.
Singkat cerita,aku dan Ricky sampai. Kami jalan-jalan berdua dan bertemu dengan ka Ria dan ka Agung pacarnya. Kami meneruskan jalan-jalan kami bersamaan. Kami makan bersama,main timezone,bercanda-canda dan lain-lain. Ka Ria dan Ka Agung pun sepertinya sudah akrab dengan Ricky karna mungkin Ricky juga memang orangnya welcome. Nah pada saat kami mau pulang,di tempat parkir ada seorang cowo seumuran Ka Agung yang berteriak memanggil nama Ka Agung.
“Gung,” cowo ini sambil melambaikan tangannya kearah ka Agung.
“Ehh,elo won,”balas ka Agung.
Ternyata itu Ka Wony,teman Ka Agung dikampus. Aku pun menyapa Ka Wony karna aku juga sudah kenal lumayan dekat sama teman Ka Agung satu ini. Abis dia ganteng na cute banget sih.
“Hai Ka Won,sama siapa tuh cie.”sapa ku pada Ka Wony karna aku melihat seorang cewe yang sedang tersenyum ramah berdiri disampingnya Ka Wony.
“Ooh,ni kenalin calon Kaka Ipar kamu.”balas Wony sambil bergurau.
Kita semua tertawa tetapi sambil berkenalan juga. Ketika itu sekilas aku melihat perubahan raut wajah Ricky,ia terlihat gelisah. Tapi aku tidak terlalu menanggapinya.
Keesokan harinya,
Ka Wony membawa suatu berita yang membuat aku sangat kaget. Ka Wony menceritakan masa lalu tentang Ricky,sahabat ku. Ka Wony juga mendapatkan berita tersebut dari Lusy,pacarnya. Lusy mengetahui bahwa Ricky seorang jungky karna dulu ia pernah tinggal satu perumahan dengan Ricky di Surabaya,walaupun tidak satu komplek.
Akhirnya,aku langsung menemui Ricky dan meminta kebenaran tentang berita itu.
Ricky terlihat kaget saat aku tegas meminta penjelasan tentang masa lalunya. Dan Ricky pun menceritakan semua kehidupan suramnya dulu.
***
“Baiklah Li,kalo memang kamu ingin mengetahui masa lalu ku. Bukan maksud aku untuk menyembunyikan semua ini,tapi aku tahu bila sudah waktunya kamu juga akan menanyakan tentang ini padaku atau mencari kebenarannya sendiri.” jawab Ricky. Dan ia pun mulai menceritakan semuanya.
Semuanya,kisah awal yang membuat dia terjerumus ke barang haram itu.
***
Ricky menghabiskan masa kecilnya dikeluarga yang broken home.
“Masa kecil aku kacau banget Li. Orang tua aku setiap hari pasti ribut,ribut,dan ribut. Sehingga keributan menjadi hal biasa bagi aku. Memasuki masa SMP,aku mulai mencoba merokok. Kondisi mental yang lagi kacau ditambah lagi pergaulan yang ga ngedukung ngebuat kebiasaan ngerokok ku semakin menjadi. Memang awalnya,saat orang tua ku tau mereka tidak mengijinkan aku merokok. Namun pada akhirnya mereka menyerah.” Menurut Ricky,awal dari kebiasaan memakai narkoba adalah merokok. “Soalnya waktu aku pusing,aku selalu isep rokok. dan itu udah ga mempan akhirnya aku mulai mencoba-coba yang namanya narkoba.
Saat itu aku baru nginjak bangku SMA. Waktu itu aku nyoba jenis ectacy,pertama nyoba sih rasanya pusing,bawaannya males banget, pokoknya ga enak banget deh” kata Ricky yang mencoba mengingat-ngingat kembali. “Tapi walaupun begitu aku tetep mengkonsumsinya sampai akhirnya kecanduan.
“Mengkonsumsi narkoba bikin emosi aku tinggi dan ga stabil,akibatnya aku jadi sering ribut sama orang lain. Masuk masa kuliah,kebiasaan mengkonsumsi narkoba aku semakin parah.Pernah pada saat itu aku sehari penuh ga sadarkan diri setelah minum-minum dan menghisap ganja bersama teman-teman ku. Kebiasaan tersebut membuat otak ku ga bisa berpikir sampai akhirnya aku keluar dari Universitas pertamaku di tahun pertama. Tetapi Allah masih sayang padaku. Waktu itu,aku diberikan jalan keluar melalui acara khusus untuk pemuda yang kecanduan narkoba dan ingin sembuh,acaranya diadakan di suatu tempat. Akhirnya aku langsung mengikuti rehabilitasi dengan pengawasan yang teramat menyakitkan bagi diriku juga mungkin pemuda-pemuda yang ada disitu. Rehabilitasi ini ga ngelibatin dokter sama sekali. Aku hanya mendapatkan segelas susu ketika tubuhku mulai sakaw atau ketagihan. Awalnya susu itu pasti dimuntahkan kembali,tetapi Pembina disana tetap membiarkan diriku mengalami kesakitan sampai sakawnya lewat. Walaupun aku pingsan atau mengerang kesakitan,yang dikasi tetep segelas susu.” Cerita Ricky sambil tersenyum kecut mengenang waktu itu.
“Lalu,”lanjut Ricky meneruskan ceritanya.
“Setelah mengikuti karantina di tempat itu,kondisi kesehatan aku berangsur pulih. Aku ga lagi make jenis narkoba apapun. Walaupun berulang kali mendapat godaan dari teman-teman ku bahkan waktu itu aku sempat dipukuli karna menolak tawaran mereka. Dan ga sedikit juga yang mengejekku banci. Tapi aku tetap teguh pada pendirian bahwa aku ga boleh pake narkoba lagi.”
***
Ricky telah menceritakan semua masa lalunya. Aku pun telah mengerti,dan tidak ada lagi keraguan terhadap sahabat ku ini. Aku berpikir biarlah masa lalu menjadi sebuah kenangan karna setiap orang pun pasti memiliki masa lalu yang ga selalu baik. Yang penting saat ini kehidupan Ricky sudah jauh lebih baik,ia juga melanjutkan kuliahnya lagi di Yogya. Dan mungkin karena kesibukannya sekarang,Ricky jarang memberikan kabar lagi padaku. Tetapi biarlah,setidaknya aku pernah memiliki sahabat seperti Ricky. Dan Ricky benar, “Jangan takut dibilang banci kalo ga pake dari pada hidup hancur dan terpuruk gara-gara narkoba.”
“Say no to Drugs.”

KEYAKINAN

Seorang wanita penderita Schizoperenia atau berkepribadian terpecah menarik perhatian kalangan medis beberapa saat lalu. Semestinya tingkat gula darahnya tidak ada yang aneh alias normal sebagaimana manusia sehat lain. Tetapi ketika ia yakin bahwa ia mengidap kencing manis, maka seluruh fisiologi tubuhnya berubah menjadi benar-benar layaknya seorang pengidap kencing manis. Keyakinannyalah yang menjadikan semua itu menjadi nyata.
Cerita lain yang hampir serupa, kasus hipnotis. Dalam pengaruh hipnotis, seorang pemuda disentuhkan punggungnya sepotong es yang dinyatakan padanya sebagai sepotong logam panas. Apa yang terjadi benar-benar di luar dugaan. Kulit pemuda itu tetap melepuh meskipun nyatanya hanya disentuhkan sepotong es, bukan logam panas. Sekali lagi keyakinan menjadikan segala sesuatu nyata, meskipun melawan logika ilmu pengetahuan. Jika otak telah memerintahkan sesuatu, yang meskipun bertolak belakang dengan hukum alam, tidak mustahil akan terjadi. Dari sini, tentulah kita boleh takjub akan kekuatan sugesti.
Dalam dunia kedokteran, muncul pula kesimpulan yang melibatkan pengaruh sugesti terhadap kesembuhan seorang pasien. Hanya dengan menyadari khasiat suatu obat saja, bisa memberikan efek kesembuhan lebih cepat dari mereka yang tidak yakin akan keampuhan obat yang mereka minum. Kenyataan ini sudah sangat disadari oleh kalangan dunia kedokteran. Terkadang obat tidak selalu dibutuhkan, tetapi keyakinan untuk sembuh selalu perlu. Banyak kisah nyata yang bisa mendukung realitas ini, terutama dalam bidang kedokteran yang erat kaitannya dengan kesehatan, penyakit, kesembuhan dan kematian.
Sebagai gambaran lain tentang kekuatan sugesti, mari kita lihat perkembangan sejarah peradaban manusia. Dari situ anda akan bisa menangkap maksud dari tulisan ini. Mengenang Perang Dunia ke-2, berarti mengenang Adolf Hitler. Kita semua tahu siapa itu Hitler! Manusia jahanam yang menjadi penyebab utama kematian lebih dari tiga puluh lima juta manusia. Saya yakin kita semua tidak punya alasan sedikitpun untuk menghormatinya. Namun tetap saja menjadi sebuah fakta yang tidak bisa diingkari siapapun, bahwa kehadiran dan sepak terjangnya telah mempengaruhi perjalanan peradaban manusia dan memberikan pengaruh luar biasa pada sekian banyak orang. Percayalah, saya tidak bermaksud untuk membela apalagi menyanjungnya. Tapi perlu kita ingat, bahwa seburuk apapun seseorang, pasti masih memiliki sisi yang bisa kita petik pelajaran darinya.
Gairah kemiliteran yang meletup akibat kekalahan Jerman pada Perang Dunia ke-1 dan semangat anti Yahudi-nya, telah menimbulkan tragedi kemanusia yang tidak akan pernah bisa dilupakan keganasannya, bahkan hingga hari ini. Hitler juga dituding sebagai biang keladi Perang Dunia ke-2. Apabila kita tengok siapakah itu Hitler, mungkin kita tidak akan percaya. Sebagai orang yang tidak punya pengalaman politik sama sekali dan miskin, Hitler mampu menjadi seorang pemimpin kekuatan dunia yang menonjol. Dalam hal ini Hitler telah membuktikan, hanya dengan modal keyakinan bahwa bangsanya lebih unggul dibanding bangsa lain, telah membawanya ke tampuk kekuasaan. Meskipun, baginya tentu saja, dengan cara biadap sekalipun.
Sebelum kita muak dengan sosok Hitler, marilah kita beralih ke negeri India. Pastinya sosok ini bertolak belakang dengan sosok Hitler. Mohandas Gandhi, seorang tokoh yang berdiri di barisan terdepan pemberontakan bangsa India dari penjajahan Inggris. Sebenarnya Gandhi bukanlah siapa-siapa tanpa sebuah keyakinan, bahwa penjajahan yang penuh dengan kekerasan hanya akan bisa terhenti oleh perdamaian. Pembangkangan sosial Gandhi melalui aksi “tanpa kekerasan”, telah membuktikan, meskipun tidak sepenuhnya, jalan menuju kemerdekaan India. Berkali-kali sejarah membuktikan bahwa siapapun yang mampu mempertahankan keyakinannya, maka ia akan mampu menyetir kemudi sejarah seperti apa yang dia yakini. Anda bisa pelajari kehidupan dan perjuangan orang-orang sebelum mereka menjadi tokoh-tokoh dunia. Mereka besar karena keteguhan atas keyakinan mereka dan mampu menciptakan pengaruh atas banyak orang. Einstein, Newton, Galileo, dan Sukarno adalah salah satu diantara mereka.
Anthony Robbins, seorang penasehat Presiden AS Bill Clinton, menempatkan keyakinan sebagai kunci menuju kesuksesan. Jika kita menyakini keajaiban, maka kita akan menjalani kehidupan yang ajaib. Intinya, keberhasilan bukanlah hasil untung-untungan, namun melalui serangkaian proses kristalisasi keyakinan. Bahkan sekalipun disadari maupun tidak disadari. Karena keyakinan akan memunculkan serangkaian tindakan yang tepat pada serangkaian kesempatan. Bagi mereka yang tidak punya keyakinan, mungkin kesempatan selalu berada di depan mata, namun tidak mampu memberikan reaksi tepat yang menuju ke arah keberhasilan. Tegasnya, apa yang menjadi keinginan dan tindakan berjalan selaras. Mungkin anda pernah kesulitan mencari kunci yang terselip, meskipun telah anda cari dengan teliti di sekeliling anda. Padahal nyata-nyata kunci itu tepat ada di depan anda. Namun kehadirannya tidak anda sadari karena kalimat “hilang” sudah meracuni pikiran anda.
Robbins menempatkan Kolonel Sanders sebagai contoh yang tepat menggambarkan apa yang dia maksud. Kentucky Fried Chicken (KFC), buah karya si tua Sanders, saat ini menjadi salah satu makanan kegemaran dunia. Melalui KFC ini, Sanders berhasil membangun kerajaannya yang membuat dia menjadi milioner. Penolakan atas resepnya sebanyak 1009 kali tidak menyurutkan keyakinannya, meskipun dia harus berkeliling ke seluruh negeri untuk mencari orang yang mendukung idenya tersebut. Hasilnya bisa kita buktikan sekarang. Keyakinanannya, telah memberikan kekuatan untuk mendengar kata “tidak” ribuan kali, dan mengubah kebiasan kita semua. Keyakinan yang kuat akan menimbulkan kekuasaan. Dan dengan kekuasaan inilah seseorang akan mendapatkan kesuksesan sebagaimana yang dia impikan.
Namun penjelasan Robbins tentang keyakinan mungkin memiliki konsep berbeda, ketika keyakinan itu dihubungkan dengan kegiatan religius. Bagi Robbins, keyakinan adalah bukanlah apa-apa, kecuali keadaan. Suatu penafsiran internal yang mengatur perilaku. Jika kita yakin gagal, maka pesan-pesan yang muncul di otak akan cenderung mengarah pada kegagalan. Keyakinan bukan masalah benar atau salah. Namun keyakinan adalah soal pilihan.
Dalam banyak segi, peradaban manusia di planet ini sebenarnya merupakan hasil dari keyakinan segelintir orang. Para tokoh-tokoh agama adalah sedikit dari segelintir orang tersebut yang mampu mengubah keyakinan jutaan manusia, bahkan pengaruhnya tetap bertahan hingga kini. Dalam konsep agama, tingkat keyakinan pemeluknya berbanding lurus dengan kualitas beragamaannya. Salah satu tokoh yang dianggap paling berhasil adalah Nabi Muhammad. Beliaulah yang mengenalkan pertama kali konsep Tuhan Maha Kuasa dan Maha Esa di Jazirah Arab yang sebelumnya bertradisi banyak Tuhan. Merubah keyakinan bangsa Arab tentang persepsi ketuhanan bukanlah perkara mudah. Apalagi disaat bangsa Arab dalam kondisi kebodohan dan jahiliyah. Secara bertahap dan dengan cara bijak, sedikit demi sedikit penganut Nabi Muhammad semakin banyak. Bersama Muhammad, pasukan Arab mampu melakukan perluasan wilayah yang mencengangkan, hanya dengan modal keyakinan akan kekuasaan Tuhan. Bermula dari kota kecil Makkah, Islam telah meluaskan sayap wilayahnya hingga Persia, Romawi, Irak, Siria, Mesir, Palestina, Spanyol, Afrika, Maroko, Perancis, dan India. Sebuah imperium terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Uniknya, selain penaklukan wilayah, juga disusul dengan berbondong-bondong bertambahnya pemeluk Islam. Sebuah bukti penaklukan wilayah yang dilakukan secara elegan dan menimbulkan simpatik. Saat ini, meskipun wilayah teritorial tidak bisa bertahan, namun masyarakatnya masih tetap setia penganut Islam. Kebudayaan Arab sebagai asal mula Islam berkembang, bertahan dan melebur dalam praktik budaya masyarakat yang pernah menjadi imperium Islam.
Selain peletak dasar teologi Islam, Nabi Muhammad juga sebagai tauladan terhadap pokok-pokok etika dan moral Islam. Lebih jauh, Nabi Muhammad dengan pedoman Al-Qur’an, juga berperan sebagai pemimpin politik dan meletakan prinsip-prinsip Islami dalam kehidupan bermasyarakat, selain menyebarkan keyakinan Islam. Keyakinan Nabi Muhammad telah mengubah peradaban manusia dan tetap lestari hingga kini. Nabi Muhammad, Nabi Isa, Budda, Nabi Musa, Kong Hu Cu dan para tokoh agama lainnya telah membuktikan betapa kekuatan keyakinan bisa mengubah peradaban dunia dan terus bertahan, meskipun sang perintis sudah meninggal berabad lalu.
Jadi, jika ada sebuah pertanyaan, apakah keyakinan itu? Keyakinan memang sukar dimengerti. Anda mungkin bisa menjawabnya setelah anda menjawab pertanyaan lain, darimanakah keyakinan itu muncul? Keyakinan muncul bersumber dari lingkungan, kejadian, pengetahuan, ingatan masa lalu, dan renungan. Nabi Ibrahim memperoleh keyakinan tentang Tuhan melalui proses berpikir dan merenung. Beliau memainkan logika tentang hakikat Tuhan dengan mengamati terbit dan terbenamnya matahari. Juga dengan menghancurkan patung-patung buatan ayahnya yang menjadi sesembahan orang-orang pada saat itu. Tentu saja Tuhan bukanlah sesuatu yang bisa muncul dan menghilang karena kondisi alam. Dan patung bukan pula Tuhan Sang Pencipta, karena patung tidak bisa menciptakan apapun.
Di sisi lain, keyakinan bisa mengalami pasang surut. Islam menegaskan setidaknya bid’ah, sihir dan meramal nasib merupakan tiga hal yang bisa merusak keyakinan seseorang. Karena bisa membawa pada sikap mendua terhadap keesaan Tuhan. Akhirnya, silahkan anda simpulkan sendiri apa itu keyakinan? Apakah mirip Iman?

Jangan Bicara dengan Orang Asing

Memberi itu menyenangkan. Memberikan kepuasan batin. Juga berpahala. Setidaknya itulah alasan utama mengapa kita selalu mengajarkan pada anak-anak kita untuk tidak segan-segan memberi. Apalagi jika barang yang kita berikan itu sangat dibutuhkan oleh si penerima. Ucapan terima kasih pun bertaburan. Dan hari itu menjadi hari yang sangat menyenangkan bagi kita. Jika itu yang anda bayangkan, mungkin anda perlu berpikir ulang.
Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Maksudnya memberi lebih baik dari pada menerima. Mungkin ungkapan itulah yang memotivasi kita untuk selalu memberi. Namun memberipun perlu batasan pula. Maksudnya adalah bahwa tindakan memberi akan menjadi baik atau buruk sangat tergantung kondisi dan situasinya.
Pada dasarnya kita semua tahu, bahwa memberi itu merupakan perbuatan terpuji. Namun jika nantinya pemberian kita itu ternyata digunakan untuk perbuatan tercela, tentu saja ceritanya jadi lain. Jadi jika ditanya apakah memberi itu baik? Jawabnya relatif.
Sebenarnya bentuk pemberian itu banyak macam. Pemberian bisa berbentuk harta, tenaga, pikiran, hingga doa. Bahkan, kasih sayang-pun merupakan bentuk pemberian yang tiada taranya. Karena hidup tanpa kasih sayang sangatlah merana. Konon Hawa tercipta di dunia, untuk menemani sang Adam. Karena sang Adam merasa hidup terasa sepi meskipun di surga. Akhirnya Tuhan menciptakan Hawa, yang konon juga berasal dari tulang rusuk Adam, untuk menjadi patner Adam dalam ber-kasih sayang. Sehingga meskipun Adam diturunkan dari surga ke dunia, karena bujuk rayu Hawa pula, namun kedudukan Adam sebagai pemimpin di dunia tidak dicabut. Bahkan tidak tergantikan oleh malaikat, apalagi jin-setan. Mungkin karena Tuhan yakin, dengan adanya Hawa di sisi Adam, dunia akan membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi umat-Nya.
Namun harapan tinggal harapan. Bukan salah Adam dan Hawa, apalagi Tuhan. Anak cucu Adam telah membuat kerusakan di dunia ini dengan menyalahgunakan “dia” demi keuntungan semu dan mengabaikan kerusakan yang diakibatkannya. Nilai bijak memberi-pun semakin memudar, karena buat apa kita memberi uang banyak pada anak-anak kita kalau hanya untuk membeli “dia”. Bukankah hal itu justru akan menjerumuskan anak untuk kecanduan “dia”.
Berkenalan dengan “dia”
Bagi anak muda yang selalu haus rasa keingintahuannya, “dia” begitu sangat misterius. Celakanya, segala sesuatu yang misterius itu justru menarik untuk diketahui. Bahkan jikalau perlu musti dicoba. Padahal tidak semua yang misterius itu tak berbahaya jika dicoba. Ambilah contoh NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat aditif lainnya).
Sebenarnya, sejak zaman dahulu beberapa ribu tahun sebelum kelahiran Isa, manusia telah mengenal dan menemukan zat yang bersifat aditif dan digunakan semata-mata untuk bersenang-senang. Sejarah mencatat, bangsa Indonesia mengenalnya sejak abad ke-19, pada saat zaman penjajahan Hindia-Belanda yang telah memperdagangkan opium (madat dan candu) di Pulau Jawa, Bali dan sekitarnya. Melalui perantara pedagang Cina, diteruskan para priyayi keraton, hingga sampai pada kaum buruh dan petani. Karena menjadi komoditas yang dilegalkan, maka sangat mudah untuk mendapatkan barang haram itu. Bahkan warung-warung di pedesaan sudah memperdagangkan opium dengan omset yang sangat menggiurkan, apalagi jika dibandingkan dengan hasil jualan nasi.
Bak bintang jatuh, keberadaan opium menjadi barang primadona yang menghasilkan keuntungan tak terkira. Apalagi jika saat mengkonsumsi opium disertai sahabat-sahabatnya, sejenis tuak, arak dan saguer produksi lokal. Lalu, bagaimana kehidupan sosial kemasyarakatan saat itu? Anda bisa bayangkan sendiri. Yang jelas keadaan tidak banyak berubah hingga saat ini. Perbedaannya, yang dahulu terang-terangan, sekarang sembunyi-sembunyi.
Biasanya kita mengenal jenis narkotika-psikotropika hanya ganja, ekstasi, shabu-shabu dan putaw. Padahal setidaknya ada 28 jenis bahan-bahan yang bisa digolongkan sebagai narkotika-psikotropika, dalam berbagai bentuk, cara mengkonsumsi, sensasi, bahan dan efek. Umumnya efek yang ditimbulkan berupa perasaan gembira semu, teler, tidak merasa lelah, percaya diri, hingga gairah seksual yang menggebu. Padahal efek tadi hanyalah bersifat sementara. Justru efek jangka panjang yang sangat berbahaya tidak terpikirkan sama sekali oleh para pengguna. Secara bertahap mengkonsumsi NAPZA sama artinya dengan membunuh 13 organ penting tubuh kita, yaitu otak, gigi, jantung, ginjal, sumsum tulang, janin, mata, paru-paru, payudara, pembuluh darah, hati, saluran pencernaan hingga organ reproduksi. Cerita tidak selesai sampai di sini saja, kematian akan segera menghampiri para pengguna karena mereka cenderung melakukan free seks, digerogoti berbagai penyakit seperti HIV/AIDS dan berbagai penyakit kelamin. Cerita akan semakin mengerikan, jika si pengguna adalah wanita dan sedang hamil, maka tentu kita bisa mudah menebak bagaimana nasib si jabang bayi kelak jika lahir nanti.
Tengok saja data mencengangkan, bahwa 25% pengguna, tertular HIV/AIDS dan 70-90% tertular Hepatitis B dan C. Anda boleh sekadar geleng-geleng kepala atau memilih bergegas pergi ke tempat tidur, berharap mendapatkan mimpi indah untuk melupakan cerita di atas. Memang persoalan ini bisa sangat memusingkan, meskipun baru dalam tahapan memikirkannya saja. Sepertinya, jargon revolusi-pun, sebagaimana yang diteriakkan oleh para pemuda mahasiswa kita untuk memperbaiki kondisi bangsa, belum cukup untuk melenyapkan setan NAPZA di muka negeri ini. Anda mau tahu sebabnya? Mungkin karena para pengedar dan penggunanya-pun ternyata ada kalanya dari mereka…. para remaja dan pemuda

Jangan Bicara dengan Orang Asing
Boleh percaya boleh tidak, para ahli di bidang narkotika-psikotropika dari kepolisian menyatakan bahwa remaja usia 12-22 tahun merupakan sosok rentan akan penyalahgunaan benda terlarang itu. Data menunjukan, remaja berada di rating tertinggi, sekitar 75% sebagai pengguna dan sudah dalam tahap ketergantungan. Lalu, kenapa harus remaja?
Jika anda mengajukan pertanyaan ini pada paranormal, mungkin jawabannya berkisar seputar ke-perawan-an dan ke-jejaka-an yang memang relatif hanya remaja yang masih memilikinya. Jika anda bertanya kepada psikolog, biasanya mereka akan mengkaitkan dengan psikologi perkembangan remaja. Usia remaja (12-22 tahun), berada pada pertumbuhan fisik yang pesat namun kurang diimbangi dengan perkembangan jiwanya. Ibaratnya mereka persis pada posisi tong kosong nyaring bunyinya. Intelektualnya mungkin pintar, namun cenderung belum bijaksana. Pertumbuhan organ-organ seksualnya menjadikan remaja berada di puncak perkembangan emosi dan perasaan cinta, rindu dan keinginan untuk intim dengan lawan jenis. Sehingga usia remaja identik dengan masa sensitif, reaktif, temperamental dan mudah stress.
Secara sosial, remaja lebih mempercayai teman dari pada keluarga. Akibatnya dia akan mudah terbawa dalam kebiasaan kelompoknya. Jika anak remaja anda akrab dengan para pecandu, maka anda tinggal menghitung hari saja untuk melihat anak anda menjadi pecandu pula. Perkembangan tingkat moral remaja, tidak jauh dari tingkat moral orang tua. Nampaknya pepatah, “air talang jatuhnya ke pelimbahan juga”, sangat tepat untuk menggambarkan situasi ini. Dan pada akhirnya mereka mulai menentukan jati diri mereka. Sedangkan perkembangan beragama sangat relatif, tergantung banyak hal.
Sudah selesaikah PR kita untuk mencegah remaja menjadi pengguna, dengan hanya mengetahui psikologi remaja. Mungkin saja. Karena dengan semakin mengetahui keadaan remaja, kita bisa melihat celah untuk melakukan tindakan pencegahan akan pengaruh narkotika-psikotropika di kalangan remaja. Tapi… tunggu dulu!! PR masih banyak. Dunia semakin berubah. Setelah remaja dan pemuda, ternyata target para pengedar merambah ke usia anak-anak usia sekolah dasar (6-12 tahun).
Modusnya banyak macam. Tentu saja tidak dalam kemasan mentah yang mereka edarkan. Namun sudah berupa makanan yang sangat digemari anak-anak, seperti permen. Dengan sedikit sentuhan seni, menambahkan zat-zat aditif ke bahan pembuat permen dan dikemas menarik dengan biaya murah-meriah, anak-anak akan mudah tertarik. Kalau perlu awalnya tidak perlu dijual, berikan secara ikhlas demi keuntungan jangka panjang. Cukup tampilkan sosok yang menawan, sedikit basa basi ala anak kecil, tawarkan permen dan sebisa mungkin bersabar dengan tiga sampai lima kali aksi. Selanjutnya jika si anak sudah kecanduan, bolehlah mulai pasang tarif.
Maka sebenarnya di jaman sekarang ini tidak berlebihan lagi jika kita menasehati anak-anak kita untuk tidak mudah bicara dengan orang asing. Maksudnya tanamkan pada diri anak kita sikap kritis dan curiga terhadap seseorang yang tidak dikenal dan kelihatan baik dengan menawarkan makanan ataupun mungkin mainan secara tiba-tiba. Karena siapa tahu di balik sikap baiknya itu, tersimpan niat busuk untuk menghancurkan masa depan anak-anak kita. Apalagi sekarang ini lebih banyak penjahat bertampang menawan, daripada penjahat bertampang garang.
Nasehat ini memang penulis adopsi dari pepatah Barat. Memang budaya Barat dan Timur berbeda. Tapi apakah nasehat ini sesuai tidak dengan budaya di timur? Silahkan anda jawab sendiri. Tapi bukankah masa depan anak-anak kita lebih penting dari sekadar pemisahan geografis Timur dan Barat?
Salah Selebritis…
Teman saya pernah berseloroh dengan sedikit emosi. Katanya segala bencana yang terjadi di negeri ini bersumber dari mereka para selebritis. Termasuk merajalelanya pengguna narkoba dan free seks di kalangan anak dan remaja. Mungkin Tuhan sudah jenuh karena rakyat negeri ini lebih suka meniru gaya dan hidup selebritis, yang diekspos secara berlebihan, dari pada utusan-utusan-Nya. Itulah analisis seorang teman yang kebetulan bukan seorang selebritis. Melihat betapa seriusnya dia menjelaskan, penulis hanya geleng-geleng kepala sembari berdoa semoga teman tersebut jangan sampai berprofesi seperti selebritis
Mungkin lebih tepatnya bukan si selebritis, namun media-lah yang perlu mengkoreksi diri. Kecenderungan remaja yang suka mengidolakan seorang artis, cenderung mengikuti gaya hidup si artis tersebut. Jika moral si artis baik, tentu sangat membantu perkembangan jiwa si remaja. Tetapi apa jadinya ketika media justru sering menampilkan sosok artis yang kecanduan dan berperilaku free seks?
Sangat bijak apa yang telah dilakukan Badan Sensor Film Indonesia, dengan menyensor adegan cabul dan adegan ketika si pecandu sedang menyuntikan NAPZA ke tubuhnya. Karena seolah-olah adegan itu memancing kita untuk free seks apalagi di saat hasrat menggebu dan mengajarkan bagaimana teknik mengkonsumsi narkoba.
Asah, Asih, Asuh
Peran ini sangat mungkin dilakukan oleh orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga. Bagaimanapun juga keluarga adalah lingkungan pertama yang sangat mempengaruhi tindak-tanduk anak. Dengan tauladan, perlakuan penuh kasih sayang, hubungan yang hangat, respek dan terbuka terhadap masalah dan pendapat anak, hubungan keluarga yang harmonis, dan bimbingan ruhani yang berkesinambungan, akan memberikan atmosfer tepat bagi perkembangan jiwa anak.
Selain itu, memastikan teman dan lingkungan pergaulan yang tepat bagi remaja juga tindakan pencegahan yang tepat. Karena perlu kita sadari bersama, pencarian jati diri remaja sedikit-demi sedikit mulai meninggalkan panggung keluarga menuju panggung masyarakat yang lebih kompleks, rawan dan under control.
Mungkin moment Hari Anti Madat, yang kita peringati setiap tanggal 26 Juni, bisa menjadi gerakan moral bagi masyarakat untuk memerangi segala bentuk madat yang terbukti berpotensi menghancurkan masa depan bangsa. Atau jika anda sudah sangat bingung dan pusing, segeralah pergi ke tempat tidur untuk berpulas ria dengan bantal anda. Lalu siapkan diri karena bisa jadi esok ketika bangun, anda melihat dunia sudah berubah. Anda sudah tidak bisa lagi mengenali anak-anak anda dan tak lama kemudian anda-pun menjadi bagian dari penggila setan narkotika-psikotropika. Semoga ini hanya mimpi! Amin.

AWAL SEBUAH PEMAHAMAN

AWAL SEBUAH PEMAHAMAN Rasa-rasanya, setiap orang pernah mempertanyakan keberadaaan dirinya di dalam alam. Mengapa aku di sini? Bagaimana asal mulaku ada di sini? Mengapa ada segala sesuatu di sekitarku? Dari mana asal semua ini? Mengapa semua terlihat begitu teratur? Mengapa alam begitu teratur? Pertanyaan-pertanyaan ini, betapa pun disampaikan dengan cara yang sederhana, mengandung nilai kosmologis yang amat tinggi, karena pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat membawa kita pada telaah terperinci mengenai alam semesta. Apakah kosmologi? Kosmologi sekarang ini dikenal sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, namun kosmologi dalam pengertian yang seluas-luasnya sudah muncul lama sebelum ilmu pengetahuan ada. Kosmologi dalam pengertian itu adalah setiap upaya manusia untuk memahami alam semesta yang kita huni. Kata kosmologi berasal dari kata Yunani kosmos yang dipakai oleh Pythagoras (580-500 SM) untuk menggambarkan keteraturan dan keselarasan pergerakan benda-benda langit. Istilah ini dipakai lagi oleh Christian Wolff (1679-1754) ketika membagi-bagi wilayah pengkajian filsafat. Dalam pengertian Wolff kosmologi adalah telaah tentang sistem kosmik; dalam kosmologi ini alam semesta diselidiki menurut inti dan hakikatnya yang mutlak, menurut segi material maupun menurut segi maknanya. Ini berarti obyek-obyek yang dipelajari tidak secara a priori dibatasi pada benda-benda fisika-kimia ataupun biotik, tetapi juga manusia dan alam semesta sejauh dialami manusia. Istilah dunia sebetulnya lebih tepat daripada alam semesta untuk pengertian kosmologi ini, mengingat ungkapan alam semesta lebih menunjuk pada obyek material. Titik tolak kosmologi secara umum adalah kesatuan manusia dan alam semesta serta dunia yang dialami manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan alam dengan metode eksperimentalnya yang khas menyebabkan kosmologi mulai memanfaatkan pendekatan ilmu-ilmu empiris. Gejala ini kian melekat pada akhir abad ke-19, sehingga kosmologi yang berkembang selanjutnya lebih dilihat dan diterima sebagai sintesis besar berbagai cabang ilmu pengetahuan alam, daripada sebagai spekulasi filosofis mengenai alam semesta. Dalam penggunaan modern oleh para ilmuwan, kosmologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berupaya memahami struktur spasial, temporal, dan komposisional alam semesta skala besar. Metode yang digunakan adalah metode ilmu pengetahuan alam. Kosmolog menelaah ruang-waktu, menyelidiki asal usul materi di dalam alam semesta, termasuk asal usul kosmos itu sendiri. Kosmologi mempelajari peristiwa-peristiwa penting kosmis termasuk asal mula kehidupan dan kesadaran di planet Bumi. Kehidupan berkesadaran menjadi bagian penting dalam kosmologi karena merepresentasikan Kosmos yang berpikir dan menyadari dirinya sendiri. Kosmologi kontemporer berkembang dengan amat pesat, namun manakala temuan-temuan baru dilontarkan, selalu saja para kosmolog harus merenungkan kembali gagasan-gagasannya. Terlalu banyak kenyataan penting di dalam alam semesta yang memang belum diketahui, termasuk mengapa ia dengan daya pikirnya mampu membangun kosmologi. Ia belum juga paham dengan terperinci bagaimana pikirannya mampu mengumpulkan sobekan-sobekan fakta yang tersebar demikian acak di sekelilingnya, lalu secara cerdik memadukannya dengan bayang-bayang imajinasi yang lahir dari permenungan panjang, hingga akhirnya membentuk sebuah bangunan dahsyat: alam semesta terpahami. Ia belum juga menjawab, mengapa dari benaknya lahir matematika, salah satu sarana ampuh untuk membaca sandi-sandi yang tercetak di dalam kosmos? Yang pasti, segala sesuatu yang mempengaruhi cara berpikir manusia akan mempengaruhi cara ia merancang kosmologi. Maka kosmologi tidak pernah dapat diceraikan dari filsafat, agama, seni, dan ilmu pengetahuan. Paduan kesemuanya itulah yang akan membuahkan pemahaman yang mendasar mengenai alam semesta. Itulah pula sebabnya, di dalam benak setiap orang sebenarnya sudah tersimpan pengertian tentang kosmologi. Itu pula alasan mengapa kosmologi modern yang begitu membawa semangat empiris ilmu-ilmu alam, tidak pernah melepaskan diri dari warisan nafas kosmologi tradisional, yaitu menjawab pertanyaan, darimana alam semesta ini berasal, ke mana menuju, dan mengapa demikian? Tradisi itu tetap bertahan, sebagian karena kosmologi memang terancang dan terlahir demikian, namun lebih penting lagi karena, seperti disampaikan oleh seorang kosmolog kenamaan, Peebles, dalam bukunya Principles of Physical Cosmology (1992) , ke arah inilah astronomi dan fisika menggiring kosmologi. Oleh alasan itu pula kosmologi menjadi salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah berhenti membangkitkan pertanyaan filosofis yang menarik perhatian banyak orang. Filsuf Karl R. Popper dalam pengantar untuk edisi Inggris bukunya, The Logic of Scientific Discovery (1992), bahkan menyatakan keyakinannya bahwa ada satu persoalan filosofis yang sedikitnya diminati oleh semua orang yang berpikir. Persoalan itu adalah persoalan kosmologi, yaitu persoalan memahami dunia--termasuk diri kita sendiri dan pengetahuan-pengetahuan kita sebagai bagian dari dunia. Apakah kosmologi? Kosmologi adalah telaah mengenai alam semesta. Jika ilmu pengetahuan yang ada sekarang ini memilah, membagi, membelah-belah, bahkan mencacah-cacah alam semesta hingga ke bagian-bagiannya yang paling kecil, sehingga setiap cabang ilmu dapat menguasai sepotong kecil wilayah alam semesta dengan amat terperinci dan mendalam, maka kosmologi justru menjadi cabang ilmu pengetahuan yang menggabungkan potongan-potongan semesta untuk mendapatkan sebuah gambar dunia. Pada kosmologi-lah spesialisasi menjadi agak sukar diwujudkan. Para kosmolog adalah para ahli ilmu pengetahuan namun mereka tidak seperti kebanyakan para ahli ilmu pengetahuan itu. Kosmolog selalu mengambil sudut pandang yang lebih lebar. Kosmolog adalah mereka yang memandang sehamparan permadani berlukisan dari kejauhan sehingga memperoleh keseluruhan pola tanpa terganggu oleh rinciannya. Siapakah para kosmolog itu? Kosmolog profesional yang menenggelamkan seluruh diri dan hidupnya dalam matematika, fisika, astronomi dan menyusun telaah mengenai alam semesta skala besar, memang tidak terlalu banyak jumlahnya. Apalagi di Indonesia. Namun kelihatannya kita juga tidak perlu cemas benar, karena seperti disampaikan Edward Harrison dalam Cosmology (1981), banyak orang sebetulnya kadang-kadang juga menjadi kosmolog. Cukuplah ia berdiri sedikit menjauh dari bidang kajian mereka yang sangat spesifik, baik itu ilmu pengetahuan alam maupun humaniora, lalu merefleksikan segala sesuatu secara umum dan menyeluruh, dan mencoba melihat hutan yang demikian luas, bukan cuma pohon demi pohonnya, melihat seluruh lukisan, bukan cuma rincian gambarnya, melihat seluruh permadani, bukan cuma benang-benang tenunnya; itulah saat seseorang menjadi kosmolog. Menuju KeteraturanKosmologi merupakan bagian tertua dari pengetahuan manusia sekalipun kapan persisnya kosmologi dimulai, pastilah sudah tenggelam dalam genangan waktu. Namun sejak awal manusia sudah didorong oleh semangat untuk mengetahui tempatnya di dalam alam semesta, mengetahui daya-daya yang menguasainya, sekaligus juga daya-daya yang masih dapat ia kuasai. Kalau kita menelusuri sejarah pemikiran manusia melalui lukisan-lukisan gua misalnya, maka sejak puluhan bahkan ratusan ribu tahun lalu sudah kelihatan bahwa manusia terpukau oleh dunia yang dilihatnya sebagai tempat bekerja daya-daya alam yang serba rahasia dan di luar jangkauan kekuasaannya. Dalam getar ketakutan atau buaian rasa takjub, manusia mencoba mengenali daya-daya itu. Ia bahkan menghadirkannya dalam tari-tarian atau dalam patung-patung, lalu mencoba melawan melalui perbuatan magis. Namun ketika ternyata perbuatan-perbuatan itu tidak juga membawa kekuatan untuk mengatasi kekuasaan ajaib yang mengkungkungnya, manusia beralih ke keyakinan bahwa dalam alam memang ada ruh-ruh halus yang berperilaku dan bertindak dengan emosi seperti manusia, namun jauh lebih berkuasa. Kekuatan ruh halus itu lalu merembes ke dalam pohon, gunung, air, angin, petir, serta seluruh alam, dan di kala riang menjelma menjadi daya-daya yang membawa anugerah untuk manusia, namun di kala murka membawa bencana. Segala sesuatu senantiasa didalangi oleh daya-daya ini. Alam semesta menjadi antropomorfik, yaitu menjadi tempat manusia memindahkan imajinasi tentang dirinya ke daya-daya gaib pengatur alam. Alam semesta ini adalah alam semesta dalam dongeng anak-anak yang kerap kali mendirikan bulu roma. Alam semesta ini berakhir mungkin sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu ketika manusia mulai membangun kota-kota tertua di Bumi dan menyingsingkan fajar pertama sejarah. Ruh-ruh yang semula bergentayangan kini menetap dalam tubuh para dewa dan dewi penguasa dan pengatur alam. Asal usul segala kejadian mulai dijelaskan secara runtun melalui mitos. Mitos boleh disebut sebagai upaya pertama manusia untuk menjelaskan secara sistematis gejala-gejala yang ada dalam alam; para kosmolog seringkali menyebut mitologi sebagai kosmologi pra-ilmu. Mengapa terjadi peralihan dari alam semesta magis ke alam semesta mitos? Dalam bukunya The Golden Bouh: A Study in Magic and Religion (1922) yang juga dikutip oleh Harrison (1981), antropolog James Frazer menyatakan dugaannya bahwa pertumbuhan pengetahuan di kalangan manusia primitif menyebabkan mereka menyadari dengan jernih kemahaluasan alam dan ketakberartian manusia yang kecil di dalamnya. Pengenalan terhadap ketakberdayaan ini memperkuat keyakinan akan adanya kekuatan dahsyat supernatural yang telah mampu mengontrol mesin raksasa alam. Maka sekalipun tidak memberi informasi mengenai daya-daya alam, mitos, seperti dikatakan van Peursen dalam Strategi Kebudayaan (1988) menyadarkan manusia akan adanya kekuatan-kekuatan ajaib. Mitos membantu manusia untuk menghayati daya-daya itu sebagai daya yang mempengaruhi dan menguasai seluruh alam termasuk kehidupan manusia. Mitos menjadi perantara antara manusia dan daya-daya alam; lewat mitos manusia seakan-akan mendapat jaminan bahwa hari ini akan berlalu seperti sudah dikisahkan dalam mitos. Lewat mitos manusia juga memperoleh keterangan-keterangan tentang dunia yang dihuninya. Mitos tentang asal-usul dunia disebut kosmogoni. "Pada mulanya, ketika Langit di atas dan Bumi di bawah belum bernama, terdapatlah Apsu--pusaran mata air amat dalam tak berdasar--si permulaan, dan Tiamat--tenaga buta maha dahsyat," demikian tertulis dalam mitos tertua yang ditemukan di Mesopotamia. Pertautan keduanya melahirkan dinasti dewa dan dewi yang kelak membuat kisah-kisah menarik yang terdapat dalam mitologi bangsa kuno. Di India, mitos membawa kita kepada dewa dan dewi Hindu. Di Rig Veda misalnya dituliskan, "siapakah dapat mengetahui dan menyatakan kapan muncul penciptaan ini? Dia, asal pertama ciptaan ini, yang matanya di langit tertinggi mengatur dunia ini, apakah ia membentuk ini semua atau ia tidak membentuk ini semua, hanya ia yang mengetahui, atau barangkali ia tidak mengetahuinya." Namun kemudian, dalam Manu, kitab hukum Hindu, disebutkan bahwa segala sesuatu mulanya dalam kegelapan, tanpa bentuk, melampaui nalar dan pemahaman, sepertinya sepenuhnya tertidur. Lalu Tuhan yang mengada-sendiri mengejawantah, membuat segala sesuatu terpahami dengan dayanya, menyingkap alam semesta ke dalam unsur-unsurnya, dan memecahkan bayang-bayang kegelapan. Namun bangsa India kuno juga mempunyai gagasan yang menarik lainnya tentang jagat raya ini. Bangsa yang sudah memulai kebudayaannya sedikitnya sejak 3000 tahun SM di lembah sungai Indus di Mohenjo-Daro atau di Harappa ini, percaya bahwa Bumi yang datar bersangga di atas punggung beberapa ekor gajah raksasa; gajah-gajah itu berdiri di atas punggung seekor kura-kura maha besar. Langit tidak lain adalah seekor ular kobra raksasa yang badannya melingkari Bumi; pada malam hari sisik-sisik ular itu mengkilat berkilauan sebagai bintang-bintang. Gagasan ini menunjukkan kepercayaan pada dunia atas tempat bersemayam para dewa, dunia bumi tempat hidup manusia, dan dunia bawah tempat tinggal ruh jahat. Ular menjadi lambang kekuatan mencipta, sedangkan kura-kura adalah lambang keabadian. Bangsa Cina yang terkenal praktis dan sudah mengenal kalender sedikitnya pada abad ke-14 SM, membangun Langit yang mirip suatu birokrasi yang tertata dengan baik tempat para dewa mendaftar, melapor, dan mengatur langkah manusia di Bumi. Maka pentinglah juga untuk manusia membuat catatan mengenai kegiatan para dewa dan dewi itu. Tidak mengherankan jika astronom Shih Shen sudah berhasil menyusun katalog bintang--sangat boleh jadi merupakan katalog tertua--yang terdiri dari 800 entri pada tahun 350 SM; atau mencatat dengan cermat kedatangan komet dan batu meteorit yang jatuh sejak tahun 700 SM. Dalam Kitab Konfusian disebutkan adanya lima unsur dasar alam yaitu eter, api, udara, air dan bumi, yang masing-masing mempunyai derajat kehalusan dan masing-masing mempunyai keselarasannya sendiri. Bangsa Cina memperkenalkan pula konsep maskulin Yang yang berkualitas cahaya, panas, dan kering seperti dilambangkan oleh Matahari, dan konsep femini Yin yang membawa kualitas bayang-bayang, sejuk, dan lembab seperti Bulan. Belitan kedua gaya ini membangkitkan keteraturan, rasa, dan segala sesuatu yang ada. Mitos-mitos yang paling terkenal dan menyebar paling luas ke seluruh dunia adalah yang berasal dari bangsa Yunani. Mereka memperkenalkan empat bentuk asal yang menurunkan semua dewa dan dewi mereka yang hidup dalam kisah-kisah menakjubkan dan memenuhi ribuan halaman buku. Ke-4 bentuk itu adalah Chaos--penguasa ngarai dalam tak berdasar, Gaea si Bumi, Tartarus dari dunia bawah, dan Eros, gairah cinta. Bangsa Yunani membangun mitos dengan menggunakan rasi bintang; mereka lalu membuat prakiraan gerak planet, meramal komet, gerhana Bulan dan gerhana Matahari. Mereka memanfaatkan susunan langit untuk menentukan kejadian-kejadian di Bumi. Di tangan bangsa Yunani, astrologi yang berasal dari Babilonia (sekarang Irak) menjadi sangat populer dan berpengaruh kuat. Tidak sedikit orang yang sampai hari ini masih menggantungkan nasibnya pada astrologi. Astrologi menjadi kepercayaan kuno yang paling panjang umur. Betapapun alam semesta mitologis dikuasai oleh para dewa dan dewi, sebetulnya alam semesta mitologis adalah alam semesta yang mengabdi dan berpusat di manusia. Betapapun dahsyatnya kekuatan para dewa dan dewi, mereka semua bertugas melindungi dan melayani manusia. Alam semesta ini sangat antroposentris; alam semesta dibangun di sekitar manusia dan di sekita seluruh kegiatannya yang mengambil tempat di pusat alam semesta. Kepercayaan Kuno yang Panjang Umur Astrologi lahir sekitar 2.000 tahun SM di lembah Mesopotamia, di antara sungai Eufrat dan Tigris. Di bawah naungan malam yang begitu gelap sebelum ada lampu-lampu kota, bisa dibayangkan bagaimana langit yang menjadi gemerlapan oleh taburan beribu-ribu bintang sangat inspiratif untuk para pendeta Babilonia. Untuk mereka, memandang dan mengamati langit ibarat ibadah pemujaan, baik terhadap keindahan maupun terhadap kebijaksanaan atau kedurjanaan yang mungkin tersembunyi di balik keindahan itu. Setiap gerak di langit adalah pesan dari penguasa kosmis yang harus diterjemahkan. Maka mereka pun berusaha mengenali tiap-tiap perubahan yang muncul di langit dan mencatat dengan cermat. Catatan paling akurat pertama yang terekam adalah mengenai terbit dan tenggelamnya Venus. Pada awalnya bisa jadi ada suatu kebetulan, namun para pendeta dan masyarakat menjadi amat percaya bahwa langit dapat dipelajari untuk meramalkan peruntungan manusia. Bukankah gerakan planet-planet, Matahari, dan Bulan yang begitu teratur, atau bisa juga kedatangan komet yang tiba-tiba, sebetulnya membawa pesan tentang apa yang akan menimpa raja dan negara mereka? Langit adalah pesan. Siapa lagi yang bisa dengan begitu menawan melukiskan pesan itu di langit yang demikian tinggi tak terjangkau selain para penguasa kosmos yang tentu saja dengan mudah juga akan menguasai Bumi? Kesan pertama yang tak dapat dibantah ketika kita melihat langit malam yang jernih di sebuah lapangan terbuka atau di tepi pantai adalah lengkungan raksasa setengah bola yang mulai di kaki langit. Kita yang menapak di Bumi merupakan pusat bola itu. Bangsa-bangsa kuno sudah menyimpulkan bahwa bola langit itu haruslah demikian besarnya, karena jika tidak, tentu bintang-bintang akan terlihat berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Kenyataannya, bintang-bintang kelihatan membentuk pola serupa dari banyak tempat berbeda di Bumi. Pengamatan terhadap langit malam selama beberapa jam saja sudah cukup untuk memperlihatkan bahwa seluruh bola langit seakan-akan bergerak perlahan-lahan ke barat. Gerak ini sebetulnya disebabkan oleh perputaran Bumi pada sumbunya, atau rotasi. Namun bangsa kuno yang belum mengetahui hal ini, menduga bahwa langit itulah yang berputar di sekitar sumbu raksasa tak kelihatan yang menembus Bumi. Ketika berputar, bola langit itu membawa serta bintang-bintang bersamanya, sehingga semua bintang tampak terbit di timur, naik perlahan-lahan, bergerak sepanjang langit, dan akhirnya tenggelam di barat. Untuk keperluan astrologi di masa lampau itu para pendeta Babilon menggunakan tujuh benda langit. Ke-7 benda itu dipercaya sebagai penjelmaan dewa dan dewi. Berbeda dengan bintang gemintang yang selalu saja memperlihatkan pola yang sama dari malam ke malam, ke-7 benda ini mengembara dari satu gugus bintang ke gugus bintang lainnya. Itulah sebabnya benda-benda ini disebut sebagi planet yang berarti pengembara. Ke-7 benda langit itu adalah Matahari dan Bulan (yang kemudian terbukti bukan planet), Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Untuk memulai ramalan, bangsa Babilonia mula-mula 'menggambar' sebuah sabuk khayal yang meliliti bola langit. Lebar sabuk ini kira-kira 18 derajat dan posisinya sekitar 9 derajat melebar ke arah utara dari sebuah lintasan yang dinamakan ekliptika, dan 9 derajat ke selatannya. Ekliptika adalah sebuah lingkaran-yang juga khayal--di langit tempat Matahari terlihat bergeser ke timur di antara bintang-bintang setiap hari sebesar 10 (dinamakan ekliptika karena gerhana atau eklips hanya terjadi kalau Bulan sedang berada di ekliptika). Pergeseran ke timur ini berbeda dengan gerak Matahari setiap hari dari timur ke barat untuk terbit dan tenggelam. Untuk keperluan astrologi, sabuk khayal dibagi menjadi 12 bagian sama besar, masing-masing mengambil wilayah sepanjang 300. Sabuk inilah yang disebut sebagai sabuk zodiak dan dihuni oleh 12 rasi bintang. Jika Matahari terlihat bergeser ke timur sepanjang ekliptika, maka ke-5 planet yang sudah disebutkan di atas (minus Matahari dan Bulan) juga terlihat bergeser ke timur sepanjang sabuk zodiak. Tentu saja gerak Matahari sepanjang lingkaran ekliptika tidak begitu saja terlihat di langit malam. Para pengamat kuno itu hanya mencatat bahwa setiap hari Matahari ternyata selalu terbit terlambat sekitar 4 menit relatif terhadap bintang-bintang latar belakang yang ada pada waktu fajar. Dengan begitu, bintang-bintang yang tampak pada saat Matahari terbit selalu berlainan dari waktu ke waktu. Setelah sebulan, Matahari sudah bergeser sekitar 300, dan sesudah setahun akan terlihat terbit di sekitar rasi bintang yang sama lagi. Pergeseran ini menyebabkan Matahari juga terlihat mengembara di antara rasi-rasi bintang anggota zodiak. Pengembaraan itu berlangsung di bola langit di atas kepala kita sehingga Matahari tampak perlahan-lahan bergerak mengelilingi kita yang menetap di Bumi. Pada hari pertama musim semi untuk belahan bumi utara, yaitu tanggal 21 Maret, Matahari singgah di sebuah titik yang disebut sebagai vernal equinox. Vernal equinox ini merupakan titik di bola langit tempat Matahari memotong ekuator langit untuk bergerak dari langit selatan ke utara dan menyebabkan belahan bumi utara yang dingin memasuki musim semi, dan belahan selatan yang semula hangat memasuki musin gugur. Dua ribu tahun sebelum masehi, vernal equinox terletak di rasi Aries, sehingga sering pula disebut sebagai 'titik pertama Aries'. Titik ini menjadi titik permulaan rasi-rasi bintang yang dipakai dalam astrologi. Dari vernal equinox, rasi Aries melebar kira-kira 300 ke timur, untuk kemudian bertemu dengan Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Piesces. Semua nama-nama rasi bintang ini, kecuali Libra, adalah nama orang atau binatang yang diambil dari tokoh-tokoh pahlawan yang ada dalam mitos. Kata zodiac sendiri berarti lingkaran binatang. Lama kelamaan, astrologi bukan hanya untuk meramalkan nasib raja beserta keluarganya dan negara, tetapi juga untuk meramal kehidupan sehari-hari orang-orang biasa. Di Babilonia, astrologi mencapai puncak pengembangannya sekitar 6 abad sebelum masehi, untuk kemudian menyebar ke Yunani dalam waktu dua abad. Pada masa itu setiap kuil pasti menyimpan catatan-catatan astronomis dan astrologis. Itulah masa-masa ketika astrologi menduduki tempat yang sangat penting dan terhormat di masyarakat. Para astrolog mempunyai kekuasaan yang hampir-hampir tidak terbatas; bukankah di tangan mereka terpegang nasib tiap-tiap orang, termasuk nasib raja dan negara? Kunci untuk astrologi adalah horoskop. Horoskop inilah yang menunjukkan posisi setiap planet di sabuk zodiak ketika seseorang lahir. Para astrolog kemudian menafsirkan posisi itu. Salah satu 'buku suci' yang dipakai sebagai buku acuan untuk penafsiran astrologis adalah Tetrabiblos yang ditulis oleh Claudius Ptolemeus yang hidup pada abad ke-2. Pada masa Ptolemeus astrologi memang mencapai puncak pengembangannya. Bagaimanakah interpretasi astrologis atas kelahiran seseorang?Andaikan saja Anda dilahirkan antara tanggal 21 Maret sampai dengan tanggal 20 April. Menurut horoskop Anda berada di bawah naungan rasi Aries. Orang-orang Aries diyakini merupakan orang yang mempunyai pengaruh besar terhadap lingkungan sekitarnya, kreatif, tetapi terkenal tidak sabaran. Jika ketika Anda lahir ternyata Bulan sedang terbit, Anda cenderung pemurung. Jika pada saat itu Mars juga terlihat di rasi Virgo, Anda adalah orang yang suka mengikuti kata hati sendiri namun sebetulnya teramat cerdik. Masih banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum seorang astrolog memulai ramalannya. Ia misalnya saja, harus memperhitungkan besar sudut yang dibentuk oleh sebuah planet dengan planet lainnya ketika kebetulan ada dua planet yang muncul bersamaan ketika Anda lahir. Sekarang ini, vernal equinox sebetulnya sudah bergeser ke rasi Piesces. Hari pertama musim semi sebetulnya jatuh ketika Matahari memasuki rasi Piesces, bukan lagi rasi Aries. Jika Anda lahir antara 21 Maret dan 20 April, maka sebetulnya Anda berada di bawah naungan rasi Piesces; sedangkan rasi Aries menaungi orang-orang yang lahir antara 21 April sampai 20 Mei, yang dulunya berbintang Taurus. Pergeseran ini disebabkan oleh gerakan menggasing yang terjadi pada sumbu Bumi. Selain berputar pada sumbunya, atau berotasi dengan kala rotasi 23 jam 56 menit sehingga terjadi pergantian siang dan malam, sumbu Bumi yang mengarah ke kutub langit sebetulnya juga membuat gerakan melingkar ibarat gerak sebuah gasing. Gerakan yang disebut sebagai presesi sumbu bumi ini amat lambat, sehingga untuk membentuk satu lingkaran penuh diperlukan 26.000 tahun. Gerak presesi menyebabkan setiap 2000 tahun, posisi relatif Matahari berpindah hampir sebesar 300 terhadap rasi-rasi bintang latar belakangnya. Astrologi modern tidak mencatat perubahan ini; orang yang berbintang Gemini tetap saja Gemini, padahal ia sebetulnya berbintang Taurus. Sampai sekarang, banyak sekali orang yang menggantungkan nasibnya pada astrologi. Astrologi memang menarik, mungkin karena astrologi berbicara tentang manusia sehari-hari dengan segala kemungkinan duka dan sukanya. Mungkin itu juga alasan mengapa kepercayaan kuno ini tetap bertahan. Mungkin juga karena astrologi, jika diinterpretasikan secara lebih filosofis, sebetulnya menandakan determinisme mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa segala sesuatu sudah ditentukan; astrologi dilihat sebagai salah satu cara untuk menafsirkan kehendak kosmik. Pertanyaan yang tertinggal adalah, sejauh mana kita rela menyerahkan peruntungan kita pada benda-benda fisik itu? Penghormatan Untuk Bumi Mitos dan astrologi sangat berperan dalam kegiatan sehari-hari bangsa-bangsa kuno. Bangsa Babilonia berhasil membuat tabel-tabel peredaran benda-benda langit, menyiapkan kalender yang meramalkan pergantian musim dan perubahan wajah bulan (sabit, purnama, sabit akhir, mati), mereka memetakan langit, mereka meramalkan terjadinya gerhana. Namun ternyata tidak sedikitpun lahir pemikiran teoretis mengenai mengapa benda-benda langit itu bergerak teratur. Segala pengamatan yang demikian cermat hanya untuk keperluan mitologi; tak ada penjelasan di luar mitos. Ini berbeda dengan bangsa Yunani. Bangsa Yunani bukan bangsa yang membenamkan diri berkepanjangan dalam dongeng dewa dewi yang pada akhirnya sibuk berulah sendiri, sementara manusia harus menerima nasib yang tak dapat juga ia mengerti. Tragedi-tragedi Yunani yang dipentaskan berulang-ulang ternyata pada akhirnya membawa kekecewaan karena tetap saja tidak menghasilkan pengertian mengenai masalah-masalah kehidupan dan persoalan-persoalan alam. Manusia ingin terbebaskan, ia ingin terbebaskan dari kungkungan alam yang terasa demikian kuat, ia ingin membebaskan diri dari kungkungan kekuatan-kekuatan gaib yang mencekam; dan pengetahuan adalah pembebasan. Peralihan menuju cara berpikir yang membebaskan ini tidak terlalu mengherankan juga munculnya, karena ketika kehidupan sosial di kota-kota Yunani kuno mulai berlangsung dengan tenteram orang pun mulai dapat beralih ke pemikiran yang lebih reflektif, merenung panjang; dan pada masa-masa awal perkembangan filsafat di Yunani, alam-lah yang mendapat perhatian pertama. Bangsa Yunani juga terpukau pada alam, tetapi terlalu banyak persoalan alam yang menuntut penjelasan lebih mendasar daripada sekedar membiarkannya pada kemauan para dewa dan dewi yang tidak begitu jelas juga. Katakanlah bahwa planet Mars memang merupakan penjelmaan dewa perang, dan rasi merupakan penjelmaan tokoh pahlawan ataupun tokoh durjana yang oleh sesuatu alasan jadi menetap di langit, namun tetaplah harus ada alasan, mengapa semua gerak di langit itu kelihatan begitu teratur? Sekali-kali memang ada hujan meteor atau komet yang menakutkan, tetapi selebihnya langit adalah keteraturan dan keselarasan. Selalu saja dapat dikenali bahwa ada yang berubah di antara yang tetap. Sejarah filsafat ternyata memang dimulai ketika manusia berhasil membedakan antara yang tetap dan yang berubah-ubah, antara Ada dan Waktu; sejarah pemikiran dimulai ketika manusia berhasil membuat jarak terhadap ketakjubannya sendiri untuk mulai memikirkan sesuatu yang mungkin tersembunyi di belakang yang menakjubkan itu. Untuk Thales dari Miletus yang sejauh ini boleh disebut sebagai filsuf pertama Yunani yang tercatat, langit adalah sekaligus sumber keberuntungan dan biang mala petaka. Sebuah kisah mengatakan bahwa ia berhasil menguasai dengan baik pemasaran buah-buahan di kotanya karena mampu memprakirakan pergantian musim dengan tepat. Thales memang filsuf sekaligus ilmuwan praktis. Ia tahu dengan pasti rasi-rasi yang akan muncul pada musim-musim yang tepat untuk bercocok tanam. Namun pada suatu malam, konon ia terlalu bergairah menatap bintang-bintang di langit sehingga ia tidak melihat sebuah lubang besar menganga di depannya. Untuk mengetahui kapan Thales hidup, kita dapat melihat catatan yang menyebutkan bahwa ia sudah meramal tentang gerhana matahari yang terjadi menjelang perang antara Medes dan Lydian. Menurut perhitungan para astronom, memang ada sebuah gerhana matahari yang berlangsung di sekitar peristiwa itu; tepatnya pada tanggal 28 Mei 585 SM. Jika catatan mengenai Thales benar, berarti Thales hidup di sekitar abad ke-6 sebelum masehi. Selain Thales, tercatat pula nama Anaximander dan Anaximenes dari Miletus yang merupakan filsuf-filsuf alam yang juga memulai kosmologi. Pada Anaximander misalnya, kita menemukan pertama kali keyakinan akan keteraturan alam semesta. Filsuf-filsuf pertama ini belum mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kritis tentang alam, mereka menerima begitu saja dunia yang mereka lihat sebagai adanya. Bagaimanapun ada sebuah pertanyaan amat penting yang mendasari pemikiran-pemikiran mereka. Ketika Thales mengatakan bahwa air-lah dasar segala sesuatu di alam, sebetulnya bukan air itu sendiri yang penting, melainkan pertanyaan yang mengawalinya, yaitu adakah satu dasar untuk segala sesuatu di dalam alam? Sebuah pertanyaan yang selanjutnya melahirkan perdebatan amat lama. Mereka juga merupakan orang-orang pertama yang tercatat mulai meninggalkan penjelasan yang mengandalkan mitologi. Mitologi mengacu pada kekuatan di luar alam untuk menjelaskan apa yang terjadi di dalam alam, sedangkan filsuf-filsuf alam mencari penjelasan di dalam alam itu sendiri. Anaximenes menjelaskan petir bukan dengan memanfaatkan tindakan Zeus, tetapi dengan mengacu pada awan dan angin. Soal bahwa penjelasan itu tepat atau tidak tepat, tidak penting juga. Yang pokok adalah mereka mulai menyingkirkan Zeus, Titan, Mars, dan lain-lainnya serta menggantikannya dengan tekanan udara, hembusan angin, rapatan material. Dengan perkataanlain, mereka mulai memberikan penjelasan berdasarkan prinsip-prinsip yang dapat dimengerti secara rasional. Berbeda dengan ke-3 filsuf yang disebut di atas yang meyakini Bumi adalah sebuah benda datar, Pythagoras, filsuf dan matematikawan yang hidup pada paruh kedua abad ke-6 SM, percaya bahwa bentuk rancangan dasar alam semesta dan gerak di dalamnya berupa lingkaran dan bola. Ia membuat konsep alam semesta yang amat selaras secara geometris. Alam itu patuh pada hukum-hukum matematika. Ia juga mungkin merupakan orang pertama yang memakai kata kosmos untuk menggambarkan keteraturan langit. Hanya saja Pythagoras mencampur adukkan fakta dengan kepercayaan mitisnya. Benda-benda langit yang berbentuk bola misalnya, ia lihat sebagai penjelmaan dewa dan dewi. Bersama dengan Bumi yang juga berbentuk bola, semua benda-benda langit bergerak dalam lingkaran-lingkaran sempurna untuk mengedari api kosmis yang mustahil dilihat oleh mata manusia. Dalam peredarannya, benda-benda langit menyanyikan nada-nada teramat selaras; hanya saja telinga fana manusia tidak mampu menangkap simfoni langit yang begitu merdu itu. Filsuf alam yang penting juga dicatat dalam kaitan dengan kosmologi adalah Heraklitos yang hidup sekitar abad ke-5 SM. Berbeda dengan Thales dan Anaximander yang juga filsuf namun mungkin lebih seperti ilmuwan praktis, Heraklitos lebih tertarik pada bagaimana kosmologi dapat membangkitkan kebijaksanaan menyangkut status kehidupan manusia di dalam kosmos. Ia bermaksud membangkitkan minat orang-orang untuk mendengarkan logos--pertimbangan yang rasional dan benar mengenai alam, cara memandang yang melampaui kesibukan sehari-hari. Heraklitos sendiri melihat dirinya sebagai juru bicara logos; ia mendengarkan alam yang berbicara dalam bahasa bersandi, ia memecahkan sandi itu, dan menginterpretasikannya. Apakah yang disampaikan oleh logos? Dalam salah satu catatan yang dikumpulkan oleh Charles Kahn, The Art and Thought of Heraclitus (1979), Heraklitos mengatakan, "Bijaksanalah untuk bukan mendengarkan saya, tetapi mendengarkan logos, dan untuk menyetujui bahwa segala sesuatu adalah satu. Yang teratur itu (kosmos), yang sama untuk semua, yang bukan dibuat oleh Tuhan ataupun manusia, tetapi yang selalu ada dan akan selalu ada ... Sekalipun logos ini selalu tersedia, manusia gagal memahaminya, baik sebelum mendengarkan maupun sesudahnya (atau "ketika mereka mendengarkan untuk pertama kali") ... Sekalipun logos dialami bersama, kebanyakan orang hidup seperti seakan-akan pemikiran mereka adalah milik pribadi ... Mereka percaya hanya pendapat mereka sendiri". Kosmologi yang berangkat dengan Bumi sebagai pusat kegiatan kosmos mulai berkembang pada masa Plato (427-347SM). Gagasan Plato mengenai dua dunia, sekalipun dalam pengertian berbeda, terwujudkan dalam kosmologi melalui konsep dua bola alam semesta. Bola pertama adalah Bumi yang terletak di pusat sebuah bola kedua, yaitu bola raksasa berisi bintang-bintang. Di antara keduanya terletak planet-planet; Plato tidak paham bagaimana pola gerak planet di antara kedua bola itu. Murid Plato, astronom dan ahli matematika yang sangat terkenal, Eudoxus (497-355 SM) menemukan jawabannya untuk Plato. Alam semesta Eudoxus terdiri dari Bumi yang dilingkupi oleh bola-bola raksasa. Semua bola itu mempunyai pusat yang sama dengan Bumi dan sama-sama berotasi tetapi dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bola terluar merupakan bola tempat kedudukan bintang-bintang; bola ini berotasi setiap hari sehingga terjadilah pergantian siang dan malam. Di antara bola bintang-bintang dan Bumi, terdapat bola-bola tempat kedudukan planet-planet; bola-bola ini juga bergerak namun kecepatan geraknya berbeda-beda sehingga tiap-tiap planet juga kelihatan bergeser relatif terhadap bintang-bintang latar belakangnya dengan kecepatan yang berbeda satu dari yang lain. Aristoteles (384-322 SM) memperkenalkan alam semesta yang terbelah antara wilayah langit etereal yang kekal, dan bumi yang fana. Kedua wilayah ini menerapkan hukum-hukum yang berbeda; hanya hukum-hukum Bumi yang dapat dimengerti oleh manusia. Untuk Aristoteles, seluruh alam semesta adalah bola kosmis yang berhingga. Dalam alam semesta ini tentu tak ada yang tak berhingga; sepotong garis yang ditarik sepanjang-panjangnya pun pasti berhingga karena kalau tidak akan menembus ke luar alam semesta, dan itu tidak mungkin. Garis, dengan begitu, selalu tidak pernah lengkap, tidak pernah sempurna. Dengan alasan ini Aristoteles mengatakan bahwa hanya lingkaranlah yang merupakan bentuk paling sempurna dan lengkap, dan lingkaran merupakan bentuk yang diikuti oleh gerak kosmos. Gerak sempurna ini tak mempunyai awal dan tak mempunyai akhir. Betapapun menariknya konsep Eudoxus dan Aristoteles mengenai alam semesta, namun tetap saja belum mampu menjelaskan beberapa keganjilan yang kerap teramati di langit. Bagaimanapun, sudah ada upaya sistematis untuk mencatat gejala alam yang diamati, membedakan yang tetap dan yang berubah, menyusun fakta dalam kerangka pemahaman yang lebih teratur, dan mencoba mempertanyakan secara kritis, mengapa demikian? Sebuah gejala yang amat menggangu dan melahirkan pertanyaan yang belum juga terjawab adalah gerak planet Mars. Seperti Matahari, planet-planet akan tampak beringsut perlahan-lahan di antara bintang-bintang sepanjang tahun ke arah timur. Perpindahan posisi ini memang sangat pendek setiap malamnya, sehingga biasanya baru kelihatan setelah satu atau dua bulan, yaitu ketika planet sudah berpindah memasuki rasi bintang yang berbeda. Setelah beberapa waktu, planet akan terlihat kembali di rasi yang sama lagi. Semua planet, kecuali Mars, Jupiter dan Saturnus, tidak pernah berhenti bergerak ke arah timur sepanjang tahun; tetapi Mars misalnya, sekali dalam setahun, kelihatan seolah-olah berhenti di langit malam, berbalik ke barat selama beberapa malam, untuk kemudian melanjutkan perjalanan rutinnya ke timur. Gerak membalik ini disebut sebagai gerak retrograd. Ternyata, selama berabad-abad belum seorang pun dapat menjelaskan, mengapa Mars bertingkah demikian aneh? Sekitar abad ke-2, di kota Alexandria tinggal seorang astronom bernama Claudius Ptolemeus. Ptolemeus menyumbang banyak untuk astronomi seperti ia juga menyumbang banyak untuk astrologi; ia memang teramat menikmati pekerjaannya menamai bintang-bintang, mencatat kecerlangannya dengan teliti, mengamati gerak bintang dan planet, bahkan memberi makna setiap planet dan pengaruhnya pada kehidupan manusia, serta tentu saja juga mencatat ulah ganjil planet Mars. Sejak awal Ptolemeus yakin bahwa gerak dalam alam adalah melingkar. Ia sempat menuliskan kekagumannya pada gagasan gerak dalam orbit lingkaran ini; ia mengatakan bahwa ia menyadari kefanaannya karena terlahir sebagai manusia, namun betapa terasa kakinya tidak lagi menapak di Bumi ketika dengan suka cita ia mengikuti rangkaian gerak melingkar beribu-ribu bintang di langit malam. Ptolomaeus mempopulerkan gagasan yang amat ia yakini, yaitu bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta. Sebagian besar gagasan Yunani sebelumnya memang cenderung geosentris seperti ini; Matahari, Bulan dan planet-planet beredar mengitari Bumi. Namun pada Ptolemeus gagasan ini memperoleh pengejawantahan geometri yang jernih sehingga gerak planet-planet dapat teramalkan dengan cukup tepat. Menurut Ptolemeus, setiap planet mengedari Bumi dalam lintasannya sendiri-sendiri. Selain itu, setiap planet juga melakukan gerak putar dalam sebuah lingkaran mini. Untuk dapat membayangkan penalaran Ptolemeus ini, cobalah Anda meletakkan sebuah kursi di tengah ruang kosong. Berjalanlah mengitari kursi itu sambil badan Anda sendiri berputar-putar membentuk lingkaran kecil. Setelah melakukan satu kali putaran besar, tubuh Anda tentu sudah membuat puluhan lingkaran kecil. Ptolomeus menyebut lingkaran kecil ini episikel. Gerak planet-planet pada episikel inilah yang menyebabkan orang Bumi melihat planet, dalam hal ini Mars, melakukan gerak balik retrograd. Ptolemeus menuliskan gagasan-gagasannya yang rumit mengenai alam semesta di dalam sebuah karya besar mirip ensiklopedi astronomi yang disebut Tata Agung atau yang dinamakan Almagest oleh cendekiawan Arab yang mempelajarinya beberapa abad kemudian. Karya ini mendapat sambutan hangat di banyak kalangan. Rupanya selain dinilai dapat menyingkap teka teki gerak Mars yang sudah berabad-abad membingungkan, karya Ptolemeus juga menimbulkan kebanggaan manusia Bumi sekalipun Ptolemeus sendiri tidak pernah mengklaim kosmologinya sebagai penggambaran realitas. Skema yang ia buat sebetulnya dimaksudkan sebagai representasi matematis untuk memprakirakan posisi planet-planet tiap saat. Namun Almagest diterima sebagai karya besar kosmologi dengan segala kebenarannya. Adakah tempat lain dalam jagad raya yang lebih pantas menerima penghormatan sebagai pusat seluruh alam semesta daripada Bumi yang dihuni oleh mahluk yang dipilih oleh Tuhan? Mengusir Bumi Untuk waktu yang amat lama, konsep geosentris Ptolemeus yang angkuh namun amat wajar itu dipercaya sebagai satu-satunya kebenaran mengenai alam semesta. Tidak ada pengajuan konsep-konsep baru, sehingga karya Ptolemeus itulah puncak pencapaian kosmologi untuk empat belas abad. Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi pada abad ke-5, kegiatan intelektual di Eropa memang seakan-akan meredup sampai hampir-hampir padam. Namun di dunia Islam, yang terjadi justru sebaliknya. Pusat-pusat pengetahuan yang mengalihbahasakan peninggalan karya-karya filsafat Yunani muncul dan bertebaran mulai dari Konstantinopel, Syria, sampai ke semenanjung Persia. Semasa pemerintahan Harun-al-Rasyid di abad ke-9, berlangsung periode belajar besar-besaran di Arab. Berbagai karya filsuf Yunani diterjemahkan ke bahasa Arab termasuk Almagest karya Ptolemeus yang sudah disebut di atas. Astronomi dan geometri Yunani pun memasuki dunia Islam dan merangsang para astronom Arab untuk mengembangkannya. Dari dunia ini kita mengenal nama Al Batani (± tahun 850) yang menghitung kembali presesi equinox dan menyusun tabel astronomi; kita menemukan Ibnu al Haitham (965-1020), ahli fisika optik dan ahli metode eksperimental yang kelak banyak mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan barat terutama melalui Roger Bacon dan Kepler; kita mengenal penyair Persia Omar Khayyam yang juga menulis aljabar. Dunia ilmu pengetahuan dan filsafat modern barat berhutang pada dunia Islam untuk pelestarian dan pengembalian karya-karya besar Yunani klasik yang berperan dalam menyalakan kembali api pengetahuan Eropa. Pada abad ke-12 dan ke-13, ketika sebagain besar kegiatan keilmuan para cendekiawan Arab mulai menurun, seluruh karya-karya dalam bahasa Arab berpindah dan diterjemahkan kembali ke bahasa Latin di universitas-universitas Eropa. Sementara itu, astronomi dan kosmologi tidak memberikan temuan-temuan menyolok selama abad pertengahan, namun minat pada astrologi tidak pernah berkurang dan ini membuat minat terhadap benda-benda langit tidak pernah berhenti. Barulah pada tahun 1543 terbit sebuah buku berjudul De Revolutionibus yang isinya secara radikal amat berbeda dengan Almagest. Sayangnya, penulis buku ini, Nicholas Copernicus, meninggal tepat pada tahun buku itu diterbitkan. Siapakah Copernicus yang berani mengusir Bumi dari tahta kehormatannya di pusat alam semesta? Copernicus lahir Torun, Polandia Utara, tanggal 19 Februari 1473. Pendidikan awalnya kedokteran, tetapi Copernicus lebih tertarik pada astronomi sehingga ia mulai menekuni langit malam. Tidak mudah memahami bagaimana gagasan-gagasan anggun Copernicus dimulai dan berkembang; ia terlalu pendiam dan berhati-hati. Semua hasil pemikirannya tidak diumumkan pada siapapun, ia cukup menuliskannya pada ratusan halaman buku. Pandangan Copernicus pantas menimbulkan keributan. Ia mengulang pemikiran Aristarkhus dari Samos yang hidup lebih dari seribu tahun sebelumnya, yaitu bahwa Bumi bukan pusat alam semesta. Matahari-lah yang lebih tepat berada di tempat itu. Pemikiran yang melandasi kosmologi pengubah dunia ini sebetulnya amat sederhana. Seseorang yang sedang bergerak dengan kecepatan yang tetap tidak selalu menyadari bahwa ia sedang bergerak. Kita sendiri sering mengalami bagaimana pohon, tiang listrik, rumah-rumah nampak bergerak padahal sebetulnya kitalah yang sedang bergerak. Dengan gagasan yang sama, Copernicus mengatakan bahwa Matahari dan planet-planet terlihat mengelilingi Bumi karena sebetulnya Bumi sedang bergerak mengelilingi Matahari. Semua planet mengedari Matahari. Titik berangkat lain yang juga amat penting yang disampaikan oleh Copernicus dalam de Revolutionibus adalah keyakinannya bahwa Bumi hanya merupakan salah satu planet saja dari planet-planet yang mengedari Matahari. Dengan andaian ini ia dapat menyusun tata suryanya dan meletakkan Bumi di antara planet-planet lain. Merkurius merupakan planet terdekat ke Matahari, disusul oleh Venus, Bumi, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Di luar orbit planet terjauh terdapat bintang-bintang. Alam semesta Copernicus adalah alam semesta berhingga; pusatnya dihuni oleh Matahari sedangkan tepiannya dihuni oleh bintang-bitang. Dalam tata surya ini, letak Mars, Jupiter dan Saturnus lebih jauh daripada letak Bumi ke Matahari. Maka orbit Mars dan Jupiter serta Saturnus lebih besar daripada orbit Bumi, sehingga ke-3 planet itu mengelilingi Matahari dalam tempo yang lebih lama. Jika diandaikan Mars dan Bumi pernah bergerak dari titik yang sama, maka pada suatu ketika akan ada sebuah titik pada orbitnya saat Mars mulai tertinggal oleh Bumi yang bergerak dalam lintasan lebih kecil. Jika dilihat dari Bumi, keadaan ini menyebabkan Mars seakan-akan bergerak balik ke barat, berhenti sebentar, sebelum melanjutkan perjalanannya ke timur. Dengan cara ini Copernicus menjelaskan gerak retrograd planet-planet yang lebih jauh daripada Bumi ke Matahari yang seudah amat lama demikian membingungkan. Untuk Copernicus, tidak ada model alam semesta yang melebihi keselarasan tata surya. Dalam bukunya yang menjadi amat terkenal dan sempat diperdebatkan untuk waktu yang lama, Copernicus menulis, "Di dalam kuil yang demikian indah ini, adakah kedudukan yang lebih baik daripada sebuah tempat yang memungkinkan lampu itu menerangi seluruh ruang secara serentak?... Kita pun menemukan alam semesta dengan kesetangkupan yang begitu menakjubkan serta penggabungan yang begitu selaras yang tak mungkin diperoleh dengan jalan lain ... Betapa mempesona karya suci Yang Maha Sempurna". Karya Copernicus harus dilihat lebih daripada sekedar pergantian paradigma di dalam astronomi. Ditinjau dari sudut pandang yang lebih luas gagasan Copernicus membawa serta pemikiran yang sangat penting, yaitu pengenalan kritis bahwa apa yang disaksikan sebagai hasil pengamatan obyektif ternyata bergantung pada pengamatnya; atau dengan perkataan lain kondisi subyektif ikut menentukan pengertian yang akan kita dapatkan. Matahari terlihat bergerak karena sebenarnya kitalah yang bergerak bersama Bumi. Maka sekalipun Copernicus menggusur manusia manusia dan Bumi kebanggaannya dari pusat alam semesta, sebetulnya Copernicus menunjukkan bahwa manusia berperan besar dalam menentukan bagaimana alam semesta akan tampak kepadanya. Gagasan Copernicus adalah suatu proses transformasi dalam konsepsi manusia mengenai alam semesta. Selain itu gagasan Copernicus juga merupakan proses pergeseran pemahaman manusia mengenai hubungannya dengan alam semesta. Filsuf ilmu pengetahuan Thomas Kuhn dalam bukunya The Copernican Revolution: Planetary Astronomy in the Development of Western Thought (1995) melihat revolusi Copernicus sebagai suatu titik balik di dalam perkembangan intelektual masyarakat Barat yang berpengaruh besar pada perubahan konseptual baik dalam filsafat dan maupun agama. Dalam pandangan Kuhn, ada tiga tataran makna tempat revolusi Copernicus bekerja. Tataran makna pertama bersifat astronomis, yaitu pembaharuan konsep-konsep dasar astronomi; tataran makna kedua bersifat keilmuan yang lebih luas, yaitu perubahan radikal dalam pemahaman manusia tentang alam semesta yang mencapai puncaknya pada Newton; dan yang ketiga bersifat filosofis, yaitu sebagai bagian dari peralihan pemahaman masyarakat Barat atas nilai-nilai. Bagaimanapun, apa yang sekarang kita kenal sebagai Revolusi Copernicus baru berlangsung lama sesudah itu. Tidak mudah mengubah pandangan yang telah terpateri selama berabad-abad. Tak sedikit orang menilai Copernicus tidak waras. Dewan gereja bahkan melarang gagasan Copernicus untuk dipelajari. Manusia merasa kedudukannya direndahkan; bukankah manusia adalah makhluk yang dipilih Tuhan untuk menjadi wakilnya di Bumi dan dengan begitu pantas menempati pusat kegiatan alam semesta? Dalam konteks ini menarik sekali untuk membaca pengantar yang dituliskan oleh Andreas Osiander di dalam buku de Revolutionibus, "Hipotesis ini tidak perlu benar, atau bahkan seakan-akan benar; tetapi satu hal saja sudah cukup--yaitu bahwa hipotesis ini menyuguhkan perhitungan yang sesuai dengan pengamatan". Di sini Osiander bermaksud menekankan bahwa temuan Copernicus cukup dilihat sebagai sarana intelektual tetapi tidak perlu dilihat sebagai kebenaran. Alasannya, jika semata-mata dilihat sebagai sarana, maka tentu saja tidak perlu dipermasalahkan ketidaksesuaiannya dengan ajaran gereja waktu itu yang berpegang pada konsep geosentris. Bukankah konsep heliosentris itu bukan suatu kebenaran? Buku Copernicus baru dibebaskan dari daftar hitam gereja tahun 1757. Keselarasan Dunia Di antara kesibukan orang menentang ajaran Copernicus, Johannes Kepler (1571-1630) dengan tenang dan penuh kepercayaan diri mempelajari tulisan-tulisan peninggalan Copernicus. Kepler bekerja sebagai asisten astronom Denmark kenamaan, Tycho Brahe (1546-1601). Kepler sendiri dilahirkan di Jerman. Ia menghabiskan masa kecilnya di sebuah seminari. Untuk Kepler kecil Tuhan bukan sekedar Sang Maha Penguasa atau Sang Maha Pengasih yang menentukan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Tuhan adalah sekaligus Daya Agung Pencipta Kosmos. Rasa ingin tahu kanak-kanaknya yang teramat besar tidak pernah dapat ditaklukkan oleh rasa takut terhadap kebesaran Tuhan; ia terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Kepler terus bertanya, mengapa ada jarak di antara tiap-tiap orbit planet dalam tata surya Copernicus? Bagaimana gerak planet mengedari Matahari sebenarnya? Apakah planet memang beredar dalam orbit-orbit berbentuk lingkaran sempurna seperti kata Copernicus? Belum pernah pertanyaan-pertanyaan seperti ini diajukan sebelumnya. Kepler beruntung karena mewarisi semua catatan astronomis Brahe yang amat teliti ketika Brahe meninggal. Ia tidak menyia-nyiakan harta yang amat berharga itu. Setiap catatan ia pelajari dengan cermat. Selama tiga tahun ia mencoba berbagai model orbit tanpa henti-hentinya. Pada akhirnya ia berkesimpulan bahwa semua planet beredar mengelilingi Matahari dalam lintasan yang berbentuk elips. Matahari tidak terletak di pusat elips itu, melainkan di salah satu titik apinya. Berbeda dengan gerak yang selalu serba sama pada sebuah orbit yang berbentuk lingkaran, gerak pada lintasan bujur telur tidaklah sama di semua titiknya. Sebuah planet akan mengalami penambahan kecepatan ketika berada di sekitar titik terdekatnya ke Matahari. Titik terdekat ini disebut sebagai perihelion; sedangkan titik terjauh disebut aphelion. Ketika menjauh, kecepatan planet akan terus berkurang sampai mencapai minimum di aphelion. Kepler menuangkan gagasan mengenai bentuk lintasan planet mengelilingi Matahari ini dan gerakannya dalam hukum-hukum yang kelak dikenal sebagai hukum pertama dan kedua Kepler. Hukum ke-3 lahir beberapa tahun kemudian, dan dituliskan dalam sebuah buku yang berjudul Keselarasan Dunia (Harmonies of the World) . Keselarasan Dunia bukan hanya mencerminkan keteraturan gerak planet, tetapi juga keindahan tata surya itu sendiri. Keselarasan dunia adalah keteraturan gerak planet-planet; keselarasan dunia adalah hukum-hukum yang menjelaskan gerak itu; keselarasan dunia adalah keindahan musikal. Untuk Kepler yang berperasaan amat halus, Tuhan kini bulan lagi sekedar arsitek geometri yang mengatur gerak dalam alam sebagaimana pernah ia tuliskan ("Geometry ... it is co-eternal with the mind of God. Geometry is God Himself"), tetapi Ia juga adalah Musikus Maha Agung. Tuhan menuangkan peribahasa musikal yang khas pada tiap-tiap planet sehingga ketika planet-planet bergerak mengelilingi Matahari, mengalunlah nada-nada yang bervariasi begitu elok. Tidak ada planet yang menyanyikan nada tunggal. Tata surya Kepler menyuarakan keselarasan nada yang mengingatkan kita kembali pada simfoni langit Pythagoras sekitar 20 abad sebelumnya. Secara matematis, hukum ke-3 Kepler menyatakan bahwa jika periode (waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali putaran mengelilingi Matahari) planet dipangkatkan dua, maka kita akan memperoleh bilangan yang merupakan pangkat tiga dari jarak planet ke Matahari. Ini berarti semakin jauh sebuah planet dari Matahari, semakin lambat gerakannya. Hukum yang dilambangkan dengan p2 = a3 ini (dengan p adalah periode dan a menyatakan jarak planet ke Matahari dalam satuan astronomi, SA; 1 SA = jarak Bumi-Matahari) amat sederhana sehingga mudah dimengerti. Sebagai contoh, ambillah planet Mars yang jaraknya 1,5 SA dari Matahari sehingga diperoleh a3 = 1,5 x 1,5 x 1,5 = 3,375. Dari angka 3,375 ini kita menghitung harga p, yaitu 3,375 = 1,8; periode Mars mengelilingi Matahari adalah 1,8 tahun. Hubungan selaras ini berlaku untuk semua planet dalam tata surya; sebuah ciri alam dapat dimengerti secara sederhana. Dari manakah Kepler mengkomposisikan musik langit? Kepler menghitung kecepatan planet sepanjang orbitnya, lalu mencari frekuensi nada yang bersesuaian. Akibat kecepatan yang berbeda-beda sepanjang lintasannya, nada yang dihasilkan tidak monoton melainkan terentang sepanjang selang musik yang jelajah frekuensinya merupakan fungsi kelonjongan orbit planet. Setelah menghitung kecepatan gerak Bumi mulai dari aphelion hingga ke perihelion, Kepler menyimpulkan bahwa Bumi melagukan mi-fa-mi sepanjang masa; ia segera menafsirkan nyanyian Bumi ini sebagai miseria-fames-miseria yang artinya kesengsaraan silih berganti dengan kelaparan. Kepler memang hidup dalam kepedihan yang sepertinya tiada hendak berakhir. Ia hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan, dan konon dalam perkawinan yang tidak pernah bahagia. Hanya delapan hari setelah berhasil menemukan hukum keselarasan dunia, istri dan anak Kepler meninggal. Sedangkan ibunya dipenjarakan karena dituduh tukang sihir. Kemiskinan pula yang memaksa Kepler membuka praktek astrologi; sebuah pekerjaan yang sebetulnya amat ia tidak ia sukai. Ketika meninggal, pada batu nisan Kepler tertulis kata-kata yang ia susun sendiri, "I measured the skies, now the shadows I measure. Sky-bound was the mind, Earth-bound the body rest." Kepler bukan hanya astronom dan musikus tata surya. Ia juga dikenal sebagai penulis fiksi ilmiah. Bukunya yang berjudul Somnium berkisah tentang suatu pengembaraan ke Bulan. Hanya saja sebagai seorang ilmuwan, Kepler tidak berani berkhayal terlalu jauh untuk membayangkan wahana antariksa yang akan membawanya ke sana dalam sekejap. Supaya aman, Kepler memulai kisahnya sebagai sebuah mimpi. Namun setelah orang dapat mengamati Bulan dengan teropong, terbuktilah betapa mengagumkan gambaran Kepler mengenai topografi Bulan yang sesungguhnya tidak pernah ia lihat. Hampir pada waktu yang bersamaan dengan masa Kepler hidup, di Italia juga dikenal seorang ilmuwan bernama Galileo Galilei (1564-1642). Galileo adalah pengikut Copernicus yang setia dan habis-habisan membela konsep heliosentris Copernicus, tetapi ia tidak terlalu berminat pada gagasan Kepler, orang yang ia sebut memegang kekuasaan atas gerak Bumi di tangannya. Sumbangan terbesar Galilelo pada dunia astronomi adalah pemakaian teropong untuk melihat benda-benda langit. Ia merupakan orang pertama yang melihat Bulan dengan lebih jelas, sehingga menyimpulkan bahwa permukaan bulan tidak rata dan licin serta mungkin ada lautan seperti di Bumi. Untuk ilmu pengetahuan khususnya fisika dan mekanika, Galileo menyumbang hukum gerak. Ia mempelajari gerak yang mengalami percepatan; ia mempelajari benda-benda jatuh dan menemukan bahwa benda jatuh selalu bergerak dipercepat. Galileo juga mencatat empat satelit pengiring Jupiter, serta memperkaya daftar katalog bintang. Melalui pengamatannya atas Jupiter dan bulan-bulan yang mengedarinya inilah Galileo menyebarkan keyakinannya akan kebenaran konsep tata surya Copernicus. Berbeda dengan Kepler yang bekerja dalam keheningan dan Copernicus yang luar biasa hati-hati, Galileo berani menentang dogma gereja Katolik yang masih berpegang pada ajaran Ptolomeus. Galileo selalu bertengkar dengan para penentangnya. Ia dikucilkan dari kehidupan kerohanian gereja, dan tidak diperkenankan mengumumkan temuan-temuan ilmiahnya. Bukunya yang terkenal adalah The Sidereal Messenger (Sidereus Nuncius; Utusan Bintang), tetapi di dalam buku The Two Great Systems of the World yang sangat terkenal itulah Galileo melawankan tata heliosentris dan tata geosentris. Galileo dijuluki si mulut besar dan si tukang bertengkar. Ia berani menentang kekuasaan gereja demi kebenaran ilmiah yang ia yakini. Pernah ia menulis, "In questions of science the authority of a thousand is not worth the humble reasoning of a single individual". 'Dosa' terbesar Galileo adalah karena ia berpegang pada kepercayaan bahwa konsep Copernicus adalah suatu kebenaran, bukan hanya alat seperti diusulkan oleh Osiander. Nama Galileo baru dipulihkan dari daftar pengucilan gereja pada dasawarsa 80-an abad ini. Gagasan Copernicus sendiri baru menjadi sebuah revolusi yang ikut berperan dalam revolusi ilmu pengetahuan secara umum melalui hukum-hukum gerak planet Johannes Kepler (1571-1630), tafsiran matematis Galileo Galileo (1564-1642) dan konsepsi mekanistik Isaac Newton (1642-1727). Siapakah Newton? Ia dipercaya sampai sekarang merupakan ilmuwan terbesar yang pernah ada. Seutas Tali Pengikat Pada tahun Galileo meninggal, di Colsterwoth, Inggris, pada tanggal 25 Desember lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Isaac Newton. Pada usia 22 tahun Newton sudah menemukan kalkulus diferensial dan tidak lama sesudahnya menemukan sifat paling mendasar cahaya yaitu bahwa cahaya yang terlihat putih sebetulnya dapat diurai dalam spektrum warna-warna pelangi. Pada masa Newton hidup, orang tidak lagi terlalu memasalahkan posisi Bumi di dalam alam semesta; begitu juga aturan-aturan yang dipatuhi oleh Bumi dan planet-planet lain di dalam keluarga Matahari. Bukankah sudah ada hukum Kepler? Sekalipun demikian, untuk Newton masih banyak sekali pertanyaan yang harus diajukan dan dicarikan jawabannya. Mengapa planet bergerak mengelilingi Matahari? Mengapa pula Bumi mengedari Matahari? Jika alasannya adalah tarikan dari Matahari, seperti yang secara intuitif pernah dengan tajam diajukan oleh Kepler, mengapa Bumi tidak jatuh saja ke Matahari? Kepler juga tidak berhasil menjelaskan mengapa ada perubahan kecepatan planet ketika mendekat dan menjauh dari Matahari. Hukum Kelembaman merupakan sumbangan besar Newton yang pertama untuk ilmu pengetahuan. Sumbangannya yang kedua adalah hukum gravitasi yang mempunyai kekuatan luar biasa untuk mengubah dunia dan memungkinkan dunia memasuki era ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang sejauh ini sudah tercata dalam sejarah. Newton memang tidak pernah sampai pada makna apakah gravitasi sesungguhnya; namun ia berpendapat bahwa--seperti dituliskan dalam General Scholium yang ditambahkan pada bagian ke-3 bukunya, Principia--cukuplah kita tahu bahwa gravitasi sungguh-sungguh ada. Cerita paling terkenal mengenai penemuan gravitasi adalah konon pada suatu hari Newton kejatuhan buah apel di kebun belakang rumahnya dan kemudian pulang membawa hukum-hukum gravitasi. Cerita ini sebetulnya hanya anekdot yang diciptakan penyair Perancis Voltaire. Newton tidak pernah kejatuhan apel, tidak juga melihat apel jatuh dulu untuk menemukan gravitasi. Ia hanya menyatakan dengan kepastian bahwa gaya yang telah menyebabkan sebuah apel jatuh ke tanah dari pohonnya adalah gaya yang sama yang telah menyebabkan Bulan tetap pada orbitnya mengedari Bumi. Gaya itu pula yang menyebabkan Bumi dan planet-planet lain mengedari Matahari. Gravitasi ibarat seutas tali yang menahan planet-planet sehingga tidak lepas dari Matahari. Newton menemukan gravitasi melalui pendekatan teoretis. Mula-mula ia berdalil bahwa sebuah benda yang bergerak tanpa pengaruh gaya, akan cenderung terus bergerak lurus tanpa melenceng, menyimpang atau berhenti. Inilah Hukum Kelembaman. Bulan seharusnya juga bergerak saja lurus, tetapi mengapa ia justru melingkari Bumi sekalipun tak ada apa-apa yang dapat kelihatan oleh mata yang menghubungkan Bulan ke Bumi ? Dengan mengacu pada temuan Kepler, ternyata planet juga tidak bergerak lurus; berarti ada gaya yang sudah bekerja pada planet sehingga orbitnya menjadi elips. Gaya itu tentulah berasal dari Matahari. Newton menyebutnya gravitasi. Hukum gravitasi menunjukkan bahwa besar gaya yang bekerja di antara dua buah benda ternyata sebanding dengan massa yang dikandung benda itu, tetapi berbanding terbalik dengan jarak di antara keduanya. Kian jauh jarak antara dua benda, kian lemah gaya yang bekerja di antaranya; jika benda menjauh 2 kali jarak asalnya, gravitasi menjadi tinggal seperempatnya. Gravitasi Newton berlaku di mana-mana; itu sebabnya hukum gravitasi disebut sebagai hukum gravitasi universal. Seakan-akan tak ada lagi tempat di dalam alam semesta yang tidak bisa dijelaskan melalui hukum Newton; bahkan ke-3 hukum Kepler yang ditemukan secara empiris dengan mengadalkan catatan-catatan pengamatan dapat diturunkan secara teoretis dari prinsip-prinsip gravitasi Newton. Teori Newton membuka lapangan pemahaman baru di dalam alam; gravitasi menyingkap banyak hal dalam alam semesta yang semula begitu seperti teka teki. Gravitasi menjelaskan mengapa planet bergerak melambat ketika berada di aphelion; bukankah kekuatannya berkurang dengan jarak? Gravitasi menyingkap mekanika benda langit; gravitasi mengantarkan para astronom pada penemuan planet Neptunus (1846) ketika mereka mendapatkan bahwa planet Uranus bergerak tidak sesuai dengan ramalan teori Newton; teori Newton pula yang mengawali penemuan planet terjauh Pluto (1930); teori Newton pula yang memungkinkan satelit-satelit dilemparkan ke luar angkasa Bumi dan dengan setia mengintai tiap perubahan di Bumi dari orbit ratusan hingga ribuan km, atau memungkinkan seluruh dunia kini saling bertutur dengan mudah; puluhan penjelajahan antariksa akan mustahil pula terlaksana tanpa temuan dan perumusan Newton. Newton memang merupakan orang pertama yang merenungkan sebuah konsep terpadu untuk menjelaskan keragaman alam lalu menerjemahkannya ke bahasa matematika. Ia menunjukkan bahwa gejala-gejala yang ada dalam alam dapat secara rasional dipelajari, bahkan diramalkan. Alam semesta Newton adalah alam semesta deterministik, sudah ditentukan semua sejak awal. Melalui Newton, impian filsuf Perancis RenĂ© Descartes akan sebuah alam semesta yang bekerja ibarat sebuah Mesin Raksasa, terwujudkan. Sekali diputar untuk bekerja, mesin ini akan terus bekerja. Mesin ini juga ibarat sebuah jam mekanik yang terdiri atas banyak komponen namun saling menggerakkan satu dengan yang lain. Seluruh semesta kini adalah sebuah mesin yang dapat dipelajari, diramalkan, dikuasai dan dikontrol, serta diubah sesuai kehendak manusia. Konsepsi Aristoteles yang memilah alam atas wilayah duniawi yang fana dan wilayah eterial yang kekal serta tak terjangkau hukum-hukum alam, runtuh bersama hukum-hukum mekanika yang bekerja tanpa pembedaan pada seluruh wilayah alam semesta. Tidaklah berlebihan jika Newton menulis di dalam Principia, "I now demonstrate the frame of the System of the World". Sejarah fisika menunggu lama sekali sebelum mencatat kehadiran jenius berikut yang menambah ukiran pada wajah alam semesta. -END

Sir Isaac Newton


Dalam perkembangan sejarah fisika, ada sebuah cerita terkenal tentang jatuhnya sebuah apel yang telah memberikan inspirasi bagi seorang ilmuwan. Kita mengenal ilmuwan tersebut dengan nama Newton. Kejadian itu ternyata begitu berkesan baginya karena telah membangkitkan gagasan temuan yang luar biasa dalam perkembangan fisika modern. Terlepas kejadian itu hanya mitos atau bukan, tapi nampaknya peristiwa kecil itu begitu melekat pada kehidupan Newton.
Dalam perkembangan ilmu fisika, sejarah mencatat kehadiran seorang ilmuwan besar Inggris bernama Sir Isaac Newton. Beliau adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan kimia kelahiran Inggris yang memiliki pengaruh luar biasa dalam perkembangan fisika modern. Ilmuwan pertama yang mendapat gelar Sir di depan namanya dari kerajaan Inggris. Michael H. Hart dalam bukunya “100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah” (1978) menempatkannya di urutan nomor dua setelah Nabi Muhammad s.a.w. sebagai tokoh yang karya dan kehidupannya memiliki pengaruh besar bagi kehidupan umat manusia.
Beberapa orang mengganggap bahwa Newton adalah ilmuwan modern pertama. Julukan itu tak lepas dari ciri khas yang biasa dilakukan oleh Newton dalam memecahkan persoalan fisika. Ia tidak puas hanya dengan melakukan suatu pengamatan fisika saja. Namun selanjutnya dia selalu menerjemahkan apa yang ditelitinya ke dalam bahasa matematika. Dari situ dia merumuskan suatu teori fisika. Apa yang selalu Newton lakukan memang berbeda dengan kebanyakan ilmuwan pada saat itu. Dan sebagaimana kita ketahui bersama, prosedur seperti itulah dilakukan ilmuwan saat ini. Persis sebagaimana yang telah Newton lakukan lebih dari tiga abad lalu.
Newton lahir pada 4 Januari 1643, di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris, secara prematur. Proses kelahirannya perlu mendapat bantuan dokter karena dilahirkan sebelum waktunya. Ayahnya, Isaac, seorang petani yang cukup berada, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dan Hannah Ayscough Newton, ibunya, mendapat warisan berupa rumah dan tanah.
Saat berusia tiga tahun, ibunya menikah lagi dengan seorang duda kaya, kepala sekolah di desa South Witham, bernama Barnabas Smith. Keputusan itu telah menyakiti hati Newton, karena harus berpisah dengan ibunya di saat dirinya membutuhkan kasih sayang. Untuk selanjutnya, Newton tinggal bersama kakek dan neneknya.
Ayah tirinya meninggal pada saat Newton berusia sepuluh tahun. Sepeninggalan ayahnya itu, ibunya, Hannah, kembali ke Woolsthorpe bersama Newton. Selanjutnya, dua tahun kemudian, Isaac melanjutkan pendidikan di Grantham dan tinggal bersama pamannya.
Kepribadian Newton agak berbeda dengan kebanyakan anak seusianya. Newton adalah anak yang pendiam, bahkan cenderung pemurung, keras kepala, dan lebih suka menyendiri. Dengan kepribadiannya itu, Newton tidak memiliki banyak teman. Kehidupan cintanya tidak begitu beruntung, bahkan hingga akhir hayatnya, dia tidak pernah menikah. Anne Storer, kekasihnya, pada akhirnya menikah dengan orang lain, setelah Newton mulai menfokuskan diri pada pelajaran. Sifat keras kepalanya sangat terlihat jelas, ketika perseteruannya dengan sesema ilmuwan, Robert Hooke.
Banyak terobosan menakjubkan yang Newton lakukan, terutama dalam bidang matematika dan fisika. Newton menyebut tahun 1666 sebagai tahun yang penuh keajaiban. Karena di tahun itulah dia banyak menemukan jawaban yang selama bertahun-tahun selalu dihindari oleh banyak pakar matematika. Newton bersama Gottfried Leibniz mengembangkan teori kalkulus. Karya Newton dalam matematika lainnya berupa teorema binomial. Pada saat itu Newton masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Cambrigde.
Karya matematika Newton terpengaruh oleh filsuf dan matematikawan Prancis, Rene Descartes dan filsuf Inggris Henry More. Mereka adalah dua tokoh gerakan New Science, yaitu sebuah gerakan yang kalangan pemikir yang berusaha mendobrak dinding batas antara sains modern dan matematika. Gerakan ini memiliki pengaruh yang kuat di seluruh Eropa.
Dalam bidang fisika, barangkali temuan Newton yang paling besar, adalah hukum-hukum tentang gerak yang menerangkan bagaimana gaya bekerja pada benda, saat bergerak maupun diam. Gaya yang dimaksud adalah gaya gravitasi. Gaya ini terutama untuk menjelaskan perjalanan planet-planet mengitari matahari. Dengan teori ini, Newton juga menjawab suatu persoalan, mengapa manusia bisa berpijak di bumi dan tidak mengapung di luar angkasa. Newton adalah orang pertama yang merumuskan teori gerak dan gravitasi yang menyebabkan suatu benda akan tertarik ke bawah. Inspirasi teorinya itu muncul tatkala secara tidak sengaja mengamati buah apel yang jatuh ke tanah pada saat dia sedang duduk beristirahat di taman menjadi sebuah cerita tersendiri.
Teori gerak yang dirumuskan Newton memiliki peran penting dalam merumuskan gerak melingkar dari hukum Kepler. Newton juga membuktikan bahwa gerak melingkar juga bisa memiliki lintasan yang tidak selalu berbentuk lingkaran sempurna, misalnya elips, hiperbola dan parabola.
Kemunculan teori gravitasi pada awalnya tidak mendapat perhatian banyak. Gagasan tentang adanya sebuah benda dapat mempengaruhi benda lain meskipun keduanya tidak terhubung dengan kawat maupun tali, pada awalnya dianggap tidak lumrah. Gagasan inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya teori gravitasi. Karya Newton yang membahas tentang kelembaman, gravitasi, gaya sentrifugal, serta hubungan diantara kedua, termuat dalam Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687), atau biasa di singkat Principia.
Karya Newton lainnya dalam bidang fisika adalah Optika. Ilmu fisika yang membicarakan tentang cahaya. Teorinya tentang cahaya itu telah membantu para ilmuwan dan perekayasa dalam merancang televise, laser, teleskop, mikroskop, kacamata dan kamera yang bekerja dengan lebih baik. Kedekatan Newton dengan teori cahaya, bermula setelah ia membeli sebuah prisma, ketika bersama temannya, John Wiskins, berjalan-jalan di sebuah pekan raya. Selanjutnya Newton terus berkutat tentang pembiasan cahaya matahari yang melalui prisma dan berkas cahaya diuraikan menjadi warna pelangi.
Karya-karyanya Newton yang lain adalah: Method of Fluxion (1671), De Motu Corporum (1684), Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687), Opticks (1704), Report as Master of the Mint (1701-1725), Arithmetica Universalis (1707), dan An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture (1754).
Sepak terjang Newton sebagai ilmuwan handal mulai terlihat sejak ia menjadi anggota Fellow of Trinity College, sebuah kelompok ilmuwan terkemuka di Universitas Cambridge, tempat Newton belajar. Keikutsertaannya itu merupakan sebuah pengakuan bahwa Newton termasuk ilmuwan berprestasi. Pada saat itu Newton masih berusia dua puluh lima tahun. Ini semua tidak terlepas karena persahabatannya dengan Isaac Barrow, seorang dosen matematika di Trinity College. Dan atas rekomendasi Barrow juga, Newton diangkat sebagai dosen matematika untuk menggantikannya.
Berkat teleskop refleksi ciptaan Newton yang cukup menggemparkan kalangan cendekiawan, tahun 1672, Newton mendapat kehormatan untuk bergabung dengan perhimpunan terpandang di Inggris, Royal Society. Perhimpunan ini lahir pada tahun 1660 dengan mendapat dukungan dari Raja Charles II. Anggota-anggotanya adalah orang-orang penting dan terkenal, seperti pakar kimia, Robert Boyle dan Christopher Wren, seorang ilmuwan sekaligus arsitek Gereja Katredal St. Paulus di London.
Di perhimpunan inilah Newton bertemu dengan Robert Hooke, yang dalam sejarah tercatat adanya persaingan dan pertentangan abadi antara Newton dan Hooke. Sebenarnya Newton pernah mendalami alchemy atau ilmu kimia. Namun Newton bisa dikatakan tidak menemukan terobosan apapun, apalagi di saat dia sedang tekun mempelajari alchemi, ibunya sedang sakit keras yang akhirnya meninggal dunia.
Tahun 1696 Newton mendapat tawaran untuk menduduki jabatan sebagai Inspektur di Percetakan Uang Kerajaan. Pada saat itu Newton menghadapi tugas yang berat, karena Kementrian Keuangan baru saja mengganti mata uang Inggris dalam rangka perbaikan ekonomi akibat perang saudara. Karena prestasi yang bagus, maka tahun 1699, Newton naik pangkat menjadi Direktur Percetakan Uang Kerajaan. Kesibukannya itu telah menjauhkan Newton dari kegiatan ilmiah akademiknya.
Saat usia enam puluh tahun, pada tahun 1703, Newton diangkat sebagai ketua perhimpunan Royal Seciety. Dengan kemepimpinan Newton tersebut, Royal Seciety semakin disegani dan memiliki banyak anggota. Pada saat itulah Newton berhasil dibujuk menerbitkan karya tulisnya tentang Optika. Newton memang sangat hati-hati dalam menerbitkan kary tulisnya. Alasan yang selalu dia kemukakan adalah karena Newton selalu merasa belum siap untuk menerbitkan karyanya tersebut. Sebelumnya karya Newton pertama tentang Principia, juga terbit atas desakan temannya Edmund Halley. Mungkin jika tanpa ada desakan dari Edmund Halley, entah kapan Newton bersedia menerbitkan karyanya?
Newton meninggal pada tanggal 20 Maret 1727, dalam usia delapan puluh empat tahun, setelah menderita sakit dan berbaring di tempat tidur selama beberapa bulan. Jenazahnya dikuburkan di pemakaman raja-raja, ratu-ratu, dan bangsawan tinggi Inggris di Westminster Abbey London, pada 4 April.
Begitu terhormatnya hingga dibutuhkan waktu selama seminggu sebelum memakamkan jenazahnya. Prosesi pemakaman diberlakukan sebagaimana keluarga kerajaan, dimana peti jenazah Newton dikawal oleh dua orang duke, tiga orang earl, dan oleh Lord Chancellor (penasehat ratu)

Galileo Galilei (1564-1642)


Perjalanan nasib Galileo pada saat itu tergantung hasil keputusan pengadilan yang berlangsung di ruang sidang Vatikan, sebuah kawasan khusus di kota Roma. Sidang yang diketuai oleh Paus Urbanus VIII, pemimpin Gereja Katolik, pada 22 Juni 1633, akan memutuskan hukuman yang dijatuhkan kepada seorang ilmuwan berusia enam puluh sembilan tahun bernama Galileo Galilei. Jika saja pada saat itu orang-orang sudah menyadari bahwa yang menjadi pesakitan pada persidangan kali itu adalah seorang astronom besar yang meletakkan dasar untuk pandangan fisika modern tentang sistem tata surya, mungkin bukan hukuman penjara seumur hidup yang diputuskan.
Keputusan tersebut diambil karena Galileo dianggap membawa aliran sesat yang dianggap berbahaya bagi Gereja Katolik. Walaupun para uskup itu mengenal Galileo secara pribadi adalah seorang Katolik yang taat dan sama sekali bukan penganut ajaran reformasi. Astronom, filsuf dan fisikawan Italia itu meyakini bahwa bukan Bumi, melainkan matahari yang menjadi pusat tata surya. Keyakinannnya senada dengan apa yang diungkapkan oleh Nikolaus Kopernikus, seorang astronom Polandia, pada buku yang berjudul “Revolusi Bola-Bola Langit”. Dalam buku itu, Kopernikus menyatakan bahwa Bumi hanyalah sebuah planet yang mengorbit di sekitar Matahari.
Pandangan tersebut ternyata bertentangan dengan apa yang diterima secara resmi oleh Gereja Katolik, sehingga siapapun pengikut ajaran sesat itu harus dihukum mati. Eksekusi dilakukan oleh Inkuisisi, sebuah badan khusus yang diadakan untuk menangani ajaran-ajaran sesat pada saat itu. Tiga puluh tahun sebelum vonis pada Galileo, badan Inkuisisi telah menjatuhkan hukuman mati pada Giardano Bruno, seorang ahli filsafat yang juga dianggap sesat.
Pemicu dari hukuman itu adalah sebuah buku tulisan Galileo berjudul “Dialog Antara Dua Sistem Utama Menyangkut Alam Semesta”. Buku itu sebenarnya permintaan dari Paus Urbanus VIII, sembilan tahun sebelum sidang itu, yang meminta Galileo untuk menuliskan sebuah karya tulis ilmiah tentang pandangan-pandangan Galileo mengenai alam semesta. Semula permintaan tersebut sebenarnya adalah skenario Gereja Katolik agar ilmuwan yang disegani itu mau berada di pihak yang menentang teori Kopernikus. Namun yang terjadi justru bertentangan dengan apa yang diinginkan. Atas apa yang terjadi itu, Galileo yang pada saat itu berada di Florence diperintahkan ke Roma, meski dalam keadaan sakit.
Eropa pada abad itu memang dikendalikan oleh dua kekuatan besar. Gereja Katolik Roma yang dipimpin oleh Paus dan para filsuf yang sebagian besar menganut pandangan filsuf Yunani dua ribu tahun sebelumnya. Kalangan Gereja Katolik sangat terikat pada ajaran-ajaran Aristoteles, khususnya dalam pemahaman tentang sistem tata surya, yang kebetulan mirip dengan kutipan yang terdapat dalam Kitab Suci tentang penciptaan langit dan bumi.
Galileo dikenal sebagai bapak astronomi, fisika, dan sains modern. Karyanya meliputi penyempurnaan teleksop, observasi astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua pada mekanika klasik. Walaupun teleskop bukan penemuannya, namun Galileo merancang perbesaran hingga 32x dari teleskop yang dikenal pada saat itu. Dengan teleskopnya itu, ia menemukan empat satelit Jupiter (Io, Europa, Callisto, dan Ganymeda), bintik matahari, dan bentuk permukaan bulan. Dia juga dikenal sebagai pendukung Kopernikus.
Galileo Galilei dilahirkan sebagai anak tertua dari pasangan Vincenzo dan Giulia, pada 15 Februari 1564, di Pisa, Tuscany, Italia. Ayahnya seorang matematikawan dan musisi yang cukup termasyhur di Italia sebagai pelopor pembaharuan di bidang musik, dan merupakan orang pertama yang menerapkan matematika dalam pengkajiannya. Selain dalam bidang musik, Vincenzo juga memberikan pengaruh pada Galileo, khususnya pandangannya yang anti penguasa.
Masa kecil Galileo lebih banyak belajar pada guru privatnya. Ayahnya tidak terlalu mempercayai lembaga pendidikan umum yang ada pada saat itu. Namun akhirnya tahun 1581, pada saat Galileo berusia tujuh belas tahun, ia didaftarkan ke Universitas Pisa, jurusan kedokteran. Minat matematika Galileo sudah terlihat sejak kuliah semester pertama di universitas itu. Galileo tertarik pada matematika, khususnya tentang geometri Euklid, yang diampu oleh pakar matematika Ostillo Ricci. Hingga akhirnya pada semester itu pula Galileo pindah jurusan matematika.
Penemuan ilmiah pertama Galileo, pada hari minggu tahun 1583, terinspirasi ketika mengikuti misa di sebuah gereja. Perhatiannya tertuju pada sebuah lampu gantung yang berayun. Segera setelah misa selesai, Galileo kembali ke laboratorium universitas untuk melakukan percobaan ayunan bandul. Galileo menemukan gerak bandul atau pendulum, dan merumuskan sebuah hukum sederhana, bahwa berapapun panjang ayunan bandul, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ayunan itu sama. Kelak para ilmuwan sekarang menyebutnya dengan ayunan periodik bandul. Selanjutnya Galileo menerapkan prinsip ayunan bandul untuk membuat jam yang teliti. Pada saat itu, pengukur waktu yang digunakan adalah gelas pasir.
Galileo meninggalkan universitas tahun 1585 tanpa gelar, setelah belajar selama empat tahun. Sebenarnya hal tersebut sudah biasa, karena di Italia pada masa itu, karena kemampuan akademik lebih dihargai daripada gelar.
Buku pertama yang ditulis Galileo berjudul “Il bilancetta”, yang memuat uraian-uraian tentang percobaan Galileo selama masih kanak-kanak di Toscana sampai masa belajarnya di Universitas Pisa. Yang menarik dari buku itu adalah himbauan Galileo tentang bagaimana menyempurnakan gagasan-gagasan filsuf besar Yunani Archimedes.
Pertemuan Galileo dengan Marquis Guidobaldo del Monte, seorang bangsawan yang menaruh perhatian pada bidang rekayasa, sains, dan filsafat, mempengaruhi nasib Galileo selanjutnya. Tahun 1589, Galileo memulai karir pertamanya sebagai pengajar matematika di Universitas Pisa, atas rekomendasi Marquis. Sejak saat itu Galileo mulai menunjukan pandangan anti-Aristotelesnya dan mendatangkan musuh.
Buku kedua berjudul “De Motu” berisi gagasan Galileo tentang gerak dan benda jatuh. Walaupun bukan gagasan murni Galileo, namun kehadiran buku itu sempat menimbulkan pertentangan. Sekali lagi hal itu karena berbeda dengan pandangan Aristoteles, yang menyatakan bahwa benda-benda dengan berat berbeda jatuh dengan laju yang berbeda-beda.
Untuk membuktikan bahwa pandangan Aristoteles salah, Galileo melakukan percobaan yang cukup populer di puncak Menara Miring Pisa, pada tahun 1591. Percobaan yang dilakukan berupa menjatuhkan dua buah peluru meriam dari ketinggian 54 meter dengan dibantu oleh asistennya. Nampak, bahwa satu-satunya gaya yang dapat mempengaruhi kecepatan jatuh itu adalah hambatan udara. Kelak lima puluh tahun setelah Galileo meninggal, seorang ilmuwan Irlandia Robert Boyle, melakukan percobaan yang memperkuat teori Galileo.
Setelah menyelesaikan kontrak mengajar di Universitas Pisa, Galileo melanjutnya mengajar di Universitas Padua. Di kota Padua ini, Galileo bersahabat dengan berbagai kalangan, diantaranya bangsawan Gianvencenzo Pinelli. Persahabatannya dengan Pinelli itu memuluskan jalan bagi Galileo untuk bergabung dalam Lingkaran Pinelli, sebuah perhimpunan berpengaruh yang disponsori oleh bangsawan.
Keuangan Galileo yang sempat terpuruk karena warisan hutang ayahnya, perlahan mulai membaik dan mampus membeli rumah di Padua. Masa delapan belas tahun di Padua, merupakan masa yang paling membahagiakan karena berbagai temuan-temuan yang penting ia hasilkan. Penemuan itu meliputi percobaannya mengenai bidang miring, pengukuran waktu, percepatan dan gerak proyektil meriam.
Gelileo memanglah bukan penemu dari teleskop. Namun Galileo memiliki peranan penting dalam menyempurnakan teleskop. Awal mula ketertarikan Galileo terhadap teleskop ketika terjadi obrolan santai dengan sahabatnya Paolo Sarpi, pada tahun 1609 di Venesia. Sarpi menceritakan tentang sebuah alat yang bisa memperbesar obyek yang dilihat. Alat itu, yang disebut teleskop, dibuat oleh seorang pembuat kacamata dari Belanda, bernama Hans Lipperhey. Namun tidak diketahui apakah memang Hans-lah penemu dari teleskop itu.
Sekembalinya ke Padua, Galileo mulai merancang sendiri teleskop menurut versinya. Pada saat itu berbagai model teleskop telah muncul dengan sangat beragam, namun dengan mutu yang terhitung rendah. Teleskop yang dikembangkan Galileo memiliki perbesaran yang lebih baik dengan bayangan yang lebih jelas.
Pada Agustus 1609, atas bantuan Sarpi, Galileo dipertemukan dengan seorang penguasa Venesia untuk mempertunjukan teleskop rancangannya. Hasil pertemuan itu menghasilkan suatu penawaran menggiurkan kepada Galileo untuk membuat sejumlah teleskop dengan berbagai imbalan yang dijanjikan. Namun setelah mengetahui ternyata tawaran yang dimaksud tidak sesuai dengan kenyataan, maka Galileo selanjutnya memperlihatkan teleskopnya kepada penguasa Florence, Pangeran Cosimo. Karena melihat bakat yang terdapat pada Galileo, maka Pangeran Cosimo memberikan suatu penawaran berupa jabatan posisi staf peneliti di bidang matematika.
Dengan teleskop itulah Galileo melakukan banyak penelitian, misalnya mencermati permukaan Bulan, yang ternyata berupa pegunungan dan jurang curam. Tahun 1610, Galileo mengamati planet Venus dan matahari. Berbagai penjelasan tentang gejala fisika yang berkaitan dengan astronomi bisa dijelaskan Galileo dengan lebih masuk akal. Salah satu satelit Jupiter, Galileo namakan Cosimo, sebagai bentuk penghormatan pada Pengeran Cosimo II.
Semua hasil penelitian astronominya, tahun 1610, selanjutnya dia tuangkan dalam sebuah buku berjudul “Utusan dari Bintang-Bintang”. Satu tahun kemudian, teleskop Galileo dipertunjukan di Roma dan dilanjutkan dengan berbagai seminar untuk membicarakan hasil penelitian Galileo. Pada saat itulah muncul berbagai tentangan untuk menggugurkan teori Galileo, seperti dari seorang ilmuwan Yesuit Jerman, Christoph Scheiner, Thomas Caccini, dan Orazio Grassi. Pertentangan ini Galileo lawan dengan bukunya yang berjudul “Pembuktian”, yang menggunakan teori Kopernikus untuk menerangkan lintasan komet. Namun yang terjadi kemudian adalah pertentang yang lebih ramai, hingga melibatkan Paus Urbanus VIII dari pihak Gereja Katolik. Untuk meredakan pertentangan itulah Paus Urbanus VIII memerintahkan Galileo untuk menulis sebuah buku yang pada akhirnya nanti justru menjadikan Galileo sebagai tahanan di rumahnya sendiri hingga akhir hayatnya.
Pada masa tahanan itulah, Galileo secara diam-diam menerbitkan kembali bukunya yang kini dianggap sebagai karya sains terbesarnya, berjudul “Dua Ilmu Baru”, pada tahun 1638. Secara umum terdapat dua bagian penting dalam buku tersebut, yaitu tentang benda-benda bergerak serta gaya-gaya yang mempengaruhi benda-benda tersebut. Bagian kedua membicarakan tentang sifat-sifat zat dan bagaimana zat yang berbeda dapat melebur dan diatur dalam berbagai bentuk yang berbeda. Buku ini betul-betul menyulut sebuah revolusi yang kelak pada masa yang akan datang membukan jalan bagi ilmuwan lain untuk mengembangkannya, sebagaimana yang dilakukan si jenius Sir Isaac Newton.
Akhir hanyat Galileo di lalui dengan berbagai malapetakan. Ia terkena infeksi mata yang berangsur-angsur mengakibatkan kebutaan. Untuk selanjutnya Galileo dibantu oleh beberapa asisten untuk melanjutkan kegiatan ilmiahnya. Pada puncak musim dingin, tanggal 8 Januari 1642, Galileo Galilei akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Arcetri ditemani oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya.
Dalam banyak hal, Galileo-lah sebagai fisikawan pertama yang memecahkan masalah melalui eksperimen. Pendekatan dengan cara itu betul-betul baru pada masa itu. Konflik dan kekolotan oknum Gereja Katolik yang menimpa Galileo menjadi sebuah pelajaran berharga bagi semua pihak agar tidak membabi buta dalam menafsirkan pesan agama. Pada akhirnya pihak Gereja Katolik tersadar dan pada perkembangan selanjutnya justru banyak membantu perkembangan para ilmuwan. Setidaknya berkat Galileo Zaman Kegelapan sirna dengan cepat dan kemajuan demi kemajuan terus berkembang serta menyebar ke seluruh dunia.

Pilih Satu Saja




Perempuan muslimah ….




si mungil ….
Dari dua gambar di atas, manakah yang lebih menarik perhatian anda?
Jika anda belum mampu memilih, mari saya bantu dengan sebuah kata kunci “cantik”. Ya, mana yang menurut anda lebih cantik? Apakah bayi mungil nan lucu? Apakah wanita muslimah yang berjilbab?
Kurang adil memang, membandingkan dua hal yang berbeda karakter. Lebih adil jika kedua gambar sama-sama wanita dewasa atau bayi mungil sekalian. Tapi tak mengapa, bukan itu maksud saya sebenarnya. Jika dilihat lebih seksama, maka ada satu kesamaan diantara kedua gambar tersebut. Anda boleh tidak sepaham dengan saya, tapi menurut saya “KESUCIAN”.
Bayi tampak suci karena kejernihan hati dan tanpa dosa. Silahkan perhatikan semua bayi sepanjang yang pernah anda lihat dari berbagai belahan dunia manapun, mereka tampak suci dan menawan. Mungkin anda tidak membayangkan kelak ternyata si bayi akan tumbuh menjadi sosok yang buruk. Namun pastinya, manusia mungil ini akan selalu cantik entah seaneh apapun paras mereka. Kesucian dari dalam itu telah memancarkan cahaya kesucian.
Wanita muslimah nan solehah adalah dambaan dari setiap pria. Entah sebejat apapun seorang lelaki, dia pastilah mengharap ibu dari anak-anaknya adalah seorang wanita baik-baik. Tentu busana bisa menipu, namun bagaimanapun busana tetap bisa mencerminkan kepribadian. Wanita yang bisa menjaga diri dari pandangan nafsu dengan penampilan sopan dan tertutup adalah sosok idaman. Tak perlu cantik dan berwajah indo, pancaran keindahannya wanita berjilbab tetap menawan. Apalagi jika busana tersebut merupakan cerminan sesungguhnya dari kepribadian dan tingkah laku, sungguh tak ternilai dengan apapun jua.
Saya sepakat jika kecantikan itu masalah selera. Dan memang hal itu sudah semestinya. Kita akan sangat tersiksa jika kecantikan memiliki makna sama bagi setiap orang. Jika sudah begitu, bagaimana nasib kita yang bertampang pas-pasan? Tuhan memang memiliki cara yang tak diduga-duga untuk menjaga sunnah-Nya tetap lestari.
Manusia memang diciptakan untuk menyukai sifat-sifat keindahan. Sifat-sifat tersebut merupakan pancaran dari kasih sayang-Nya yang diberikan kepada manusia sebagai anugerah khusus bagi sang pemimpin di Bumi. Kesetiaan, kesucian, kebaikan, kejujuran, ketampanan adalah sebagian dari keindahan itu. Bahkan sekumpulan penjahatpun pasti menuntut kesetiaan para anggota terhadap sang pemimpin. Jika kesetiaan itu terpenuhi, maka sang pemimpin akan melindungi dan memberikan kebaikannya kepada para anggotanya. Bukankah seperti yang terjadi?
Tuhan menciptakan manusia dengan keunikan masing-masing. Hati dan paras pastilah berbeda, bahkan bagi sepasang saudara kembar sekalipun. Tentu hal itu ada maksudnya. Ikhtiar saya, agar masing-masing kita bisa berpijak pada diri sendiri dan membawa amanah ini sesuai dengan kemampuan dan kodrat.
Maka selayaknyalah kita menjaga keindahan yang telah dianugerahkan kepada kita. Kita jaga kesetiaan terhadap pasangan masing-masing, lumuri tangan dengan kebaikan dan selalu melangkah kepada kebenaran. Pakailah busana yang bukan mempertontonkan keindahan semata, namun juga melindungi keindahan itu karena itulah perhiasan yang kelak akan dipersembahkan khusus kepada yang berhak. Sebagai bentuk kesetiaan karena mengemban keindahan dan rasa syukur kepada yang di atas.

Albert Einstein (1879-1955)

g2rom6jwtdx9wytz0tsn.jpg
Einstein dan teori relativitas hadir pada saat yang tepat, jika dikaitkan dengan perkembangan sejarah bangsa-bangsa di dunia. Ibaratnya pucuk di cinta, ulam pun tiba. Perkembangan yang dimaksud yaitu bangkitnya Jerman modern, kelahiran senjata-senjata nuklir, dan lahirnya Zionisme. Peristiwa tersebut memang lebih menjelaskan tentang perkembangan Jerman modern. Namun posisi Jerman pada saat itu sangat berperan dan turut mempengaruhi peradaban dunia yang tengah dilanda perang dunia kedua. Fakta ini penting untuk diketahui, karena kemunculan Einstein dan teori relativitasnya terasa begitu fenomenal. Jika saja teori relativitas muncul pada abad 20 ini, mungkin akan terjadi perbedaan yang begitu mendasar dan respon masyarakat akan menunjukan reaksi yang berbeda pula.
Beberapa hal yang menyinggung kehidupan pribadi Einstein juga perlu penulis ungkit. Sebagai sosok ilmuwan fenomenal, kehidupan dan kepribadian Einstein menjadi bagian yang menarik untuk diperbincangkan. Mungkin sampai saat ini hanya sosok seorang Einstein saja yang mampu menggangkat profil ilmuwan bak seorang selebritis dan publik figur. Kemunculannya selalu menarik perhatian masyarakat, apalagi bagi sang pemburu berita.
Kekaguman orang terhadap hasil karya Einstein diungkapkan dalam banyak cara. Komentar Presiden Royal Society, J.J. Thomson (Inggris, 1856-1940), pada pertemuan yang membahas hasil foto gerhana matahari untuk menguji teori-teori Einstein yang akhirnya dinyatakan terbukti, “Inilah hasil paling penting yang diperoleh sehubungan dengan teori gravitasi sejak zaman Newton dan merupakan salah satu prestasi tertinggi yang pernah dicapai oleh otak manusia”.
Tahun 1999, Majalah Time menyebut Einstein sebagai “Person of The Century” atau orang abad ini. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai Einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Tahun 2005, Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (International Union of Pure and Applied Physics, IUPAP) atas permintaan Masyarakat Fisika Eropa (Europian Physical Sociaty, EPS), dan Persatuan Bangsa-Bangsa (Union Nation Organization, UNO) mendeklarasikan sebagai Tahun Fisika Dunia. Perayaan ini untuk mengingatkan dunia tentang pentingnya peran sains dalam kehidupan manusia dan menghimbau semua bangsa untuk meningkatkan apresiasi terhadap usaha manusia dalam mengungkap rahasia alam semesta dan jagad raya. Di Princenton, New Jersey, Amerika Serikat, perayaan 100 tahun “Annus Mirabilis” (Tahun Luar Biasa) karya besar dan wafatnya Einstein, digelar serentetan kuliah-kuliah popular untuk publik seputar karya besar Einstein yang disertai dengan demonstrasi-demonstrasi fisika menarik, dengan puncak acara pertunjukan laser pada 18 April.
Albert Einstein, seorang ilmuwan keturuan dari keluarga Yahudi, lahir di kota Ulm, Wurttemberg, sebuah kota tua yang subur di tepi Sungai Donau, Jerman, sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart, pada Jumat, 14 Maret 1879. Ulm terletak di kaki pegunungan Swabian Alpen, tepat bertemunya sungai Blau dan Illen yang kemudian menyatu dengan sungai Donau. Albert adalah anak pertama dan satu-satunya putera dari Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia dari istrinya Pauline Koch berbangsa Yahudi. Mereka menikah di Stuttgard-Bad Cannstatt.
Masa kecil Einstein tidak menunjukan tanda-tanda kejeniusannya. Bahkan Einstein kecil sering sakit-sakitan, kemampuan bicara yang terlambat, suka marah dan melempar barang, dan menderita sindrom Asperger yang berhubungan dengan autisme. Selain itu bentuk kepalanya tidak biasa, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya yang diteliti setelah kematiannya. Sampai usia 3 tahun Albert belum dapat bicara, namun minatnya terhadap ilmu pengetahuan dan matematika sudah tumbuh sejak kecil.
Satu hal yang perlu menjadi titik balik dalam kehidupan Einstein akan minat terhadap sains, khususnya fisika, adalah ketika dia mendapat hadiah sebuah kompas dari ayahnya. Rasa panasannya begitu menggelora karena arah jarum kompas yang selalu menunjuk arah utara. Sejak itulah insting seorang ilmuwan yang haus akan jawaban pada sesuatu yang misterius baginya.
Prestasi akademisnya selama sekolah mungkin terbilang biasa-biasa saja. Bahkan tidak menunjukan bahwa kelak dia akan menjadi seorang ilmuwan muda jenius. Sempat dalam suatu ujian masuk ke Federal Institute of Technology yang bernama Eidgenoessische Technische Hochscule (ETH) di Zurich, Swiss, dia gagal. Tahun 1896, Einstein menerima ijazah dari SMU Aarau di saat dia berusia 17 tahun, dan melanjutkan studi ke Institut Teknologi Zurich, jurusan sains dan matematika.
Sahabat terdekat Einstein selama kuliah adalah Marcell Grossman, Michele Angelo Besso dan Mileva Maric, seorang keturunan Hongaria yang kelak menjadi istri pertamanya. Mileva memberi tiga keturunan bagi Eintein, Lieserl, Hans Albert dan Eduard “Tede”. Lieserl lahir sebelum Einstein resmi menikahi Mileva. Hans Albert kemudian menjadi professor di Fakultas Teknik Universitas California, Amerika Serikat. Eduard meninggal di sebuah rumah sakit di Swiss pada tahun 1965 setelah bertahun-tahun menderita sakit schizophrenia.
Pernikahan kedua Einstein dengan sepupunya, janda Elsa pada Juni 1919, dilaksanakan empat bulan setelah perceraiannya dengan Mileva. Einstein wafat pada 18 April 1955 di Amerika Serikat, pada usia ke-76 tahun, setelah menjalani perawatan akibat penyakit jantungnya.
Gambaran singkat tentang sosok pribadi Einstein adalah seorang jenius yang kurang begitu konsisten dalam masalah kewarganegaraan. Beberapa kali dia sempat berganti kewarganegarannya hingga akhirnya memilih Amerika Serikat sebagai warga negara hingga akhir hayatnya. Bahkan dia sempat memiliki dua kewarganegaraan, Swiss dan Jerman, pada waktu bersamaan. Sebenarnya hal tersebut bisa dipahami ketika melihat perjalan karir dan hubungan kurang harmonis antara dirinya dengan pemerintah Jerman yang berkuasa pada saat itu. Walaupun Einstein telah menjalani pernikahan sebanyak dua kali, namun sering dalam berbagai kesempatan dia lebih merasa nyaman dalam kesendirian. Sifatnya yang ceria akan segera bisa segera berubah serius tatkala menekuni teorinya tersebut. Namun di balik itu dia juga dikenal sosok humanis yang sangat membenci peperangan. Sebagaimana penulis sampaikan di atas, kejeniusan, karir ilmiah dan keterlibatannya dalam dunia politik karena tiga peristiwa penting yang mendasari sejarah perkembangan Jerman modern.
Perjalanan karir ilmiahnya dimulai sejak Einstein lulus dari Sekolah Politeknik Negara Federal Swiss di Zurich, dengan gelar kesarjanaan pada jurusan sains dan matematika. Pada saat itu tahun 1900 dan Einstein berusia 21 tahun. Setelah ditolak sebagai asisten dosen di universitas tempat dulu dia kuliah, akhirnya Einstein mendapatkan pekerjaan sebagai guru matematika di Technical High School di Winterthur, disamping itu pula ia mengajar di sekolah swasta di Schaffhausen.
Waktu luang Einstein gunakan untuk melakukan riset pribadi dan menulis. Hasil tulisannya itu dia kirimkan ke majalah-majalah ilmiah untuk berharap dapat diterbitkan. Pada tahun 1901 ia sempat mengirim sebuah makalah ke universitas Zurich dan berharap dapat mendapat promosi untuk gelar Ph.D, namun ditolak.
Atas bantuan rekomendasi ayah Grossman, karier Einstein selanjutnya di Kantor Paten di Bern dalam bulan Juni 1902. Tugasnya adalah memeriksa dan mencatat permohonan-permohonan hak paten yang diajukan oleh para penemu di Swiss dengan pangkat Ahli Teknik Kelas Tiga. Pekerjaan tersebut memberikan banyak waktu untuk melakukan penelitiannya sendiri. Di kantor tersebut Einstein dianggap berprestasi dan mendapat promosi untuk naik jabatan.
Einstein mengundurkan diri dari Jawatan Paten tahun 1909 setelah tujuh tahun bekerja di situ. Alasan pengunduran dirinya karena menerima jabatan sebagai asisten professor Alfred Wolfer, bekas gurunya di bidang astrofisika dan astronomi, di Institut Politeknik Federal (ETH), Zurich. Dua tahun kemudian Einstein diangkat sebagai professor di Karl-Ferdinand University Praha, Cekoslowakia. Di Praha Einstein hanya bertahan selama setahun, tahun 1912 ia kembali lagi ke universitas Zurich untuk menjabat sebagai professor penuh. Dalam tahun 1913 Einstein memperoleh pekerjaan di Kaiser Wilhelm Ins88titut di Berlin, sehingga ia dapat melakukan penelitian dengan bebas tanpa kekhawatiran kekurangan uang dan kewajiban rutin.
Einstein kembali ke Jerman pada tahun 1914 untuk melakukan penelitiannya di Prussian Academy of Science dan menjadi Direktur pada Kaiser Wilhelm Institute of Physics di Berlin disamping sebagai professor pada teori fisika pada University of Berlin.
Tahun 1915 merupakan awal debut Einstein di dunia politik dengan ikut menandatangani “Manifesto untuk Eropa” dan mengusulkan didirikannya sebuah Liga Eropa untuk mengupayakan perdamaian di antara bangsa-bangsa di situ.
Sejak saat itu Einstein mulai mendapat penghargaan Bernard Medal dan puncaknya hadiah bergengsi Nobel untuk efek Fotolistrik pada tahun 1921. Pada tahun yang sama pertama kalinya Einstein memulai kunjungannya ke Amerika Serikat pada tahun 1921 dalam rangka mencari dana untuk Hebrew University of Jerusalem. Dia juga menerima tawaran sebagai pengajar di Universitas Amerika Serikat.
Tahun 1922 Einstein diterima sebagai anggota Komite kerjasama Ilmiah Internasional pada Liga Bangsa-bangsa. Dua tahun kemudian Einstein mendaftarkan diri sebagai anggota Masyarakat Yahudi Berlin. Dukungan Einstein terhadap gerakan zionisme, untuk kebangkitan Yahudi, adalah dari tahun 1925-1928, ia menjadi anggota dewan pengelola Universitas Hibrani di Yerusalem, tempat dimana dia mewariskan koleksi karya-karya ilmiahnya.
Pada awalnya Einstein tidak melibatkan diri dalam gerakan Zionisme. Namun adanya deskriminisi yang berujung pada pembantaian keturunan Yahudi Jerman, terutama pada saat partai Nazi pimpinan Adolf Hitler (Jerman, 1889-1945) berkuasa di Jerman.
Einstein sering melakukan perjalanan kunjungan ke beberapa negara seperti Jepang, Cina, Perancis dan Palestina. Tahun 1925 ia mendapatkan penghargaan Copley Medal of Royal Society. Bersama Mohandes Karamchand Mahatma Ghandi (India, 1869-1948) dan sejumlah tokoh lain, Einstein menandatangani sebuah manifesto yang menyerukan penghapusan dinas militer secara paksa.
Tahun 1926 meraih penghargaan Gold Medal of Royal Astronomical Society. Tahun 1927 Einstein menghadiri Fifth Solvay Conference dan mulai mengembangkan teori quantumnya bersama dengan rekan kerjanya Niels Hendrik David Bohr (Denmark, 1885-1962).
Medali Planck, sebuah penghargaan bergengsi untuk fisika, dianugerahkan kepada Einstein pada tahun 1929. Pada saat itu dia berusia 50 tahun. Ia juga ikut menandatangani sebuah manifesto yang menyerukan pelucutan senjata dunia pada tahun 1930. Manifesto ini diprakarsai oleh Liga Internasional Wanita untuk Perdamaian dan Kemerdekaan.
Dalam rentang waktu antara tahun 1920 hingga 1930, Einstein banyak melakukan perjalanan untuk memberikan ceramah ke berbagai Negara. Persahabatannya bukan hanya dengan kalangan ilmuwan saja, juga politikus terkemuka dan para tokoh-tokoh terkenal dari berbagai Negara seperti Amerika, Prancis, Cina, Skandinavia, 88Spanyol, Inggris, Jepang, Belgia dll. Ia menjadi orang pertama yang mengunjungi Uni Soviet yang komunis. Diangkat menjadi warga kota kehormatan pertama di Tel Aviv dan kota New York.
Selama tahun 1933 Einstein melakukan perjalanannya ke Eropa seperti ke Oxford, Glasgow, Brussels dan Zurich. Tanggal 17 Oktober 1933, Einstein beserta keluarganya meninggalkan Jerman menuju ke Amerika Serikat. Pada saat itu polisi rahasia Nazi melakukan penggeledahan pondok peristirahatan musim panas keluarganya di Caputh, dekat Berlin. Einstein masih dapat kembali ke Eropa atas bantuan sahabatnya Raja dan Ratu Belgia, lengkap dengan pengawalan kepolisian Belgia.
Atas kerja kerasnya sejak tahun 1901, akhirnya ia mendapat tawaran untuk mengajar di Jerusalem, Leiden, Oxford, Madrid dan Paris. Tahun 1935 mendapatkan permanent residency di Amerika Serikat dan tinggal di Priceton, New Jersey, dengan asumsi ia dapat bekerja di Advanced Study.
Einstein tahu bahwa di Peenemunde para ilmuwan Jerman mengembangkan bom atom. Dimulai dari tahun 1938 dengan keberhasilan Otta Hahn (Jerman, 1879-1968) dan Lise Meitner (Austria, 1878-1968) memecah menjadi dua inti atom uranium. Keberhasilan ini ditunjang sebelumnya ketika Max Planck (Jerman, 1858-1947) dengan rumus terkenal E = mc² hasil Einstein yang menyatakan tentang energi laten atom. Penemuan ini mengungkap kemungkinan penggunaan energi yang selama ini terkunci dalam inti atom. Pembebasan inti atom ini akan menghasilkan reaksi nuklir yang menghasilkan daya ledak luar biasa. Maka tanggal 9 Agustus 1939, Einstein menulis surat yang dikirimkan kepada Presiden Amerika Serikat ke-32, Franklin Delano Roosevelt (1882-1945) yang mengingatkan presiden akan kemungkinan Jerman membuat bom atom dan meminta agar nuklir dimanfaatkan untuk penelitian, bukan untuk perang. Menanggapi surat itu Presiden Roosevelt mulai mengembangkan Proyek Manhattan pimpinan Julian Robert Oppenheimer untuk memproduksi bom atom. Keberadaan surat dan rumusnya E = mc² itulah yang mengkaitkan keterlibatan Einstein dalam produksi bom atom Amerika yang meledakan Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 dan menewaskan 120.000 jiwa.
Einstein adalah seorang penganut pasifisme yang berbalik seratus persen demi merasakan kekejaman Jerman semasa Hitler berkuasa. Dan akhirnya tersadar kembali setelah tahu ternyata Hitler tidak mampu membuat bom atom serta membujuk Amerika membuat bom atom yang memakan ratusan ribu jiwa.
Tahun 1943 Einstein diangkat sebagai penasehat ahli untuk urusan persenjataan di Angkatan Laut Amerika Serikat. Eintein sempat menolak tawaran jabatan Presiden Israel menggantikan presiden sebelumnya yang wafat pada tahun 1952. Penolakan tersebut dikarenakan Einstein merasa jabatan tersebut tidak sesuai dengan bidang keahliannya.
Jejak langkah Einstein sebagai ilmuwan sudah dimulai sejak tahun 1901 pada saat masih berusia 22 tahun, dengan mempublikasikan paper ilmiah pertamanya yang berjudul “Conclusion down from the phenomena of capillarity” di Munich, dan melakukan penelitian pada tahun yang sama mengenai gas yang kemudian menjadikan bahan disertasi doktornya di ETH Zurich untuk gelar PhD pada tahun 1905 dengan judul tesis “On a new determination of molecular dimensions”. Sebenarnya Einstein sudah mulai menulis karya ilmiah sejak tahun 1900 dan sempat diterbitkan.
Albert Einstein, warga Jerman-Amerika Serikat, pada bulan Juni tahun 1905, di usia 26 tahun telah memberikan sumbangsih dalam kemajuan ilmu pengetahuan, melalui karyanya dalam “Annalen der Physik” atau German Physics Journal berupa lima buah paper yang amat penting, termasuk di dalamnya tentang teori relativitas khusus. Penulis hanya akan menjelaskan secara singkat kelima paper tersebut, tanpa bermaksud mengesampingkan beberapa karya Einstein lainnya.
Paper yang pertama yang diterbitkan pada bulan Maret, tentang aplikasi ekipartisi pada peristiwa radiasi atau efek fotolistrik. Tulisan ini merupakan penghantar hipotesa kuantum cahaya dengan berdasarkan pada statistik Boltzmann. Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam) ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan. Istilah lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz, yang saat ini tidak digunakan lagi. Penjelasan efek fotolistrik inilah yang menghantarkannya pada hadian Nobel pada tahun 1921.
Pada bulan April, paper berikutnya berjudul “Einen die Erzengen und Vermandlung des Lichtes betreffenden heuristischen Gesichtspunk”, membahas bagaimana Einstein memperluas hipotesis Planck tentang ciri diskontinuitas dari pencerapan dan pemancaran radiasi atom terhadap sifat atom itu sendiri.
Paper berjudul “Die von der molekulaskinetischen Theorie der Warme gefordenten Bewegung von in ruhenden Flusigkeiten suspended Teilchen”, terbit Mei, menjadi paper ketiganya. Paper ini berisi tentang pengembangan gerak Brown yang mendeteksi bagaimana molekul tanpa arus dan ketiadaan pengaruh eksternal yang lain molekul tetap bergerak. Einstein mendapatkan rumus yang mengaitkan gerak Brownian dengan gerak partikel yang ditumbuk oleh molekul fluida dimana partikel itu terapung. Einstein menggunakan teori kinetik cairan dengan memberikan bukti empirik atas dasar pengamatan dan eksperimen kenyataan tentang atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa.
Paper keempat pada bulan Juni, membahas tentang Teori Relativitas Khusus yang diterbitkan dengan judul “Elektrodinamika Benda Bergerak”. Paper inilah yang dianggap cukup penting karena mengubah konsep Newton tentang waktu dan ruang yang absolut atau mutlak. Einstein mengganti kerangka acuan dengan postulat bahwa kecepatan cahaya di ruang hampa itulah yang mutlak, tidak tergantung kecepatan atau kerangka acuan pengamat. Persoalan gerak ini mengundang pertanyaan bagi Einstein: Bagaimana dengan benda yang terdapat di luar angkasa? Benarkah ruang dan waktu tidak berpengaruh? Benarkah massa bersifat tetap tidak terpengaruh kecepatan gerak benda? Persoalan-persoalan itulah yang diselesaikan Einstein dalam teori relativitasnya.
Paper yang terakhir pada bulan September, berjudul “Apakah Inersia Benda Bergantung pada Kandungan Energinya?”. Paper ini berisi tentang kesetaraan massa-energi. Einstein memaparkan konsepnya bahwa massa suatu benda adalah besaran yang mengukur energi yang ada di dalamnya. Konsep ini ia nyatakan kembali di tahun 1907 dalam bentuk persamaan fisika yang terkenal . Rumus ini menjelaskan konsep tentang kesetaraan massa sebuah benda (m) adalah kandungan energi (E), sedangkan c adalah kecepatan cahaya di ruang hampa (c < 300.000 kilometer per detik). Formulasi ini yang nantinya membuka peluang berkembangnya tenaga nuklir.
Tahun 1905 menjadi tahun yang paling produtif bagi Einstein. Hanya dalam waktu hitungan bulan, ia mampu menyelesaikan tesis Ph.D-nya, menerbitkan dua karya tulis ilmiah yang orisinil tentang teori relativitasnya. Kebanyakan karya Einstein menggunakan rumusan-rumusan matematika yang sangat rumit dan hanya dapat dipahami oleh beberapa orang dengan kemampuan matematika yang tinggi. Bahkan pada awal peluncuran karyanya, banyak pihak bahkan ilmuwan, yang cenderung mengabaikan karya Einstein. Tidak lebih hal tersebut terjadi dikarenakan rumitnya rumusan matematika di karyanya itu sehingga tidak mudah di pahami.
Antara tahun 1906 dan 1910, terbit 26 makalah mengenai berbagai topik dalam Fisika meliputi Fisika Atom dan Molekul, Zat Padat, Statistika Radiasi, Elektrodinamika Realtivistik dan Thermodinamika.
Pada Agustus 1916, Einstein menerbitkan tulisannya tentang “Dasar-dasar Relativitas Umum”, yang mengaitkan gravitasi dengan struktur ruang dan waktu. Dalam teori ini Einstein mengungkapkan tentang paradigma gravitasi modern, pengujian dan terapannya dalam astronomi serta kosmologi, yang disampaikan di hadapan Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Gaya gravitasi dapat dipikirkan sebagai ruang waktu yang melengkung di sekitar benda sehingga massa yang berdekatan cenderung untuk bergerak ke arahnya, sama seperti kelereng yang bergerak menggelinding ke alas lubang yang berbentuk seperti mangkuk.
Dalam 90 buah publikasinya antara tahun 1911 s.d. 1920, mengenai dasar-dasar dan perkembangan paradigma relativistas umum, fisika molekul/ atom, termodinamika, fotokimia, interaksi radiasi terkuantumkan dan materi terkuantumkan, termasuk mengenai Relativitas Umum. Tahun 1916 Einstein menulis buku dengan judul “Relativity, The Special and General Theory”.
Tahun 1912 memulai penelitiannya tentang phase baru tentang gravitasi dengan bantuan dari beberapa temannya. Peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki yang mengakhiri Perang Dunia II pada Agustus 1945 sering dikaitkan dengan Einstein karena inspirasi teori relativitas khusus dan umum Einstein dalam pembuatan bom atom tersebut.
Teori Medan Terpadu (Unfield Field Theory) yang dirumuskan Einstein pada tahun 1929 mencoba untuk memadukan teori Kuantum dan Relativitas. Teori ini berusaha menjelaskan sifat-sifat cahaya sebagai gelombang dan partikel. Dengan keyakinan bahwa alam memiliki keteraturan dan keharmonisan, Einstein membangun suatu hukum fisika tunggal yang dapat digunakan, baik untuk makrokosmos maupun mikrokosmos. Teori ini nyaris selesaikan oleh Einstein pada 1949 pada senja hidupnya, namun masih saja jauh dari harapan. Hingga akhir hayatnya, Einstein masih belum tuntas menyelesaikan secara sempurna teori Medan Terpadu tersebut.
Antara tahun 1921 s.d. 1940, tercatat 151 buah publikasi Einstein berisi pengembangan, penerapan dan diseminasi paradigma Relativitas Umum, Emisi Cahaya dalam proses elementer Stern-Gerlach dan efek Compton, berbagai versi Teori Medan Terpadu (Einstein dengan medan metrik nonsimetrisnya, Weyl dengan medan tera (gauge fiel-nya), dan Kauza dengan peningkatan dimensi yang menampung gejala interaksi).
Antara tahun 1941-1949 terdapat 22 buah publikasi Einstein yang mencakup kosmologi dan astrofisika, model alam semesta yang mengembang, sains dan agama, metafisika tentang mekanika kuantum dan realis.
Formulasinya tentang energi yang setara dengan massa benda dan kuadrat kecepatan cahaya, , meramalkan tidak ada apapun yang dapat bergerak lebih cepat dari cahaya. Penghargaan Nobel pada tahun 1921 memberikan pengakuan atas kecerdasannya yang bermanfaat bagi umat manusia, melalui pelayanannya dalam Fisika Teoritik, dan khususnya untuk penemuannya mengenai hukum efek fotolistrik.

CINTAMU PERLAHAN MEMBUNUHKU

semua yang ku alami kini perlahan telah pergi...
kau buat hidupku tak berarti...
namun ku tak perduli biarkan semua terjadi...
lebih baik ku seperti ini...
ku mulai menyadari kini ku lelah menanti...
kuharapkan semua yang tak pasti...
namun ku tak perduli biarkan semua terjadi...
lebih baik ku seperti ini...
karena sifat mu...
tlah hancurkan ku...
dengan semua keraguanmu....
ingin ku lepas...lepas dari belenggu kasih mu...
dari ituuu...mem…ben…ci muuuu...
lebih baik kau dengannya...!!
dan lupakan lah diriku...
agar kau tak membuatku ragu....
lebih baik ku sudahi semua makaa...
ku tak kan lagi merasa...
cintamu perlahan membunuh ku...
karena sifatmu...
tlah hancurkan ku...
dengan semua keraguanmu...
ingin ku lepas...lepas dari belenggu kasihmu...
dari ituu...membenciiii...muu...
lebih baik kau dengannya dan lupakan lah diriku agar kau tak membuatku ragu....
lebih baik ku sudahi semua maka ku tak kan lagi merasa cintamu perlahan membunuh ku...
lebih baik kau dengannya dan lupakan lah diriku agar kau tak membuatku ragu....
lebih baik ku sudahi semua maka ku tak kan lagi merasa cintamu perlahan membunuh ku...

CEWEK HANYA MENYUKAI HAL-HAL ROMANTIS DARI COWOK YANG DI SUKAINYA

Kalau dia SUDAH tertarik padamu terlebih dahulu maka dia akan sangat menyukai segala tindakan romantis yang kamu berikan, bahkan hal-hal kecil sekalipun seperti sms” ndut jelek atau hai jutek” secara tiba-tiba akan terasa sweet dan romantis bagi si cewek.
Tapi,, kalau dia sama sekali belumTERTARIK padamu maka segala macam bentuk tindakan romantismuTIDAK akan menyentuh hatinya dan menyukaimu!
Kalau dia tidak tertarik padamu maka segala tindakan romantis yang kamu lakukan: menunggunya bertahun-tahun memberikan hadiah mahal, bunga, puisi, lagu, dan candle light dinner. hanya akan di pandangnya sebagai tindakan yang menggelikan dan just another trick to get her.’’ Ohh… gitu tho..

Cewek bisa membaca apakah kamu melakukan segala aksi romantis itu hanya karma kamu NGAREP dan berusaha membuatnya tertarik juga padamu. Atau apakah kamu memang cowok berkualitas yang membuatnya merasa sepesial.

Cewek tau apa motivasimu jadi jangan coba-coba mengelabui cewek dalam hal ini because you willfail miserably

Coba inget-inget pengalamanmu jika ada cewek yang sama sekali TIDAK kamu suka ngarep padamu dan mulai memberikan aksi-aksi romantis, membawakanmu makanan memberimu kado menelponmu setiap hari, mengirim sms-sms romantis dan segala macem aksi lainya?..
Apakah kamu tiba-tiba suka padanya hanya karma dia melakukan semua hal itu?,, atau ,, sebaliknya, kamu malah jadi malas dan menghindar “ silahkan kamu jawab sendiri. Kalau gak suka ’ ilfil’ kali yee’’’

Jadi,,ingat baik-baik sangat penting bagi kamu untuk memastikan apakah dia sudah tertarik padamu atau belum. Sebelum kamu memutuskan untuk memberikan segala macam bentuk romantisme kepadanya.
Saya tau banyak cowok yang memiliki jiwa ksatria romantis ( biasanya cowok-cowok yang berjiwa seni ) saya sama sekali tidak melarang kamu untuk melakukan aksi-aksi romantis it’s fun. It’s sweet. It’s nice.
Dan kalau di lakukan dengan tepat dapat meningkatkan hubunganmu dengan si cewek ke tingkat yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumya.

Tapi demi Leonardo dicaprio: mulai hari ini lupakan tentang aksi romantis kalau si cewek saja tidak TERTARIK padamu’ itu tidak akan membuatmu kemana-mana’ kacian,, deh LUO,,,,

Aksi romantis seharusnya adalah eksperi perasa’an bahagia karma kamu dan si cewek saling tertarik dan menyukai satu sama lain, aksi romantis bukan merupakan ekspresi ngarep dan ngemis berusaha membuat si cewek tertarik padamu !

Bye’’’

Yang ada dalam bayanganya adalah sosok cowok yang berkualitas, sosok cowok yang bisa membuat hatinya bergetar, sosok ksatria sejati baginya, sosok cowok glossy.

Jadi lupakan dulu soal romantis-romantisan, dan fokuskan segala sumber daya yang kamu punya untuk meningkatkan diri kamu dan kepribadian kamu, supaya kamu bisa menjadi cowok glossy,, yang berkualitas yang di sukai oleh mak erot..he,,he,,

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

TUMBUH KEMBANG TODDLER

Pertumbuhan dan perkembangan termasuk suatu proses yang paling berkaitan dan sulit di pisahkan.
pertumbuhan adalah : suatu proses perubahan fisik yang ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesaran sel-sel tubuh.
perkembangan adalah: suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai bertambahnya kemampuan atau ketrampilan yang menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan aspek non fisik

PASE-PASE TUMBUH KEMBANG

1. tumbuh kembang neonatus
2. tumbuh kembang bayi
3. tumbuh kembang toddler
4. tumbuh kembang anak pra sekolah
5. tumbuh kembang anak sekoah
6. tumbuh kembang remaja

TUMBUH KEMBANG NEONATUS

Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik sebagai berikut :
1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru.
2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan
3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi.
4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun.
5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi
6. Sistem kardiovaskular

TUMBUH KEMBANG BAYI - BAYI BULAN PERTAMA

Berat badan: 3,0 – 14,3 kg
Panjang badan: 49,8 - 54,6 cm
Lingkar kepala: 33 – 39 cm
Gerakan kasar: tangan dan kaki bergerak aktif
Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri
Komunikasi/Berbicara: bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial/Kemandirian: menatap wajah ibu/pengasuh

BAYI BULAN KEDUA

Inilah masa yang datar, waktu keluarga mulai menyesuaikan kehidupan dengan seorang bayi yang baru.
Berat badan: 3,6-5,2 kg
Panjang badan: 52,8-58,1 cm
Lingkar kepala: 35-41 cm
Gerakan kasar: mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri.
Komunikasi/Berbicara: bersuara.
Sosial/Kemandirian: tersenyum spontan

MASA TODDLER

Menginjak usia satu tahun, anak mulai belajar beragam hal dari lingkungannya. Sebagai orangtua, Anda dapat belajar bagaimana menyokong perkembangan anak baik kognitif, fisik dan mental anak.

Berat badan: 8,9 – 11,5 kg
Panjang badan: 75,9 – 82,4 cm
Lingkar kepala: 44,5 – 50,5 cm
Gerakan kasar: lari naik tangga
Gerakan halus: menumpuk 2 mainan
Komunikasi/Berbicara: berbicara beberapa kata (mimik, pipis, ma’em)
Sosial/Kemandirian: Memakai sendok

TUMBUH KEMBANG PRA SEKOLAH

Anak yang terkategori para sekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun, seorang ahli psikologi Elizabeth B. Hurlock mengatakan bahwa kurun usia pra sekolah disebut sebagai masa keemasan (the golden age).
Di usia ini anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Berkembangnya konsep diri
2. Munculnya egosentris
3. Rasa ingin tahu
4. Imanjinasi
5. Belajar menimbang rasa
6. Munculnya control internal
7. Belajar dari lingkungannyaAnak
8. berkembangnya cara berpikir
9. berkembangnya kemampuan berbahasa
10. munculnya perilaku

TUMBUH KEMBANG SEKOLAH

Tahap perkembangan ini banyak ditentukan oleh rangsangan awalnya, sehingga bagaimana menumbuhkan kreatifitas dan sosialisasinya terhadap lingkungan menjadi tantangan bagi ortu
Minat dan kegiatan bermain pada masa sekolah

Karna anak sudah sekolah dan mempunyai pekerjaan rumah, waktu untuk bermain sedikit dibandingkan dengan ketika ia berada dalam tahun-tahun pra sekolah. kegiatan bermain anak yang lebih besar dan banyaknya waktu yang diluangkan untuk kegiatan ini bergantung pada popularitas dan apakah ia menjadi anggota klompok atau tidak.

TUMBUH KEMBANG REMAJA

Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.

1. Perkembangan fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas.
2. Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap.
3. Perkembangan intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah masalah kompleks berkembang secara bertahap.
4. Perkembangan seksual
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks.
5. Perkembangan emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas.

MENENANGKAN DIRI

Hidup sudah susah,
jangan bikin runyam
kita santai saja…

Senada dengan sebait lagu dari Duo Maia dengan judul “Emang Gue Pikirin”; hidup easy going aja. Kadang hidup memang membebani, sehingga terlihat stress. Maka hidup perlu penenangan diri. Aktivitas yang berjibun setiap hari membuat pikiran lelah. Perlu penyegaran. Itulah perlunya menenangkan diri agar lebih rileks tanpa beban. Tenangkan diri dari segala aktivitas yang berjibun. Bila otak sudah penuh dan capek tidak akan bekerja optimal. Maka perlu yang namanya istirahat.
Dari hasil penelitian, orang yang tenang akan mudah dalam mengambil keputusan daripada orang yang sedang kelelahan dan capek, apalagi sedang stress. Bahkan kadang ilham didapat ketika sedang rileks; dalam keadaan pikiran tenang. Dalam keadaan tenang inilah seluruh tubuh bekerja optimal. Menganalisa apakah yang salah dan yang kurang. Maka mudah sekali ilham itu datang.
Para penemu adalah orang yang senang dengan ketenangan, Di dalam ketenangan ini terdapat pemecahan-pemecahan dari segala masalah yang dihadapi. Mereka adalah orang yang selaras dengan alam. Tidak neko-neko. Bila bekerja, ya bekerja… bermain, ya bermain. Umum dengan manusia biasa seperti kita. Namun mengapa mereka bisa membuat sesuatu yang dahsyat dan bermanfaat bagi manusia? Ternyata salah satu diantaranya adalah dari ketenangan ini.
Subhanalloh, dalam ajaran Islam juga sudah mengajarkan untuk menenangkan diri. Dengan sholat kita sejenak menenangkan diri dan menghadap Sang Khalik untuk memohon supaya dimudahkan segala urusan. Tidak hanya itu, di sepertiga malam terahkir kita juga diajarkan untuk merenungi segala hal yang telah kita lakukan. Belum ditambah penengan diri di masjid atau yang biasa disebut dengan i’tikaf. Maka berbanggalah kita sebagai umat Islam yang dari agamanya sendiri sudah mengajarkan untuk selalu tenang dan rileks penuh kedamaian. Pertanyaannya adalah sudahkah kita melakukannya?

Mending Di Bilang Banci Dari Pada Hancur Karena Narkoba

Kisah ini dialami oleh teman baru u yang bernama Ricky (bukan nama sebenarnya). Berawal dari letak rumah kami yang berdekatan,masih satu komplek disana aku mengenal Ricky. Seorang cowo tampan pindahan dari Surabaya. Ia tinggal bersama tante Yanti,teman Mama ku. Karna rumah kami bertetanggaan sehingga aku juga luamyan deket sama tante Yanti. Awalnya aku tidak pernah menduka sama sekali bahwa dulunya itu Ricky seorang jungky (pemakai) karna saat aku berkenalan dengannya wajahnya terlihat begitu fresh,matanya terlihat bersih tak percaya bahwa dulu ia pernah kecanduan narkoba.
Awalnya aku tidak tahu bahwa Ricky pernah terjerumus ke barang haram itu. Pertemanan kami diawali seperti biasa saja,hanya sekedar kata sapaan hai,hallo dan sebagainya yang terucap bila kami bertemu di jalan. Namun lama kelamaan,karna kami sering bertemu juga dan didukung rumah kami yang berdekataan kami mulai berteman,bercanda,bercerita,dan saling meminta pendapat bila terjadi suatu masalah pada kami. Mungkin dari itu persahabatan mulai kami jalin. Aku senang memiliki sahabat seperti Ricky yang care banget,dia selalu ngebantuin aku atau sekedar ngasih saran bila aku mengalami masalah. Tetapi,di sinilah awal aku mengetahui bahwa dulu ia adalah seorang jungky.
Siang itu,aku meminta Ricky untuk menemaniku jalan-jalan ke pelangi (plaza semanggi) niat awal aku hanya ingin refreshing saja menghilangkan kejenuhanku oleh pelajaran-pelajaran sekolah di Sukabumi. Karna pada saat itu,kebetulan hari Sabtu aku yakin Ricky juga ada dirumah. Akhirnya kami pergi berdua, tetapi aku juga udah janjian sama kakak sepupu ku bertemu disana karna ia juga kebetulan sedang jalan sama pacarnya.
Singkat cerita,aku dan Ricky sampai. Kami jalan-jalan berdua dan bertemu dengan ka Ria dan ka Agung pacarnya. Kami meneruskan jalan-jalan kami bersamaan. Kami makan bersama,main timezone,bercanda-canda dan lain-lain. Ka Ria dan Ka Agung pun sepertinya sudah akrab dengan Ricky karna mungkin Ricky juga memang orangnya welcome. Nah pada saat kami mau pulang,di tempat parkir ada seorang cowo seumuran Ka Agung yang berteriak memanggil nama Ka Agung.
“Gung,” cowo ini sambil melambaikan tangannya kearah ka Agung.
“Ehh,elo won,”balas ka Agung.
Ternyata itu Ka Wony,teman Ka Agung dikampus. Aku pun menyapa Ka Wony karna aku juga sudah kenal lumayan dekat sama teman Ka Agung satu ini. Abis dia ganteng na cute banget sih.
“Hai Ka Won,sama siapa tuh cie.”sapa ku pada Ka Wony karna aku melihat seorang cewe yang sedang tersenyum ramah berdiri disampingnya Ka Wony.
“Ooh,ni kenalin calon Kaka Ipar kamu.”balas Wony sambil bergurau.
Kita semua tertawa tetapi sambil berkenalan juga. Ketika itu sekilas aku melihat perubahan raut wajah Ricky,ia terlihat gelisah. Tapi aku tidak terlalu menanggapinya.
Keesokan harinya,
Ka Wony membawa suatu berita yang membuat aku sangat kaget. Ka Wony menceritakan masa lalu tentang Ricky,sahabat ku. Ka Wony juga mendapatkan berita tersebut dari Lusy,pacarnya. Lusy mengetahui bahwa Ricky seorang jungky karna dulu ia pernah tinggal satu perumahan dengan Ricky di Surabaya,walaupun tidak satu komplek.
Akhirnya,aku langsung menemui Ricky dan meminta kebenaran tentang berita itu.
Ricky terlihat kaget saat aku tegas meminta penjelasan tentang masa lalunya. Dan Ricky pun menceritakan semua kehidupan suramnya dulu.
***
“Baiklah Li,kalo memang kamu ingin mengetahui masa lalu ku. Bukan maksud aku untuk menyembunyikan semua ini,tapi aku tahu bila sudah waktunya kamu juga akan menanyakan tentang ini padaku atau mencari kebenarannya sendiri.” jawab Ricky. Dan ia pun mulai menceritakan semuanya.
Semuanya,kisah awal yang membuat dia terjerumus ke barang haram itu.
***
Ricky menghabiskan masa kecilnya dikeluarga yang broken home.
“Masa kecil aku kacau banget Li. Orang tua aku setiap hari pasti ribut,ribut,dan ribut. Sehingga keributan menjadi hal biasa bagi aku. Memasuki masa SMP,aku mulai mencoba merokok. Kondisi mental yang lagi kacau ditambah lagi pergaulan yang ga ngedukung ngebuat kebiasaan ngerokok ku semakin menjadi. Memang awalnya,saat orang tua ku tau mereka tidak mengijinkan aku merokok. Namun pada akhirnya mereka menyerah.” Menurut Ricky,awal dari kebiasaan memakai narkoba adalah merokok. “Soalnya waktu aku pusing,aku selalu isep rokok. dan itu udah ga mempan akhirnya aku mulai mencoba-coba yang namanya narkoba.
Saat itu aku baru nginjak bangku SMA. Waktu itu aku nyoba jenis ectacy,pertama nyoba sih rasanya pusing,bawaannya males banget, pokoknya ga enak banget deh” kata Ricky yang mencoba mengingat-ngingat kembali. “Tapi walaupun begitu aku tetep mengkonsumsinya sampai akhirnya kecanduan.
“Mengkonsumsi narkoba bikin emosi aku tinggi dan ga stabil,akibatnya aku jadi sering ribut sama orang lain. Masuk masa kuliah,kebiasaan mengkonsumsi narkoba aku semakin parah.Pernah pada saat itu aku sehari penuh ga sadarkan diri setelah minum-minum dan menghisap ganja bersama teman-teman ku. Kebiasaan tersebut membuat otak ku ga bisa berpikir sampai akhirnya aku keluar dari Universitas pertamaku di tahun pertama. Tetapi Allah masih sayang padaku. Waktu itu,aku diberikan jalan keluar melalui acara khusus untuk pemuda yang kecanduan narkoba dan ingin sembuh,acaranya diadakan di suatu tempat. Akhirnya aku langsung mengikuti rehabilitasi dengan pengawasan yang teramat menyakitkan bagi diriku juga mungkin pemuda-pemuda yang ada disitu. Rehabilitasi ini ga ngelibatin dokter sama sekali. Aku hanya mendapatkan segelas susu ketika tubuhku mulai sakaw atau ketagihan. Awalnya susu itu pasti dimuntahkan kembali,tetapi Pembina disana tetap membiarkan diriku mengalami kesakitan sampai sakawnya lewat. Walaupun aku pingsan atau mengerang kesakitan,yang dikasi tetep segelas susu.” Cerita Ricky sambil tersenyum kecut mengenang waktu itu.
“Lalu,”lanjut Ricky meneruskan ceritanya.
“Setelah mengikuti karantina di tempat itu,kondisi kesehatan aku berangsur pulih. Aku ga lagi make jenis narkoba apapun. Walaupun berulang kali mendapat godaan dari teman-teman ku bahkan waktu itu aku sempat dipukuli karna menolak tawaran mereka. Dan ga sedikit juga yang mengejekku banci. Tapi aku tetap teguh pada pendirian bahwa aku ga boleh pake narkoba lagi.”
***
Ricky telah menceritakan semua masa lalunya. Aku pun telah mengerti,dan tidak ada lagi keraguan terhadap sahabat ku ini. Aku berpikir biarlah masa lalu menjadi sebuah kenangan karna setiap orang pun pasti memiliki masa lalu yang ga selalu baik. Yang penting saat ini kehidupan Ricky sudah jauh lebih baik,ia juga melanjutkan kuliahnya lagi di Yogya. Dan mungkin karena kesibukannya sekarang,Ricky jarang memberikan kabar lagi padaku. Tetapi biarlah,setidaknya aku pernah memiliki sahabat seperti Ricky. Dan Ricky benar, “Jangan takut dibilang banci kalo ga pake dari pada hidup hancur dan terpuruk gara-gara narkoba.”
“Say no to Drugs.”

KEYAKINAN

Seorang wanita penderita Schizoperenia atau berkepribadian terpecah menarik perhatian kalangan medis beberapa saat lalu. Semestinya tingkat gula darahnya tidak ada yang aneh alias normal sebagaimana manusia sehat lain. Tetapi ketika ia yakin bahwa ia mengidap kencing manis, maka seluruh fisiologi tubuhnya berubah menjadi benar-benar layaknya seorang pengidap kencing manis. Keyakinannyalah yang menjadikan semua itu menjadi nyata.
Cerita lain yang hampir serupa, kasus hipnotis. Dalam pengaruh hipnotis, seorang pemuda disentuhkan punggungnya sepotong es yang dinyatakan padanya sebagai sepotong logam panas. Apa yang terjadi benar-benar di luar dugaan. Kulit pemuda itu tetap melepuh meskipun nyatanya hanya disentuhkan sepotong es, bukan logam panas. Sekali lagi keyakinan menjadikan segala sesuatu nyata, meskipun melawan logika ilmu pengetahuan. Jika otak telah memerintahkan sesuatu, yang meskipun bertolak belakang dengan hukum alam, tidak mustahil akan terjadi. Dari sini, tentulah kita boleh takjub akan kekuatan sugesti.
Dalam dunia kedokteran, muncul pula kesimpulan yang melibatkan pengaruh sugesti terhadap kesembuhan seorang pasien. Hanya dengan menyadari khasiat suatu obat saja, bisa memberikan efek kesembuhan lebih cepat dari mereka yang tidak yakin akan keampuhan obat yang mereka minum. Kenyataan ini sudah sangat disadari oleh kalangan dunia kedokteran. Terkadang obat tidak selalu dibutuhkan, tetapi keyakinan untuk sembuh selalu perlu. Banyak kisah nyata yang bisa mendukung realitas ini, terutama dalam bidang kedokteran yang erat kaitannya dengan kesehatan, penyakit, kesembuhan dan kematian.
Sebagai gambaran lain tentang kekuatan sugesti, mari kita lihat perkembangan sejarah peradaban manusia. Dari situ anda akan bisa menangkap maksud dari tulisan ini. Mengenang Perang Dunia ke-2, berarti mengenang Adolf Hitler. Kita semua tahu siapa itu Hitler! Manusia jahanam yang menjadi penyebab utama kematian lebih dari tiga puluh lima juta manusia. Saya yakin kita semua tidak punya alasan sedikitpun untuk menghormatinya. Namun tetap saja menjadi sebuah fakta yang tidak bisa diingkari siapapun, bahwa kehadiran dan sepak terjangnya telah mempengaruhi perjalanan peradaban manusia dan memberikan pengaruh luar biasa pada sekian banyak orang. Percayalah, saya tidak bermaksud untuk membela apalagi menyanjungnya. Tapi perlu kita ingat, bahwa seburuk apapun seseorang, pasti masih memiliki sisi yang bisa kita petik pelajaran darinya.
Gairah kemiliteran yang meletup akibat kekalahan Jerman pada Perang Dunia ke-1 dan semangat anti Yahudi-nya, telah menimbulkan tragedi kemanusia yang tidak akan pernah bisa dilupakan keganasannya, bahkan hingga hari ini. Hitler juga dituding sebagai biang keladi Perang Dunia ke-2. Apabila kita tengok siapakah itu Hitler, mungkin kita tidak akan percaya. Sebagai orang yang tidak punya pengalaman politik sama sekali dan miskin, Hitler mampu menjadi seorang pemimpin kekuatan dunia yang menonjol. Dalam hal ini Hitler telah membuktikan, hanya dengan modal keyakinan bahwa bangsanya lebih unggul dibanding bangsa lain, telah membawanya ke tampuk kekuasaan. Meskipun, baginya tentu saja, dengan cara biadap sekalipun.
Sebelum kita muak dengan sosok Hitler, marilah kita beralih ke negeri India. Pastinya sosok ini bertolak belakang dengan sosok Hitler. Mohandas Gandhi, seorang tokoh yang berdiri di barisan terdepan pemberontakan bangsa India dari penjajahan Inggris. Sebenarnya Gandhi bukanlah siapa-siapa tanpa sebuah keyakinan, bahwa penjajahan yang penuh dengan kekerasan hanya akan bisa terhenti oleh perdamaian. Pembangkangan sosial Gandhi melalui aksi “tanpa kekerasan”, telah membuktikan, meskipun tidak sepenuhnya, jalan menuju kemerdekaan India. Berkali-kali sejarah membuktikan bahwa siapapun yang mampu mempertahankan keyakinannya, maka ia akan mampu menyetir kemudi sejarah seperti apa yang dia yakini. Anda bisa pelajari kehidupan dan perjuangan orang-orang sebelum mereka menjadi tokoh-tokoh dunia. Mereka besar karena keteguhan atas keyakinan mereka dan mampu menciptakan pengaruh atas banyak orang. Einstein, Newton, Galileo, dan Sukarno adalah salah satu diantara mereka.
Anthony Robbins, seorang penasehat Presiden AS Bill Clinton, menempatkan keyakinan sebagai kunci menuju kesuksesan. Jika kita menyakini keajaiban, maka kita akan menjalani kehidupan yang ajaib. Intinya, keberhasilan bukanlah hasil untung-untungan, namun melalui serangkaian proses kristalisasi keyakinan. Bahkan sekalipun disadari maupun tidak disadari. Karena keyakinan akan memunculkan serangkaian tindakan yang tepat pada serangkaian kesempatan. Bagi mereka yang tidak punya keyakinan, mungkin kesempatan selalu berada di depan mata, namun tidak mampu memberikan reaksi tepat yang menuju ke arah keberhasilan. Tegasnya, apa yang menjadi keinginan dan tindakan berjalan selaras. Mungkin anda pernah kesulitan mencari kunci yang terselip, meskipun telah anda cari dengan teliti di sekeliling anda. Padahal nyata-nyata kunci itu tepat ada di depan anda. Namun kehadirannya tidak anda sadari karena kalimat “hilang” sudah meracuni pikiran anda.
Robbins menempatkan Kolonel Sanders sebagai contoh yang tepat menggambarkan apa yang dia maksud. Kentucky Fried Chicken (KFC), buah karya si tua Sanders, saat ini menjadi salah satu makanan kegemaran dunia. Melalui KFC ini, Sanders berhasil membangun kerajaannya yang membuat dia menjadi milioner. Penolakan atas resepnya sebanyak 1009 kali tidak menyurutkan keyakinannya, meskipun dia harus berkeliling ke seluruh negeri untuk mencari orang yang mendukung idenya tersebut. Hasilnya bisa kita buktikan sekarang. Keyakinanannya, telah memberikan kekuatan untuk mendengar kata “tidak” ribuan kali, dan mengubah kebiasan kita semua. Keyakinan yang kuat akan menimbulkan kekuasaan. Dan dengan kekuasaan inilah seseorang akan mendapatkan kesuksesan sebagaimana yang dia impikan.
Namun penjelasan Robbins tentang keyakinan mungkin memiliki konsep berbeda, ketika keyakinan itu dihubungkan dengan kegiatan religius. Bagi Robbins, keyakinan adalah bukanlah apa-apa, kecuali keadaan. Suatu penafsiran internal yang mengatur perilaku. Jika kita yakin gagal, maka pesan-pesan yang muncul di otak akan cenderung mengarah pada kegagalan. Keyakinan bukan masalah benar atau salah. Namun keyakinan adalah soal pilihan.
Dalam banyak segi, peradaban manusia di planet ini sebenarnya merupakan hasil dari keyakinan segelintir orang. Para tokoh-tokoh agama adalah sedikit dari segelintir orang tersebut yang mampu mengubah keyakinan jutaan manusia, bahkan pengaruhnya tetap bertahan hingga kini. Dalam konsep agama, tingkat keyakinan pemeluknya berbanding lurus dengan kualitas beragamaannya. Salah satu tokoh yang dianggap paling berhasil adalah Nabi Muhammad. Beliaulah yang mengenalkan pertama kali konsep Tuhan Maha Kuasa dan Maha Esa di Jazirah Arab yang sebelumnya bertradisi banyak Tuhan. Merubah keyakinan bangsa Arab tentang persepsi ketuhanan bukanlah perkara mudah. Apalagi disaat bangsa Arab dalam kondisi kebodohan dan jahiliyah. Secara bertahap dan dengan cara bijak, sedikit demi sedikit penganut Nabi Muhammad semakin banyak. Bersama Muhammad, pasukan Arab mampu melakukan perluasan wilayah yang mencengangkan, hanya dengan modal keyakinan akan kekuasaan Tuhan. Bermula dari kota kecil Makkah, Islam telah meluaskan sayap wilayahnya hingga Persia, Romawi, Irak, Siria, Mesir, Palestina, Spanyol, Afrika, Maroko, Perancis, dan India. Sebuah imperium terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Uniknya, selain penaklukan wilayah, juga disusul dengan berbondong-bondong bertambahnya pemeluk Islam. Sebuah bukti penaklukan wilayah yang dilakukan secara elegan dan menimbulkan simpatik. Saat ini, meskipun wilayah teritorial tidak bisa bertahan, namun masyarakatnya masih tetap setia penganut Islam. Kebudayaan Arab sebagai asal mula Islam berkembang, bertahan dan melebur dalam praktik budaya masyarakat yang pernah menjadi imperium Islam.
Selain peletak dasar teologi Islam, Nabi Muhammad juga sebagai tauladan terhadap pokok-pokok etika dan moral Islam. Lebih jauh, Nabi Muhammad dengan pedoman Al-Qur’an, juga berperan sebagai pemimpin politik dan meletakan prinsip-prinsip Islami dalam kehidupan bermasyarakat, selain menyebarkan keyakinan Islam. Keyakinan Nabi Muhammad telah mengubah peradaban manusia dan tetap lestari hingga kini. Nabi Muhammad, Nabi Isa, Budda, Nabi Musa, Kong Hu Cu dan para tokoh agama lainnya telah membuktikan betapa kekuatan keyakinan bisa mengubah peradaban dunia dan terus bertahan, meskipun sang perintis sudah meninggal berabad lalu.
Jadi, jika ada sebuah pertanyaan, apakah keyakinan itu? Keyakinan memang sukar dimengerti. Anda mungkin bisa menjawabnya setelah anda menjawab pertanyaan lain, darimanakah keyakinan itu muncul? Keyakinan muncul bersumber dari lingkungan, kejadian, pengetahuan, ingatan masa lalu, dan renungan. Nabi Ibrahim memperoleh keyakinan tentang Tuhan melalui proses berpikir dan merenung. Beliau memainkan logika tentang hakikat Tuhan dengan mengamati terbit dan terbenamnya matahari. Juga dengan menghancurkan patung-patung buatan ayahnya yang menjadi sesembahan orang-orang pada saat itu. Tentu saja Tuhan bukanlah sesuatu yang bisa muncul dan menghilang karena kondisi alam. Dan patung bukan pula Tuhan Sang Pencipta, karena patung tidak bisa menciptakan apapun.
Di sisi lain, keyakinan bisa mengalami pasang surut. Islam menegaskan setidaknya bid’ah, sihir dan meramal nasib merupakan tiga hal yang bisa merusak keyakinan seseorang. Karena bisa membawa pada sikap mendua terhadap keesaan Tuhan. Akhirnya, silahkan anda simpulkan sendiri apa itu keyakinan? Apakah mirip Iman?

Jangan Bicara dengan Orang Asing

Memberi itu menyenangkan. Memberikan kepuasan batin. Juga berpahala. Setidaknya itulah alasan utama mengapa kita selalu mengajarkan pada anak-anak kita untuk tidak segan-segan memberi. Apalagi jika barang yang kita berikan itu sangat dibutuhkan oleh si penerima. Ucapan terima kasih pun bertaburan. Dan hari itu menjadi hari yang sangat menyenangkan bagi kita. Jika itu yang anda bayangkan, mungkin anda perlu berpikir ulang.
Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Maksudnya memberi lebih baik dari pada menerima. Mungkin ungkapan itulah yang memotivasi kita untuk selalu memberi. Namun memberipun perlu batasan pula. Maksudnya adalah bahwa tindakan memberi akan menjadi baik atau buruk sangat tergantung kondisi dan situasinya.
Pada dasarnya kita semua tahu, bahwa memberi itu merupakan perbuatan terpuji. Namun jika nantinya pemberian kita itu ternyata digunakan untuk perbuatan tercela, tentu saja ceritanya jadi lain. Jadi jika ditanya apakah memberi itu baik? Jawabnya relatif.
Sebenarnya bentuk pemberian itu banyak macam. Pemberian bisa berbentuk harta, tenaga, pikiran, hingga doa. Bahkan, kasih sayang-pun merupakan bentuk pemberian yang tiada taranya. Karena hidup tanpa kasih sayang sangatlah merana. Konon Hawa tercipta di dunia, untuk menemani sang Adam. Karena sang Adam merasa hidup terasa sepi meskipun di surga. Akhirnya Tuhan menciptakan Hawa, yang konon juga berasal dari tulang rusuk Adam, untuk menjadi patner Adam dalam ber-kasih sayang. Sehingga meskipun Adam diturunkan dari surga ke dunia, karena bujuk rayu Hawa pula, namun kedudukan Adam sebagai pemimpin di dunia tidak dicabut. Bahkan tidak tergantikan oleh malaikat, apalagi jin-setan. Mungkin karena Tuhan yakin, dengan adanya Hawa di sisi Adam, dunia akan membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi umat-Nya.
Namun harapan tinggal harapan. Bukan salah Adam dan Hawa, apalagi Tuhan. Anak cucu Adam telah membuat kerusakan di dunia ini dengan menyalahgunakan “dia” demi keuntungan semu dan mengabaikan kerusakan yang diakibatkannya. Nilai bijak memberi-pun semakin memudar, karena buat apa kita memberi uang banyak pada anak-anak kita kalau hanya untuk membeli “dia”. Bukankah hal itu justru akan menjerumuskan anak untuk kecanduan “dia”.
Berkenalan dengan “dia”
Bagi anak muda yang selalu haus rasa keingintahuannya, “dia” begitu sangat misterius. Celakanya, segala sesuatu yang misterius itu justru menarik untuk diketahui. Bahkan jikalau perlu musti dicoba. Padahal tidak semua yang misterius itu tak berbahaya jika dicoba. Ambilah contoh NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat aditif lainnya).
Sebenarnya, sejak zaman dahulu beberapa ribu tahun sebelum kelahiran Isa, manusia telah mengenal dan menemukan zat yang bersifat aditif dan digunakan semata-mata untuk bersenang-senang. Sejarah mencatat, bangsa Indonesia mengenalnya sejak abad ke-19, pada saat zaman penjajahan Hindia-Belanda yang telah memperdagangkan opium (madat dan candu) di Pulau Jawa, Bali dan sekitarnya. Melalui perantara pedagang Cina, diteruskan para priyayi keraton, hingga sampai pada kaum buruh dan petani. Karena menjadi komoditas yang dilegalkan, maka sangat mudah untuk mendapatkan barang haram itu. Bahkan warung-warung di pedesaan sudah memperdagangkan opium dengan omset yang sangat menggiurkan, apalagi jika dibandingkan dengan hasil jualan nasi.
Bak bintang jatuh, keberadaan opium menjadi barang primadona yang menghasilkan keuntungan tak terkira. Apalagi jika saat mengkonsumsi opium disertai sahabat-sahabatnya, sejenis tuak, arak dan saguer produksi lokal. Lalu, bagaimana kehidupan sosial kemasyarakatan saat itu? Anda bisa bayangkan sendiri. Yang jelas keadaan tidak banyak berubah hingga saat ini. Perbedaannya, yang dahulu terang-terangan, sekarang sembunyi-sembunyi.
Biasanya kita mengenal jenis narkotika-psikotropika hanya ganja, ekstasi, shabu-shabu dan putaw. Padahal setidaknya ada 28 jenis bahan-bahan yang bisa digolongkan sebagai narkotika-psikotropika, dalam berbagai bentuk, cara mengkonsumsi, sensasi, bahan dan efek. Umumnya efek yang ditimbulkan berupa perasaan gembira semu, teler, tidak merasa lelah, percaya diri, hingga gairah seksual yang menggebu. Padahal efek tadi hanyalah bersifat sementara. Justru efek jangka panjang yang sangat berbahaya tidak terpikirkan sama sekali oleh para pengguna. Secara bertahap mengkonsumsi NAPZA sama artinya dengan membunuh 13 organ penting tubuh kita, yaitu otak, gigi, jantung, ginjal, sumsum tulang, janin, mata, paru-paru, payudara, pembuluh darah, hati, saluran pencernaan hingga organ reproduksi. Cerita tidak selesai sampai di sini saja, kematian akan segera menghampiri para pengguna karena mereka cenderung melakukan free seks, digerogoti berbagai penyakit seperti HIV/AIDS dan berbagai penyakit kelamin. Cerita akan semakin mengerikan, jika si pengguna adalah wanita dan sedang hamil, maka tentu kita bisa mudah menebak bagaimana nasib si jabang bayi kelak jika lahir nanti.
Tengok saja data mencengangkan, bahwa 25% pengguna, tertular HIV/AIDS dan 70-90% tertular Hepatitis B dan C. Anda boleh sekadar geleng-geleng kepala atau memilih bergegas pergi ke tempat tidur, berharap mendapatkan mimpi indah untuk melupakan cerita di atas. Memang persoalan ini bisa sangat memusingkan, meskipun baru dalam tahapan memikirkannya saja. Sepertinya, jargon revolusi-pun, sebagaimana yang diteriakkan oleh para pemuda mahasiswa kita untuk memperbaiki kondisi bangsa, belum cukup untuk melenyapkan setan NAPZA di muka negeri ini. Anda mau tahu sebabnya? Mungkin karena para pengedar dan penggunanya-pun ternyata ada kalanya dari mereka…. para remaja dan pemuda

Jangan Bicara dengan Orang Asing
Boleh percaya boleh tidak, para ahli di bidang narkotika-psikotropika dari kepolisian menyatakan bahwa remaja usia 12-22 tahun merupakan sosok rentan akan penyalahgunaan benda terlarang itu. Data menunjukan, remaja berada di rating tertinggi, sekitar 75% sebagai pengguna dan sudah dalam tahap ketergantungan. Lalu, kenapa harus remaja?
Jika anda mengajukan pertanyaan ini pada paranormal, mungkin jawabannya berkisar seputar ke-perawan-an dan ke-jejaka-an yang memang relatif hanya remaja yang masih memilikinya. Jika anda bertanya kepada psikolog, biasanya mereka akan mengkaitkan dengan psikologi perkembangan remaja. Usia remaja (12-22 tahun), berada pada pertumbuhan fisik yang pesat namun kurang diimbangi dengan perkembangan jiwanya. Ibaratnya mereka persis pada posisi tong kosong nyaring bunyinya. Intelektualnya mungkin pintar, namun cenderung belum bijaksana. Pertumbuhan organ-organ seksualnya menjadikan remaja berada di puncak perkembangan emosi dan perasaan cinta, rindu dan keinginan untuk intim dengan lawan jenis. Sehingga usia remaja identik dengan masa sensitif, reaktif, temperamental dan mudah stress.
Secara sosial, remaja lebih mempercayai teman dari pada keluarga. Akibatnya dia akan mudah terbawa dalam kebiasaan kelompoknya. Jika anak remaja anda akrab dengan para pecandu, maka anda tinggal menghitung hari saja untuk melihat anak anda menjadi pecandu pula. Perkembangan tingkat moral remaja, tidak jauh dari tingkat moral orang tua. Nampaknya pepatah, “air talang jatuhnya ke pelimbahan juga”, sangat tepat untuk menggambarkan situasi ini. Dan pada akhirnya mereka mulai menentukan jati diri mereka. Sedangkan perkembangan beragama sangat relatif, tergantung banyak hal.
Sudah selesaikah PR kita untuk mencegah remaja menjadi pengguna, dengan hanya mengetahui psikologi remaja. Mungkin saja. Karena dengan semakin mengetahui keadaan remaja, kita bisa melihat celah untuk melakukan tindakan pencegahan akan pengaruh narkotika-psikotropika di kalangan remaja. Tapi… tunggu dulu!! PR masih banyak. Dunia semakin berubah. Setelah remaja dan pemuda, ternyata target para pengedar merambah ke usia anak-anak usia sekolah dasar (6-12 tahun).
Modusnya banyak macam. Tentu saja tidak dalam kemasan mentah yang mereka edarkan. Namun sudah berupa makanan yang sangat digemari anak-anak, seperti permen. Dengan sedikit sentuhan seni, menambahkan zat-zat aditif ke bahan pembuat permen dan dikemas menarik dengan biaya murah-meriah, anak-anak akan mudah tertarik. Kalau perlu awalnya tidak perlu dijual, berikan secara ikhlas demi keuntungan jangka panjang. Cukup tampilkan sosok yang menawan, sedikit basa basi ala anak kecil, tawarkan permen dan sebisa mungkin bersabar dengan tiga sampai lima kali aksi. Selanjutnya jika si anak sudah kecanduan, bolehlah mulai pasang tarif.
Maka sebenarnya di jaman sekarang ini tidak berlebihan lagi jika kita menasehati anak-anak kita untuk tidak mudah bicara dengan orang asing. Maksudnya tanamkan pada diri anak kita sikap kritis dan curiga terhadap seseorang yang tidak dikenal dan kelihatan baik dengan menawarkan makanan ataupun mungkin mainan secara tiba-tiba. Karena siapa tahu di balik sikap baiknya itu, tersimpan niat busuk untuk menghancurkan masa depan anak-anak kita. Apalagi sekarang ini lebih banyak penjahat bertampang menawan, daripada penjahat bertampang garang.
Nasehat ini memang penulis adopsi dari pepatah Barat. Memang budaya Barat dan Timur berbeda. Tapi apakah nasehat ini sesuai tidak dengan budaya di timur? Silahkan anda jawab sendiri. Tapi bukankah masa depan anak-anak kita lebih penting dari sekadar pemisahan geografis Timur dan Barat?
Salah Selebritis…
Teman saya pernah berseloroh dengan sedikit emosi. Katanya segala bencana yang terjadi di negeri ini bersumber dari mereka para selebritis. Termasuk merajalelanya pengguna narkoba dan free seks di kalangan anak dan remaja. Mungkin Tuhan sudah jenuh karena rakyat negeri ini lebih suka meniru gaya dan hidup selebritis, yang diekspos secara berlebihan, dari pada utusan-utusan-Nya. Itulah analisis seorang teman yang kebetulan bukan seorang selebritis. Melihat betapa seriusnya dia menjelaskan, penulis hanya geleng-geleng kepala sembari berdoa semoga teman tersebut jangan sampai berprofesi seperti selebritis
Mungkin lebih tepatnya bukan si selebritis, namun media-lah yang perlu mengkoreksi diri. Kecenderungan remaja yang suka mengidolakan seorang artis, cenderung mengikuti gaya hidup si artis tersebut. Jika moral si artis baik, tentu sangat membantu perkembangan jiwa si remaja. Tetapi apa jadinya ketika media justru sering menampilkan sosok artis yang kecanduan dan berperilaku free seks?
Sangat bijak apa yang telah dilakukan Badan Sensor Film Indonesia, dengan menyensor adegan cabul dan adegan ketika si pecandu sedang menyuntikan NAPZA ke tubuhnya. Karena seolah-olah adegan itu memancing kita untuk free seks apalagi di saat hasrat menggebu dan mengajarkan bagaimana teknik mengkonsumsi narkoba.
Asah, Asih, Asuh
Peran ini sangat mungkin dilakukan oleh orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga. Bagaimanapun juga keluarga adalah lingkungan pertama yang sangat mempengaruhi tindak-tanduk anak. Dengan tauladan, perlakuan penuh kasih sayang, hubungan yang hangat, respek dan terbuka terhadap masalah dan pendapat anak, hubungan keluarga yang harmonis, dan bimbingan ruhani yang berkesinambungan, akan memberikan atmosfer tepat bagi perkembangan jiwa anak.
Selain itu, memastikan teman dan lingkungan pergaulan yang tepat bagi remaja juga tindakan pencegahan yang tepat. Karena perlu kita sadari bersama, pencarian jati diri remaja sedikit-demi sedikit mulai meninggalkan panggung keluarga menuju panggung masyarakat yang lebih kompleks, rawan dan under control.
Mungkin moment Hari Anti Madat, yang kita peringati setiap tanggal 26 Juni, bisa menjadi gerakan moral bagi masyarakat untuk memerangi segala bentuk madat yang terbukti berpotensi menghancurkan masa depan bangsa. Atau jika anda sudah sangat bingung dan pusing, segeralah pergi ke tempat tidur untuk berpulas ria dengan bantal anda. Lalu siapkan diri karena bisa jadi esok ketika bangun, anda melihat dunia sudah berubah. Anda sudah tidak bisa lagi mengenali anak-anak anda dan tak lama kemudian anda-pun menjadi bagian dari penggila setan narkotika-psikotropika. Semoga ini hanya mimpi! Amin.

AWAL SEBUAH PEMAHAMAN

AWAL SEBUAH PEMAHAMAN Rasa-rasanya, setiap orang pernah mempertanyakan keberadaaan dirinya di dalam alam. Mengapa aku di sini? Bagaimana asal mulaku ada di sini? Mengapa ada segala sesuatu di sekitarku? Dari mana asal semua ini? Mengapa semua terlihat begitu teratur? Mengapa alam begitu teratur? Pertanyaan-pertanyaan ini, betapa pun disampaikan dengan cara yang sederhana, mengandung nilai kosmologis yang amat tinggi, karena pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat membawa kita pada telaah terperinci mengenai alam semesta. Apakah kosmologi? Kosmologi sekarang ini dikenal sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam, namun kosmologi dalam pengertian yang seluas-luasnya sudah muncul lama sebelum ilmu pengetahuan ada. Kosmologi dalam pengertian itu adalah setiap upaya manusia untuk memahami alam semesta yang kita huni. Kata kosmologi berasal dari kata Yunani kosmos yang dipakai oleh Pythagoras (580-500 SM) untuk menggambarkan keteraturan dan keselarasan pergerakan benda-benda langit. Istilah ini dipakai lagi oleh Christian Wolff (1679-1754) ketika membagi-bagi wilayah pengkajian filsafat. Dalam pengertian Wolff kosmologi adalah telaah tentang sistem kosmik; dalam kosmologi ini alam semesta diselidiki menurut inti dan hakikatnya yang mutlak, menurut segi material maupun menurut segi maknanya. Ini berarti obyek-obyek yang dipelajari tidak secara a priori dibatasi pada benda-benda fisika-kimia ataupun biotik, tetapi juga manusia dan alam semesta sejauh dialami manusia. Istilah dunia sebetulnya lebih tepat daripada alam semesta untuk pengertian kosmologi ini, mengingat ungkapan alam semesta lebih menunjuk pada obyek material. Titik tolak kosmologi secara umum adalah kesatuan manusia dan alam semesta serta dunia yang dialami manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan alam dengan metode eksperimentalnya yang khas menyebabkan kosmologi mulai memanfaatkan pendekatan ilmu-ilmu empiris. Gejala ini kian melekat pada akhir abad ke-19, sehingga kosmologi yang berkembang selanjutnya lebih dilihat dan diterima sebagai sintesis besar berbagai cabang ilmu pengetahuan alam, daripada sebagai spekulasi filosofis mengenai alam semesta. Dalam penggunaan modern oleh para ilmuwan, kosmologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berupaya memahami struktur spasial, temporal, dan komposisional alam semesta skala besar. Metode yang digunakan adalah metode ilmu pengetahuan alam. Kosmolog menelaah ruang-waktu, menyelidiki asal usul materi di dalam alam semesta, termasuk asal usul kosmos itu sendiri. Kosmologi mempelajari peristiwa-peristiwa penting kosmis termasuk asal mula kehidupan dan kesadaran di planet Bumi. Kehidupan berkesadaran menjadi bagian penting dalam kosmologi karena merepresentasikan Kosmos yang berpikir dan menyadari dirinya sendiri. Kosmologi kontemporer berkembang dengan amat pesat, namun manakala temuan-temuan baru dilontarkan, selalu saja para kosmolog harus merenungkan kembali gagasan-gagasannya. Terlalu banyak kenyataan penting di dalam alam semesta yang memang belum diketahui, termasuk mengapa ia dengan daya pikirnya mampu membangun kosmologi. Ia belum juga paham dengan terperinci bagaimana pikirannya mampu mengumpulkan sobekan-sobekan fakta yang tersebar demikian acak di sekelilingnya, lalu secara cerdik memadukannya dengan bayang-bayang imajinasi yang lahir dari permenungan panjang, hingga akhirnya membentuk sebuah bangunan dahsyat: alam semesta terpahami. Ia belum juga menjawab, mengapa dari benaknya lahir matematika, salah satu sarana ampuh untuk membaca sandi-sandi yang tercetak di dalam kosmos? Yang pasti, segala sesuatu yang mempengaruhi cara berpikir manusia akan mempengaruhi cara ia merancang kosmologi. Maka kosmologi tidak pernah dapat diceraikan dari filsafat, agama, seni, dan ilmu pengetahuan. Paduan kesemuanya itulah yang akan membuahkan pemahaman yang mendasar mengenai alam semesta. Itulah pula sebabnya, di dalam benak setiap orang sebenarnya sudah tersimpan pengertian tentang kosmologi. Itu pula alasan mengapa kosmologi modern yang begitu membawa semangat empiris ilmu-ilmu alam, tidak pernah melepaskan diri dari warisan nafas kosmologi tradisional, yaitu menjawab pertanyaan, darimana alam semesta ini berasal, ke mana menuju, dan mengapa demikian? Tradisi itu tetap bertahan, sebagian karena kosmologi memang terancang dan terlahir demikian, namun lebih penting lagi karena, seperti disampaikan oleh seorang kosmolog kenamaan, Peebles, dalam bukunya Principles of Physical Cosmology (1992) , ke arah inilah astronomi dan fisika menggiring kosmologi. Oleh alasan itu pula kosmologi menjadi salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah berhenti membangkitkan pertanyaan filosofis yang menarik perhatian banyak orang. Filsuf Karl R. Popper dalam pengantar untuk edisi Inggris bukunya, The Logic of Scientific Discovery (1992), bahkan menyatakan keyakinannya bahwa ada satu persoalan filosofis yang sedikitnya diminati oleh semua orang yang berpikir. Persoalan itu adalah persoalan kosmologi, yaitu persoalan memahami dunia--termasuk diri kita sendiri dan pengetahuan-pengetahuan kita sebagai bagian dari dunia. Apakah kosmologi? Kosmologi adalah telaah mengenai alam semesta. Jika ilmu pengetahuan yang ada sekarang ini memilah, membagi, membelah-belah, bahkan mencacah-cacah alam semesta hingga ke bagian-bagiannya yang paling kecil, sehingga setiap cabang ilmu dapat menguasai sepotong kecil wilayah alam semesta dengan amat terperinci dan mendalam, maka kosmologi justru menjadi cabang ilmu pengetahuan yang menggabungkan potongan-potongan semesta untuk mendapatkan sebuah gambar dunia. Pada kosmologi-lah spesialisasi menjadi agak sukar diwujudkan. Para kosmolog adalah para ahli ilmu pengetahuan namun mereka tidak seperti kebanyakan para ahli ilmu pengetahuan itu. Kosmolog selalu mengambil sudut pandang yang lebih lebar. Kosmolog adalah mereka yang memandang sehamparan permadani berlukisan dari kejauhan sehingga memperoleh keseluruhan pola tanpa terganggu oleh rinciannya. Siapakah para kosmolog itu? Kosmolog profesional yang menenggelamkan seluruh diri dan hidupnya dalam matematika, fisika, astronomi dan menyusun telaah mengenai alam semesta skala besar, memang tidak terlalu banyak jumlahnya. Apalagi di Indonesia. Namun kelihatannya kita juga tidak perlu cemas benar, karena seperti disampaikan Edward Harrison dalam Cosmology (1981), banyak orang sebetulnya kadang-kadang juga menjadi kosmolog. Cukuplah ia berdiri sedikit menjauh dari bidang kajian mereka yang sangat spesifik, baik itu ilmu pengetahuan alam maupun humaniora, lalu merefleksikan segala sesuatu secara umum dan menyeluruh, dan mencoba melihat hutan yang demikian luas, bukan cuma pohon demi pohonnya, melihat seluruh lukisan, bukan cuma rincian gambarnya, melihat seluruh permadani, bukan cuma benang-benang tenunnya; itulah saat seseorang menjadi kosmolog. Menuju KeteraturanKosmologi merupakan bagian tertua dari pengetahuan manusia sekalipun kapan persisnya kosmologi dimulai, pastilah sudah tenggelam dalam genangan waktu. Namun sejak awal manusia sudah didorong oleh semangat untuk mengetahui tempatnya di dalam alam semesta, mengetahui daya-daya yang menguasainya, sekaligus juga daya-daya yang masih dapat ia kuasai. Kalau kita menelusuri sejarah pemikiran manusia melalui lukisan-lukisan gua misalnya, maka sejak puluhan bahkan ratusan ribu tahun lalu sudah kelihatan bahwa manusia terpukau oleh dunia yang dilihatnya sebagai tempat bekerja daya-daya alam yang serba rahasia dan di luar jangkauan kekuasaannya. Dalam getar ketakutan atau buaian rasa takjub, manusia mencoba mengenali daya-daya itu. Ia bahkan menghadirkannya dalam tari-tarian atau dalam patung-patung, lalu mencoba melawan melalui perbuatan magis. Namun ketika ternyata perbuatan-perbuatan itu tidak juga membawa kekuatan untuk mengatasi kekuasaan ajaib yang mengkungkungnya, manusia beralih ke keyakinan bahwa dalam alam memang ada ruh-ruh halus yang berperilaku dan bertindak dengan emosi seperti manusia, namun jauh lebih berkuasa. Kekuatan ruh halus itu lalu merembes ke dalam pohon, gunung, air, angin, petir, serta seluruh alam, dan di kala riang menjelma menjadi daya-daya yang membawa anugerah untuk manusia, namun di kala murka membawa bencana. Segala sesuatu senantiasa didalangi oleh daya-daya ini. Alam semesta menjadi antropomorfik, yaitu menjadi tempat manusia memindahkan imajinasi tentang dirinya ke daya-daya gaib pengatur alam. Alam semesta ini adalah alam semesta dalam dongeng anak-anak yang kerap kali mendirikan bulu roma. Alam semesta ini berakhir mungkin sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu ketika manusia mulai membangun kota-kota tertua di Bumi dan menyingsingkan fajar pertama sejarah. Ruh-ruh yang semula bergentayangan kini menetap dalam tubuh para dewa dan dewi penguasa dan pengatur alam. Asal usul segala kejadian mulai dijelaskan secara runtun melalui mitos. Mitos boleh disebut sebagai upaya pertama manusia untuk menjelaskan secara sistematis gejala-gejala yang ada dalam alam; para kosmolog seringkali menyebut mitologi sebagai kosmologi pra-ilmu. Mengapa terjadi peralihan dari alam semesta magis ke alam semesta mitos? Dalam bukunya The Golden Bouh: A Study in Magic and Religion (1922) yang juga dikutip oleh Harrison (1981), antropolog James Frazer menyatakan dugaannya bahwa pertumbuhan pengetahuan di kalangan manusia primitif menyebabkan mereka menyadari dengan jernih kemahaluasan alam dan ketakberartian manusia yang kecil di dalamnya. Pengenalan terhadap ketakberdayaan ini memperkuat keyakinan akan adanya kekuatan dahsyat supernatural yang telah mampu mengontrol mesin raksasa alam. Maka sekalipun tidak memberi informasi mengenai daya-daya alam, mitos, seperti dikatakan van Peursen dalam Strategi Kebudayaan (1988) menyadarkan manusia akan adanya kekuatan-kekuatan ajaib. Mitos membantu manusia untuk menghayati daya-daya itu sebagai daya yang mempengaruhi dan menguasai seluruh alam termasuk kehidupan manusia. Mitos menjadi perantara antara manusia dan daya-daya alam; lewat mitos manusia seakan-akan mendapat jaminan bahwa hari ini akan berlalu seperti sudah dikisahkan dalam mitos. Lewat mitos manusia juga memperoleh keterangan-keterangan tentang dunia yang dihuninya. Mitos tentang asal-usul dunia disebut kosmogoni. "Pada mulanya, ketika Langit di atas dan Bumi di bawah belum bernama, terdapatlah Apsu--pusaran mata air amat dalam tak berdasar--si permulaan, dan Tiamat--tenaga buta maha dahsyat," demikian tertulis dalam mitos tertua yang ditemukan di Mesopotamia. Pertautan keduanya melahirkan dinasti dewa dan dewi yang kelak membuat kisah-kisah menarik yang terdapat dalam mitologi bangsa kuno. Di India, mitos membawa kita kepada dewa dan dewi Hindu. Di Rig Veda misalnya dituliskan, "siapakah dapat mengetahui dan menyatakan kapan muncul penciptaan ini? Dia, asal pertama ciptaan ini, yang matanya di langit tertinggi mengatur dunia ini, apakah ia membentuk ini semua atau ia tidak membentuk ini semua, hanya ia yang mengetahui, atau barangkali ia tidak mengetahuinya." Namun kemudian, dalam Manu, kitab hukum Hindu, disebutkan bahwa segala sesuatu mulanya dalam kegelapan, tanpa bentuk, melampaui nalar dan pemahaman, sepertinya sepenuhnya tertidur. Lalu Tuhan yang mengada-sendiri mengejawantah, membuat segala sesuatu terpahami dengan dayanya, menyingkap alam semesta ke dalam unsur-unsurnya, dan memecahkan bayang-bayang kegelapan. Namun bangsa India kuno juga mempunyai gagasan yang menarik lainnya tentang jagat raya ini. Bangsa yang sudah memulai kebudayaannya sedikitnya sejak 3000 tahun SM di lembah sungai Indus di Mohenjo-Daro atau di Harappa ini, percaya bahwa Bumi yang datar bersangga di atas punggung beberapa ekor gajah raksasa; gajah-gajah itu berdiri di atas punggung seekor kura-kura maha besar. Langit tidak lain adalah seekor ular kobra raksasa yang badannya melingkari Bumi; pada malam hari sisik-sisik ular itu mengkilat berkilauan sebagai bintang-bintang. Gagasan ini menunjukkan kepercayaan pada dunia atas tempat bersemayam para dewa, dunia bumi tempat hidup manusia, dan dunia bawah tempat tinggal ruh jahat. Ular menjadi lambang kekuatan mencipta, sedangkan kura-kura adalah lambang keabadian. Bangsa Cina yang terkenal praktis dan sudah mengenal kalender sedikitnya pada abad ke-14 SM, membangun Langit yang mirip suatu birokrasi yang tertata dengan baik tempat para dewa mendaftar, melapor, dan mengatur langkah manusia di Bumi. Maka pentinglah juga untuk manusia membuat catatan mengenai kegiatan para dewa dan dewi itu. Tidak mengherankan jika astronom Shih Shen sudah berhasil menyusun katalog bintang--sangat boleh jadi merupakan katalog tertua--yang terdiri dari 800 entri pada tahun 350 SM; atau mencatat dengan cermat kedatangan komet dan batu meteorit yang jatuh sejak tahun 700 SM. Dalam Kitab Konfusian disebutkan adanya lima unsur dasar alam yaitu eter, api, udara, air dan bumi, yang masing-masing mempunyai derajat kehalusan dan masing-masing mempunyai keselarasannya sendiri. Bangsa Cina memperkenalkan pula konsep maskulin Yang yang berkualitas cahaya, panas, dan kering seperti dilambangkan oleh Matahari, dan konsep femini Yin yang membawa kualitas bayang-bayang, sejuk, dan lembab seperti Bulan. Belitan kedua gaya ini membangkitkan keteraturan, rasa, dan segala sesuatu yang ada. Mitos-mitos yang paling terkenal dan menyebar paling luas ke seluruh dunia adalah yang berasal dari bangsa Yunani. Mereka memperkenalkan empat bentuk asal yang menurunkan semua dewa dan dewi mereka yang hidup dalam kisah-kisah menakjubkan dan memenuhi ribuan halaman buku. Ke-4 bentuk itu adalah Chaos--penguasa ngarai dalam tak berdasar, Gaea si Bumi, Tartarus dari dunia bawah, dan Eros, gairah cinta. Bangsa Yunani membangun mitos dengan menggunakan rasi bintang; mereka lalu membuat prakiraan gerak planet, meramal komet, gerhana Bulan dan gerhana Matahari. Mereka memanfaatkan susunan langit untuk menentukan kejadian-kejadian di Bumi. Di tangan bangsa Yunani, astrologi yang berasal dari Babilonia (sekarang Irak) menjadi sangat populer dan berpengaruh kuat. Tidak sedikit orang yang sampai hari ini masih menggantungkan nasibnya pada astrologi. Astrologi menjadi kepercayaan kuno yang paling panjang umur. Betapapun alam semesta mitologis dikuasai oleh para dewa dan dewi, sebetulnya alam semesta mitologis adalah alam semesta yang mengabdi dan berpusat di manusia. Betapapun dahsyatnya kekuatan para dewa dan dewi, mereka semua bertugas melindungi dan melayani manusia. Alam semesta ini sangat antroposentris; alam semesta dibangun di sekitar manusia dan di sekita seluruh kegiatannya yang mengambil tempat di pusat alam semesta. Kepercayaan Kuno yang Panjang Umur Astrologi lahir sekitar 2.000 tahun SM di lembah Mesopotamia, di antara sungai Eufrat dan Tigris. Di bawah naungan malam yang begitu gelap sebelum ada lampu-lampu kota, bisa dibayangkan bagaimana langit yang menjadi gemerlapan oleh taburan beribu-ribu bintang sangat inspiratif untuk para pendeta Babilonia. Untuk mereka, memandang dan mengamati langit ibarat ibadah pemujaan, baik terhadap keindahan maupun terhadap kebijaksanaan atau kedurjanaan yang mungkin tersembunyi di balik keindahan itu. Setiap gerak di langit adalah pesan dari penguasa kosmis yang harus diterjemahkan. Maka mereka pun berusaha mengenali tiap-tiap perubahan yang muncul di langit dan mencatat dengan cermat. Catatan paling akurat pertama yang terekam adalah mengenai terbit dan tenggelamnya Venus. Pada awalnya bisa jadi ada suatu kebetulan, namun para pendeta dan masyarakat menjadi amat percaya bahwa langit dapat dipelajari untuk meramalkan peruntungan manusia. Bukankah gerakan planet-planet, Matahari, dan Bulan yang begitu teratur, atau bisa juga kedatangan komet yang tiba-tiba, sebetulnya membawa pesan tentang apa yang akan menimpa raja dan negara mereka? Langit adalah pesan. Siapa lagi yang bisa dengan begitu menawan melukiskan pesan itu di langit yang demikian tinggi tak terjangkau selain para penguasa kosmos yang tentu saja dengan mudah juga akan menguasai Bumi? Kesan pertama yang tak dapat dibantah ketika kita melihat langit malam yang jernih di sebuah lapangan terbuka atau di tepi pantai adalah lengkungan raksasa setengah bola yang mulai di kaki langit. Kita yang menapak di Bumi merupakan pusat bola itu. Bangsa-bangsa kuno sudah menyimpulkan bahwa bola langit itu haruslah demikian besarnya, karena jika tidak, tentu bintang-bintang akan terlihat berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Kenyataannya, bintang-bintang kelihatan membentuk pola serupa dari banyak tempat berbeda di Bumi. Pengamatan terhadap langit malam selama beberapa jam saja sudah cukup untuk memperlihatkan bahwa seluruh bola langit seakan-akan bergerak perlahan-lahan ke barat. Gerak ini sebetulnya disebabkan oleh perputaran Bumi pada sumbunya, atau rotasi. Namun bangsa kuno yang belum mengetahui hal ini, menduga bahwa langit itulah yang berputar di sekitar sumbu raksasa tak kelihatan yang menembus Bumi. Ketika berputar, bola langit itu membawa serta bintang-bintang bersamanya, sehingga semua bintang tampak terbit di timur, naik perlahan-lahan, bergerak sepanjang langit, dan akhirnya tenggelam di barat. Untuk keperluan astrologi di masa lampau itu para pendeta Babilon menggunakan tujuh benda langit. Ke-7 benda itu dipercaya sebagai penjelmaan dewa dan dewi. Berbeda dengan bintang gemintang yang selalu saja memperlihatkan pola yang sama dari malam ke malam, ke-7 benda ini mengembara dari satu gugus bintang ke gugus bintang lainnya. Itulah sebabnya benda-benda ini disebut sebagi planet yang berarti pengembara. Ke-7 benda langit itu adalah Matahari dan Bulan (yang kemudian terbukti bukan planet), Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Untuk memulai ramalan, bangsa Babilonia mula-mula 'menggambar' sebuah sabuk khayal yang meliliti bola langit. Lebar sabuk ini kira-kira 18 derajat dan posisinya sekitar 9 derajat melebar ke arah utara dari sebuah lintasan yang dinamakan ekliptika, dan 9 derajat ke selatannya. Ekliptika adalah sebuah lingkaran-yang juga khayal--di langit tempat Matahari terlihat bergeser ke timur di antara bintang-bintang setiap hari sebesar 10 (dinamakan ekliptika karena gerhana atau eklips hanya terjadi kalau Bulan sedang berada di ekliptika). Pergeseran ke timur ini berbeda dengan gerak Matahari setiap hari dari timur ke barat untuk terbit dan tenggelam. Untuk keperluan astrologi, sabuk khayal dibagi menjadi 12 bagian sama besar, masing-masing mengambil wilayah sepanjang 300. Sabuk inilah yang disebut sebagai sabuk zodiak dan dihuni oleh 12 rasi bintang. Jika Matahari terlihat bergeser ke timur sepanjang ekliptika, maka ke-5 planet yang sudah disebutkan di atas (minus Matahari dan Bulan) juga terlihat bergeser ke timur sepanjang sabuk zodiak. Tentu saja gerak Matahari sepanjang lingkaran ekliptika tidak begitu saja terlihat di langit malam. Para pengamat kuno itu hanya mencatat bahwa setiap hari Matahari ternyata selalu terbit terlambat sekitar 4 menit relatif terhadap bintang-bintang latar belakang yang ada pada waktu fajar. Dengan begitu, bintang-bintang yang tampak pada saat Matahari terbit selalu berlainan dari waktu ke waktu. Setelah sebulan, Matahari sudah bergeser sekitar 300, dan sesudah setahun akan terlihat terbit di sekitar rasi bintang yang sama lagi. Pergeseran ini menyebabkan Matahari juga terlihat mengembara di antara rasi-rasi bintang anggota zodiak. Pengembaraan itu berlangsung di bola langit di atas kepala kita sehingga Matahari tampak perlahan-lahan bergerak mengelilingi kita yang menetap di Bumi. Pada hari pertama musim semi untuk belahan bumi utara, yaitu tanggal 21 Maret, Matahari singgah di sebuah titik yang disebut sebagai vernal equinox. Vernal equinox ini merupakan titik di bola langit tempat Matahari memotong ekuator langit untuk bergerak dari langit selatan ke utara dan menyebabkan belahan bumi utara yang dingin memasuki musim semi, dan belahan selatan yang semula hangat memasuki musin gugur. Dua ribu tahun sebelum masehi, vernal equinox terletak di rasi Aries, sehingga sering pula disebut sebagai 'titik pertama Aries'. Titik ini menjadi titik permulaan rasi-rasi bintang yang dipakai dalam astrologi. Dari vernal equinox, rasi Aries melebar kira-kira 300 ke timur, untuk kemudian bertemu dengan Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Piesces. Semua nama-nama rasi bintang ini, kecuali Libra, adalah nama orang atau binatang yang diambil dari tokoh-tokoh pahlawan yang ada dalam mitos. Kata zodiac sendiri berarti lingkaran binatang. Lama kelamaan, astrologi bukan hanya untuk meramalkan nasib raja beserta keluarganya dan negara, tetapi juga untuk meramal kehidupan sehari-hari orang-orang biasa. Di Babilonia, astrologi mencapai puncak pengembangannya sekitar 6 abad sebelum masehi, untuk kemudian menyebar ke Yunani dalam waktu dua abad. Pada masa itu setiap kuil pasti menyimpan catatan-catatan astronomis dan astrologis. Itulah masa-masa ketika astrologi menduduki tempat yang sangat penting dan terhormat di masyarakat. Para astrolog mempunyai kekuasaan yang hampir-hampir tidak terbatas; bukankah di tangan mereka terpegang nasib tiap-tiap orang, termasuk nasib raja dan negara? Kunci untuk astrologi adalah horoskop. Horoskop inilah yang menunjukkan posisi setiap planet di sabuk zodiak ketika seseorang lahir. Para astrolog kemudian menafsirkan posisi itu. Salah satu 'buku suci' yang dipakai sebagai buku acuan untuk penafsiran astrologis adalah Tetrabiblos yang ditulis oleh Claudius Ptolemeus yang hidup pada abad ke-2. Pada masa Ptolemeus astrologi memang mencapai puncak pengembangannya. Bagaimanakah interpretasi astrologis atas kelahiran seseorang?Andaikan saja Anda dilahirkan antara tanggal 21 Maret sampai dengan tanggal 20 April. Menurut horoskop Anda berada di bawah naungan rasi Aries. Orang-orang Aries diyakini merupakan orang yang mempunyai pengaruh besar terhadap lingkungan sekitarnya, kreatif, tetapi terkenal tidak sabaran. Jika ketika Anda lahir ternyata Bulan sedang terbit, Anda cenderung pemurung. Jika pada saat itu Mars juga terlihat di rasi Virgo, Anda adalah orang yang suka mengikuti kata hati sendiri namun sebetulnya teramat cerdik. Masih banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum seorang astrolog memulai ramalannya. Ia misalnya saja, harus memperhitungkan besar sudut yang dibentuk oleh sebuah planet dengan planet lainnya ketika kebetulan ada dua planet yang muncul bersamaan ketika Anda lahir. Sekarang ini, vernal equinox sebetulnya sudah bergeser ke rasi Piesces. Hari pertama musim semi sebetulnya jatuh ketika Matahari memasuki rasi Piesces, bukan lagi rasi Aries. Jika Anda lahir antara 21 Maret dan 20 April, maka sebetulnya Anda berada di bawah naungan rasi Piesces; sedangkan rasi Aries menaungi orang-orang yang lahir antara 21 April sampai 20 Mei, yang dulunya berbintang Taurus. Pergeseran ini disebabkan oleh gerakan menggasing yang terjadi pada sumbu Bumi. Selain berputar pada sumbunya, atau berotasi dengan kala rotasi 23 jam 56 menit sehingga terjadi pergantian siang dan malam, sumbu Bumi yang mengarah ke kutub langit sebetulnya juga membuat gerakan melingkar ibarat gerak sebuah gasing. Gerakan yang disebut sebagai presesi sumbu bumi ini amat lambat, sehingga untuk membentuk satu lingkaran penuh diperlukan 26.000 tahun. Gerak presesi menyebabkan setiap 2000 tahun, posisi relatif Matahari berpindah hampir sebesar 300 terhadap rasi-rasi bintang latar belakangnya. Astrologi modern tidak mencatat perubahan ini; orang yang berbintang Gemini tetap saja Gemini, padahal ia sebetulnya berbintang Taurus. Sampai sekarang, banyak sekali orang yang menggantungkan nasibnya pada astrologi. Astrologi memang menarik, mungkin karena astrologi berbicara tentang manusia sehari-hari dengan segala kemungkinan duka dan sukanya. Mungkin itu juga alasan mengapa kepercayaan kuno ini tetap bertahan. Mungkin juga karena astrologi, jika diinterpretasikan secara lebih filosofis, sebetulnya menandakan determinisme mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa segala sesuatu sudah ditentukan; astrologi dilihat sebagai salah satu cara untuk menafsirkan kehendak kosmik. Pertanyaan yang tertinggal adalah, sejauh mana kita rela menyerahkan peruntungan kita pada benda-benda fisik itu? Penghormatan Untuk Bumi Mitos dan astrologi sangat berperan dalam kegiatan sehari-hari bangsa-bangsa kuno. Bangsa Babilonia berhasil membuat tabel-tabel peredaran benda-benda langit, menyiapkan kalender yang meramalkan pergantian musim dan perubahan wajah bulan (sabit, purnama, sabit akhir, mati), mereka memetakan langit, mereka meramalkan terjadinya gerhana. Namun ternyata tidak sedikitpun lahir pemikiran teoretis mengenai mengapa benda-benda langit itu bergerak teratur. Segala pengamatan yang demikian cermat hanya untuk keperluan mitologi; tak ada penjelasan di luar mitos. Ini berbeda dengan bangsa Yunani. Bangsa Yunani bukan bangsa yang membenamkan diri berkepanjangan dalam dongeng dewa dewi yang pada akhirnya sibuk berulah sendiri, sementara manusia harus menerima nasib yang tak dapat juga ia mengerti. Tragedi-tragedi Yunani yang dipentaskan berulang-ulang ternyata pada akhirnya membawa kekecewaan karena tetap saja tidak menghasilkan pengertian mengenai masalah-masalah kehidupan dan persoalan-persoalan alam. Manusia ingin terbebaskan, ia ingin terbebaskan dari kungkungan alam yang terasa demikian kuat, ia ingin membebaskan diri dari kungkungan kekuatan-kekuatan gaib yang mencekam; dan pengetahuan adalah pembebasan. Peralihan menuju cara berpikir yang membebaskan ini tidak terlalu mengherankan juga munculnya, karena ketika kehidupan sosial di kota-kota Yunani kuno mulai berlangsung dengan tenteram orang pun mulai dapat beralih ke pemikiran yang lebih reflektif, merenung panjang; dan pada masa-masa awal perkembangan filsafat di Yunani, alam-lah yang mendapat perhatian pertama. Bangsa Yunani juga terpukau pada alam, tetapi terlalu banyak persoalan alam yang menuntut penjelasan lebih mendasar daripada sekedar membiarkannya pada kemauan para dewa dan dewi yang tidak begitu jelas juga. Katakanlah bahwa planet Mars memang merupakan penjelmaan dewa perang, dan rasi merupakan penjelmaan tokoh pahlawan ataupun tokoh durjana yang oleh sesuatu alasan jadi menetap di langit, namun tetaplah harus ada alasan, mengapa semua gerak di langit itu kelihatan begitu teratur? Sekali-kali memang ada hujan meteor atau komet yang menakutkan, tetapi selebihnya langit adalah keteraturan dan keselarasan. Selalu saja dapat dikenali bahwa ada yang berubah di antara yang tetap. Sejarah filsafat ternyata memang dimulai ketika manusia berhasil membedakan antara yang tetap dan yang berubah-ubah, antara Ada dan Waktu; sejarah pemikiran dimulai ketika manusia berhasil membuat jarak terhadap ketakjubannya sendiri untuk mulai memikirkan sesuatu yang mungkin tersembunyi di belakang yang menakjubkan itu. Untuk Thales dari Miletus yang sejauh ini boleh disebut sebagai filsuf pertama Yunani yang tercatat, langit adalah sekaligus sumber keberuntungan dan biang mala petaka. Sebuah kisah mengatakan bahwa ia berhasil menguasai dengan baik pemasaran buah-buahan di kotanya karena mampu memprakirakan pergantian musim dengan tepat. Thales memang filsuf sekaligus ilmuwan praktis. Ia tahu dengan pasti rasi-rasi yang akan muncul pada musim-musim yang tepat untuk bercocok tanam. Namun pada suatu malam, konon ia terlalu bergairah menatap bintang-bintang di langit sehingga ia tidak melihat sebuah lubang besar menganga di depannya. Untuk mengetahui kapan Thales hidup, kita dapat melihat catatan yang menyebutkan bahwa ia sudah meramal tentang gerhana matahari yang terjadi menjelang perang antara Medes dan Lydian. Menurut perhitungan para astronom, memang ada sebuah gerhana matahari yang berlangsung di sekitar peristiwa itu; tepatnya pada tanggal 28 Mei 585 SM. Jika catatan mengenai Thales benar, berarti Thales hidup di sekitar abad ke-6 sebelum masehi. Selain Thales, tercatat pula nama Anaximander dan Anaximenes dari Miletus yang merupakan filsuf-filsuf alam yang juga memulai kosmologi. Pada Anaximander misalnya, kita menemukan pertama kali keyakinan akan keteraturan alam semesta. Filsuf-filsuf pertama ini belum mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kritis tentang alam, mereka menerima begitu saja dunia yang mereka lihat sebagai adanya. Bagaimanapun ada sebuah pertanyaan amat penting yang mendasari pemikiran-pemikiran mereka. Ketika Thales mengatakan bahwa air-lah dasar segala sesuatu di alam, sebetulnya bukan air itu sendiri yang penting, melainkan pertanyaan yang mengawalinya, yaitu adakah satu dasar untuk segala sesuatu di dalam alam? Sebuah pertanyaan yang selanjutnya melahirkan perdebatan amat lama. Mereka juga merupakan orang-orang pertama yang tercatat mulai meninggalkan penjelasan yang mengandalkan mitologi. Mitologi mengacu pada kekuatan di luar alam untuk menjelaskan apa yang terjadi di dalam alam, sedangkan filsuf-filsuf alam mencari penjelasan di dalam alam itu sendiri. Anaximenes menjelaskan petir bukan dengan memanfaatkan tindakan Zeus, tetapi dengan mengacu pada awan dan angin. Soal bahwa penjelasan itu tepat atau tidak tepat, tidak penting juga. Yang pokok adalah mereka mulai menyingkirkan Zeus, Titan, Mars, dan lain-lainnya serta menggantikannya dengan tekanan udara, hembusan angin, rapatan material. Dengan perkataanlain, mereka mulai memberikan penjelasan berdasarkan prinsip-prinsip yang dapat dimengerti secara rasional. Berbeda dengan ke-3 filsuf yang disebut di atas yang meyakini Bumi adalah sebuah benda datar, Pythagoras, filsuf dan matematikawan yang hidup pada paruh kedua abad ke-6 SM, percaya bahwa bentuk rancangan dasar alam semesta dan gerak di dalamnya berupa lingkaran dan bola. Ia membuat konsep alam semesta yang amat selaras secara geometris. Alam itu patuh pada hukum-hukum matematika. Ia juga mungkin merupakan orang pertama yang memakai kata kosmos untuk menggambarkan keteraturan langit. Hanya saja Pythagoras mencampur adukkan fakta dengan kepercayaan mitisnya. Benda-benda langit yang berbentuk bola misalnya, ia lihat sebagai penjelmaan dewa dan dewi. Bersama dengan Bumi yang juga berbentuk bola, semua benda-benda langit bergerak dalam lingkaran-lingkaran sempurna untuk mengedari api kosmis yang mustahil dilihat oleh mata manusia. Dalam peredarannya, benda-benda langit menyanyikan nada-nada teramat selaras; hanya saja telinga fana manusia tidak mampu menangkap simfoni langit yang begitu merdu itu. Filsuf alam yang penting juga dicatat dalam kaitan dengan kosmologi adalah Heraklitos yang hidup sekitar abad ke-5 SM. Berbeda dengan Thales dan Anaximander yang juga filsuf namun mungkin lebih seperti ilmuwan praktis, Heraklitos lebih tertarik pada bagaimana kosmologi dapat membangkitkan kebijaksanaan menyangkut status kehidupan manusia di dalam kosmos. Ia bermaksud membangkitkan minat orang-orang untuk mendengarkan logos--pertimbangan yang rasional dan benar mengenai alam, cara memandang yang melampaui kesibukan sehari-hari. Heraklitos sendiri melihat dirinya sebagai juru bicara logos; ia mendengarkan alam yang berbicara dalam bahasa bersandi, ia memecahkan sandi itu, dan menginterpretasikannya. Apakah yang disampaikan oleh logos? Dalam salah satu catatan yang dikumpulkan oleh Charles Kahn, The Art and Thought of Heraclitus (1979), Heraklitos mengatakan, "Bijaksanalah untuk bukan mendengarkan saya, tetapi mendengarkan logos, dan untuk menyetujui bahwa segala sesuatu adalah satu. Yang teratur itu (kosmos), yang sama untuk semua, yang bukan dibuat oleh Tuhan ataupun manusia, tetapi yang selalu ada dan akan selalu ada ... Sekalipun logos ini selalu tersedia, manusia gagal memahaminya, baik sebelum mendengarkan maupun sesudahnya (atau "ketika mereka mendengarkan untuk pertama kali") ... Sekalipun logos dialami bersama, kebanyakan orang hidup seperti seakan-akan pemikiran mereka adalah milik pribadi ... Mereka percaya hanya pendapat mereka sendiri". Kosmologi yang berangkat dengan Bumi sebagai pusat kegiatan kosmos mulai berkembang pada masa Plato (427-347SM). Gagasan Plato mengenai dua dunia, sekalipun dalam pengertian berbeda, terwujudkan dalam kosmologi melalui konsep dua bola alam semesta. Bola pertama adalah Bumi yang terletak di pusat sebuah bola kedua, yaitu bola raksasa berisi bintang-bintang. Di antara keduanya terletak planet-planet; Plato tidak paham bagaimana pola gerak planet di antara kedua bola itu. Murid Plato, astronom dan ahli matematika yang sangat terkenal, Eudoxus (497-355 SM) menemukan jawabannya untuk Plato. Alam semesta Eudoxus terdiri dari Bumi yang dilingkupi oleh bola-bola raksasa. Semua bola itu mempunyai pusat yang sama dengan Bumi dan sama-sama berotasi tetapi dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bola terluar merupakan bola tempat kedudukan bintang-bintang; bola ini berotasi setiap hari sehingga terjadilah pergantian siang dan malam. Di antara bola bintang-bintang dan Bumi, terdapat bola-bola tempat kedudukan planet-planet; bola-bola ini juga bergerak namun kecepatan geraknya berbeda-beda sehingga tiap-tiap planet juga kelihatan bergeser relatif terhadap bintang-bintang latar belakangnya dengan kecepatan yang berbeda satu dari yang lain. Aristoteles (384-322 SM) memperkenalkan alam semesta yang terbelah antara wilayah langit etereal yang kekal, dan bumi yang fana. Kedua wilayah ini menerapkan hukum-hukum yang berbeda; hanya hukum-hukum Bumi yang dapat dimengerti oleh manusia. Untuk Aristoteles, seluruh alam semesta adalah bola kosmis yang berhingga. Dalam alam semesta ini tentu tak ada yang tak berhingga; sepotong garis yang ditarik sepanjang-panjangnya pun pasti berhingga karena kalau tidak akan menembus ke luar alam semesta, dan itu tidak mungkin. Garis, dengan begitu, selalu tidak pernah lengkap, tidak pernah sempurna. Dengan alasan ini Aristoteles mengatakan bahwa hanya lingkaranlah yang merupakan bentuk paling sempurna dan lengkap, dan lingkaran merupakan bentuk yang diikuti oleh gerak kosmos. Gerak sempurna ini tak mempunyai awal dan tak mempunyai akhir. Betapapun menariknya konsep Eudoxus dan Aristoteles mengenai alam semesta, namun tetap saja belum mampu menjelaskan beberapa keganjilan yang kerap teramati di langit. Bagaimanapun, sudah ada upaya sistematis untuk mencatat gejala alam yang diamati, membedakan yang tetap dan yang berubah, menyusun fakta dalam kerangka pemahaman yang lebih teratur, dan mencoba mempertanyakan secara kritis, mengapa demikian? Sebuah gejala yang amat menggangu dan melahirkan pertanyaan yang belum juga terjawab adalah gerak planet Mars. Seperti Matahari, planet-planet akan tampak beringsut perlahan-lahan di antara bintang-bintang sepanjang tahun ke arah timur. Perpindahan posisi ini memang sangat pendek setiap malamnya, sehingga biasanya baru kelihatan setelah satu atau dua bulan, yaitu ketika planet sudah berpindah memasuki rasi bintang yang berbeda. Setelah beberapa waktu, planet akan terlihat kembali di rasi yang sama lagi. Semua planet, kecuali Mars, Jupiter dan Saturnus, tidak pernah berhenti bergerak ke arah timur sepanjang tahun; tetapi Mars misalnya, sekali dalam setahun, kelihatan seolah-olah berhenti di langit malam, berbalik ke barat selama beberapa malam, untuk kemudian melanjutkan perjalanan rutinnya ke timur. Gerak membalik ini disebut sebagai gerak retrograd. Ternyata, selama berabad-abad belum seorang pun dapat menjelaskan, mengapa Mars bertingkah demikian aneh? Sekitar abad ke-2, di kota Alexandria tinggal seorang astronom bernama Claudius Ptolemeus. Ptolemeus menyumbang banyak untuk astronomi seperti ia juga menyumbang banyak untuk astrologi; ia memang teramat menikmati pekerjaannya menamai bintang-bintang, mencatat kecerlangannya dengan teliti, mengamati gerak bintang dan planet, bahkan memberi makna setiap planet dan pengaruhnya pada kehidupan manusia, serta tentu saja juga mencatat ulah ganjil planet Mars. Sejak awal Ptolemeus yakin bahwa gerak dalam alam adalah melingkar. Ia sempat menuliskan kekagumannya pada gagasan gerak dalam orbit lingkaran ini; ia mengatakan bahwa ia menyadari kefanaannya karena terlahir sebagai manusia, namun betapa terasa kakinya tidak lagi menapak di Bumi ketika dengan suka cita ia mengikuti rangkaian gerak melingkar beribu-ribu bintang di langit malam. Ptolomaeus mempopulerkan gagasan yang amat ia yakini, yaitu bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta. Sebagian besar gagasan Yunani sebelumnya memang cenderung geosentris seperti ini; Matahari, Bulan dan planet-planet beredar mengitari Bumi. Namun pada Ptolemeus gagasan ini memperoleh pengejawantahan geometri yang jernih sehingga gerak planet-planet dapat teramalkan dengan cukup tepat. Menurut Ptolemeus, setiap planet mengedari Bumi dalam lintasannya sendiri-sendiri. Selain itu, setiap planet juga melakukan gerak putar dalam sebuah lingkaran mini. Untuk dapat membayangkan penalaran Ptolemeus ini, cobalah Anda meletakkan sebuah kursi di tengah ruang kosong. Berjalanlah mengitari kursi itu sambil badan Anda sendiri berputar-putar membentuk lingkaran kecil. Setelah melakukan satu kali putaran besar, tubuh Anda tentu sudah membuat puluhan lingkaran kecil. Ptolomeus menyebut lingkaran kecil ini episikel. Gerak planet-planet pada episikel inilah yang menyebabkan orang Bumi melihat planet, dalam hal ini Mars, melakukan gerak balik retrograd. Ptolemeus menuliskan gagasan-gagasannya yang rumit mengenai alam semesta di dalam sebuah karya besar mirip ensiklopedi astronomi yang disebut Tata Agung atau yang dinamakan Almagest oleh cendekiawan Arab yang mempelajarinya beberapa abad kemudian. Karya ini mendapat sambutan hangat di banyak kalangan. Rupanya selain dinilai dapat menyingkap teka teki gerak Mars yang sudah berabad-abad membingungkan, karya Ptolemeus juga menimbulkan kebanggaan manusia Bumi sekalipun Ptolemeus sendiri tidak pernah mengklaim kosmologinya sebagai penggambaran realitas. Skema yang ia buat sebetulnya dimaksudkan sebagai representasi matematis untuk memprakirakan posisi planet-planet tiap saat. Namun Almagest diterima sebagai karya besar kosmologi dengan segala kebenarannya. Adakah tempat lain dalam jagad raya yang lebih pantas menerima penghormatan sebagai pusat seluruh alam semesta daripada Bumi yang dihuni oleh mahluk yang dipilih oleh Tuhan? Mengusir Bumi Untuk waktu yang amat lama, konsep geosentris Ptolemeus yang angkuh namun amat wajar itu dipercaya sebagai satu-satunya kebenaran mengenai alam semesta. Tidak ada pengajuan konsep-konsep baru, sehingga karya Ptolemeus itulah puncak pencapaian kosmologi untuk empat belas abad. Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi pada abad ke-5, kegiatan intelektual di Eropa memang seakan-akan meredup sampai hampir-hampir padam. Namun di dunia Islam, yang terjadi justru sebaliknya. Pusat-pusat pengetahuan yang mengalihbahasakan peninggalan karya-karya filsafat Yunani muncul dan bertebaran mulai dari Konstantinopel, Syria, sampai ke semenanjung Persia. Semasa pemerintahan Harun-al-Rasyid di abad ke-9, berlangsung periode belajar besar-besaran di Arab. Berbagai karya filsuf Yunani diterjemahkan ke bahasa Arab termasuk Almagest karya Ptolemeus yang sudah disebut di atas. Astronomi dan geometri Yunani pun memasuki dunia Islam dan merangsang para astronom Arab untuk mengembangkannya. Dari dunia ini kita mengenal nama Al Batani (± tahun 850) yang menghitung kembali presesi equinox dan menyusun tabel astronomi; kita menemukan Ibnu al Haitham (965-1020), ahli fisika optik dan ahli metode eksperimental yang kelak banyak mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan barat terutama melalui Roger Bacon dan Kepler; kita mengenal penyair Persia Omar Khayyam yang juga menulis aljabar. Dunia ilmu pengetahuan dan filsafat modern barat berhutang pada dunia Islam untuk pelestarian dan pengembalian karya-karya besar Yunani klasik yang berperan dalam menyalakan kembali api pengetahuan Eropa. Pada abad ke-12 dan ke-13, ketika sebagain besar kegiatan keilmuan para cendekiawan Arab mulai menurun, seluruh karya-karya dalam bahasa Arab berpindah dan diterjemahkan kembali ke bahasa Latin di universitas-universitas Eropa. Sementara itu, astronomi dan kosmologi tidak memberikan temuan-temuan menyolok selama abad pertengahan, namun minat pada astrologi tidak pernah berkurang dan ini membuat minat terhadap benda-benda langit tidak pernah berhenti. Barulah pada tahun 1543 terbit sebuah buku berjudul De Revolutionibus yang isinya secara radikal amat berbeda dengan Almagest. Sayangnya, penulis buku ini, Nicholas Copernicus, meninggal tepat pada tahun buku itu diterbitkan. Siapakah Copernicus yang berani mengusir Bumi dari tahta kehormatannya di pusat alam semesta? Copernicus lahir Torun, Polandia Utara, tanggal 19 Februari 1473. Pendidikan awalnya kedokteran, tetapi Copernicus lebih tertarik pada astronomi sehingga ia mulai menekuni langit malam. Tidak mudah memahami bagaimana gagasan-gagasan anggun Copernicus dimulai dan berkembang; ia terlalu pendiam dan berhati-hati. Semua hasil pemikirannya tidak diumumkan pada siapapun, ia cukup menuliskannya pada ratusan halaman buku. Pandangan Copernicus pantas menimbulkan keributan. Ia mengulang pemikiran Aristarkhus dari Samos yang hidup lebih dari seribu tahun sebelumnya, yaitu bahwa Bumi bukan pusat alam semesta. Matahari-lah yang lebih tepat berada di tempat itu. Pemikiran yang melandasi kosmologi pengubah dunia ini sebetulnya amat sederhana. Seseorang yang sedang bergerak dengan kecepatan yang tetap tidak selalu menyadari bahwa ia sedang bergerak. Kita sendiri sering mengalami bagaimana pohon, tiang listrik, rumah-rumah nampak bergerak padahal sebetulnya kitalah yang sedang bergerak. Dengan gagasan yang sama, Copernicus mengatakan bahwa Matahari dan planet-planet terlihat mengelilingi Bumi karena sebetulnya Bumi sedang bergerak mengelilingi Matahari. Semua planet mengedari Matahari. Titik berangkat lain yang juga amat penting yang disampaikan oleh Copernicus dalam de Revolutionibus adalah keyakinannya bahwa Bumi hanya merupakan salah satu planet saja dari planet-planet yang mengedari Matahari. Dengan andaian ini ia dapat menyusun tata suryanya dan meletakkan Bumi di antara planet-planet lain. Merkurius merupakan planet terdekat ke Matahari, disusul oleh Venus, Bumi, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Di luar orbit planet terjauh terdapat bintang-bintang. Alam semesta Copernicus adalah alam semesta berhingga; pusatnya dihuni oleh Matahari sedangkan tepiannya dihuni oleh bintang-bitang. Dalam tata surya ini, letak Mars, Jupiter dan Saturnus lebih jauh daripada letak Bumi ke Matahari. Maka orbit Mars dan Jupiter serta Saturnus lebih besar daripada orbit Bumi, sehingga ke-3 planet itu mengelilingi Matahari dalam tempo yang lebih lama. Jika diandaikan Mars dan Bumi pernah bergerak dari titik yang sama, maka pada suatu ketika akan ada sebuah titik pada orbitnya saat Mars mulai tertinggal oleh Bumi yang bergerak dalam lintasan lebih kecil. Jika dilihat dari Bumi, keadaan ini menyebabkan Mars seakan-akan bergerak balik ke barat, berhenti sebentar, sebelum melanjutkan perjalanannya ke timur. Dengan cara ini Copernicus menjelaskan gerak retrograd planet-planet yang lebih jauh daripada Bumi ke Matahari yang seudah amat lama demikian membingungkan. Untuk Copernicus, tidak ada model alam semesta yang melebihi keselarasan tata surya. Dalam bukunya yang menjadi amat terkenal dan sempat diperdebatkan untuk waktu yang lama, Copernicus menulis, "Di dalam kuil yang demikian indah ini, adakah kedudukan yang lebih baik daripada sebuah tempat yang memungkinkan lampu itu menerangi seluruh ruang secara serentak?... Kita pun menemukan alam semesta dengan kesetangkupan yang begitu menakjubkan serta penggabungan yang begitu selaras yang tak mungkin diperoleh dengan jalan lain ... Betapa mempesona karya suci Yang Maha Sempurna". Karya Copernicus harus dilihat lebih daripada sekedar pergantian paradigma di dalam astronomi. Ditinjau dari sudut pandang yang lebih luas gagasan Copernicus membawa serta pemikiran yang sangat penting, yaitu pengenalan kritis bahwa apa yang disaksikan sebagai hasil pengamatan obyektif ternyata bergantung pada pengamatnya; atau dengan perkataan lain kondisi subyektif ikut menentukan pengertian yang akan kita dapatkan. Matahari terlihat bergerak karena sebenarnya kitalah yang bergerak bersama Bumi. Maka sekalipun Copernicus menggusur manusia manusia dan Bumi kebanggaannya dari pusat alam semesta, sebetulnya Copernicus menunjukkan bahwa manusia berperan besar dalam menentukan bagaimana alam semesta akan tampak kepadanya. Gagasan Copernicus adalah suatu proses transformasi dalam konsepsi manusia mengenai alam semesta. Selain itu gagasan Copernicus juga merupakan proses pergeseran pemahaman manusia mengenai hubungannya dengan alam semesta. Filsuf ilmu pengetahuan Thomas Kuhn dalam bukunya The Copernican Revolution: Planetary Astronomy in the Development of Western Thought (1995) melihat revolusi Copernicus sebagai suatu titik balik di dalam perkembangan intelektual masyarakat Barat yang berpengaruh besar pada perubahan konseptual baik dalam filsafat dan maupun agama. Dalam pandangan Kuhn, ada tiga tataran makna tempat revolusi Copernicus bekerja. Tataran makna pertama bersifat astronomis, yaitu pembaharuan konsep-konsep dasar astronomi; tataran makna kedua bersifat keilmuan yang lebih luas, yaitu perubahan radikal dalam pemahaman manusia tentang alam semesta yang mencapai puncaknya pada Newton; dan yang ketiga bersifat filosofis, yaitu sebagai bagian dari peralihan pemahaman masyarakat Barat atas nilai-nilai. Bagaimanapun, apa yang sekarang kita kenal sebagai Revolusi Copernicus baru berlangsung lama sesudah itu. Tidak mudah mengubah pandangan yang telah terpateri selama berabad-abad. Tak sedikit orang menilai Copernicus tidak waras. Dewan gereja bahkan melarang gagasan Copernicus untuk dipelajari. Manusia merasa kedudukannya direndahkan; bukankah manusia adalah makhluk yang dipilih Tuhan untuk menjadi wakilnya di Bumi dan dengan begitu pantas menempati pusat kegiatan alam semesta? Dalam konteks ini menarik sekali untuk membaca pengantar yang dituliskan oleh Andreas Osiander di dalam buku de Revolutionibus, "Hipotesis ini tidak perlu benar, atau bahkan seakan-akan benar; tetapi satu hal saja sudah cukup--yaitu bahwa hipotesis ini menyuguhkan perhitungan yang sesuai dengan pengamatan". Di sini Osiander bermaksud menekankan bahwa temuan Copernicus cukup dilihat sebagai sarana intelektual tetapi tidak perlu dilihat sebagai kebenaran. Alasannya, jika semata-mata dilihat sebagai sarana, maka tentu saja tidak perlu dipermasalahkan ketidaksesuaiannya dengan ajaran gereja waktu itu yang berpegang pada konsep geosentris. Bukankah konsep heliosentris itu bukan suatu kebenaran? Buku Copernicus baru dibebaskan dari daftar hitam gereja tahun 1757. Keselarasan Dunia Di antara kesibukan orang menentang ajaran Copernicus, Johannes Kepler (1571-1630) dengan tenang dan penuh kepercayaan diri mempelajari tulisan-tulisan peninggalan Copernicus. Kepler bekerja sebagai asisten astronom Denmark kenamaan, Tycho Brahe (1546-1601). Kepler sendiri dilahirkan di Jerman. Ia menghabiskan masa kecilnya di sebuah seminari. Untuk Kepler kecil Tuhan bukan sekedar Sang Maha Penguasa atau Sang Maha Pengasih yang menentukan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Tuhan adalah sekaligus Daya Agung Pencipta Kosmos. Rasa ingin tahu kanak-kanaknya yang teramat besar tidak pernah dapat ditaklukkan oleh rasa takut terhadap kebesaran Tuhan; ia terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Kepler terus bertanya, mengapa ada jarak di antara tiap-tiap orbit planet dalam tata surya Copernicus? Bagaimana gerak planet mengedari Matahari sebenarnya? Apakah planet memang beredar dalam orbit-orbit berbentuk lingkaran sempurna seperti kata Copernicus? Belum pernah pertanyaan-pertanyaan seperti ini diajukan sebelumnya. Kepler beruntung karena mewarisi semua catatan astronomis Brahe yang amat teliti ketika Brahe meninggal. Ia tidak menyia-nyiakan harta yang amat berharga itu. Setiap catatan ia pelajari dengan cermat. Selama tiga tahun ia mencoba berbagai model orbit tanpa henti-hentinya. Pada akhirnya ia berkesimpulan bahwa semua planet beredar mengelilingi Matahari dalam lintasan yang berbentuk elips. Matahari tidak terletak di pusat elips itu, melainkan di salah satu titik apinya. Berbeda dengan gerak yang selalu serba sama pada sebuah orbit yang berbentuk lingkaran, gerak pada lintasan bujur telur tidaklah sama di semua titiknya. Sebuah planet akan mengalami penambahan kecepatan ketika berada di sekitar titik terdekatnya ke Matahari. Titik terdekat ini disebut sebagai perihelion; sedangkan titik terjauh disebut aphelion. Ketika menjauh, kecepatan planet akan terus berkurang sampai mencapai minimum di aphelion. Kepler menuangkan gagasan mengenai bentuk lintasan planet mengelilingi Matahari ini dan gerakannya dalam hukum-hukum yang kelak dikenal sebagai hukum pertama dan kedua Kepler. Hukum ke-3 lahir beberapa tahun kemudian, dan dituliskan dalam sebuah buku yang berjudul Keselarasan Dunia (Harmonies of the World) . Keselarasan Dunia bukan hanya mencerminkan keteraturan gerak planet, tetapi juga keindahan tata surya itu sendiri. Keselarasan dunia adalah keteraturan gerak planet-planet; keselarasan dunia adalah hukum-hukum yang menjelaskan gerak itu; keselarasan dunia adalah keindahan musikal. Untuk Kepler yang berperasaan amat halus, Tuhan kini bulan lagi sekedar arsitek geometri yang mengatur gerak dalam alam sebagaimana pernah ia tuliskan ("Geometry ... it is co-eternal with the mind of God. Geometry is God Himself"), tetapi Ia juga adalah Musikus Maha Agung. Tuhan menuangkan peribahasa musikal yang khas pada tiap-tiap planet sehingga ketika planet-planet bergerak mengelilingi Matahari, mengalunlah nada-nada yang bervariasi begitu elok. Tidak ada planet yang menyanyikan nada tunggal. Tata surya Kepler menyuarakan keselarasan nada yang mengingatkan kita kembali pada simfoni langit Pythagoras sekitar 20 abad sebelumnya. Secara matematis, hukum ke-3 Kepler menyatakan bahwa jika periode (waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali putaran mengelilingi Matahari) planet dipangkatkan dua, maka kita akan memperoleh bilangan yang merupakan pangkat tiga dari jarak planet ke Matahari. Ini berarti semakin jauh sebuah planet dari Matahari, semakin lambat gerakannya. Hukum yang dilambangkan dengan p2 = a3 ini (dengan p adalah periode dan a menyatakan jarak planet ke Matahari dalam satuan astronomi, SA; 1 SA = jarak Bumi-Matahari) amat sederhana sehingga mudah dimengerti. Sebagai contoh, ambillah planet Mars yang jaraknya 1,5 SA dari Matahari sehingga diperoleh a3 = 1,5 x 1,5 x 1,5 = 3,375. Dari angka 3,375 ini kita menghitung harga p, yaitu 3,375 = 1,8; periode Mars mengelilingi Matahari adalah 1,8 tahun. Hubungan selaras ini berlaku untuk semua planet dalam tata surya; sebuah ciri alam dapat dimengerti secara sederhana. Dari manakah Kepler mengkomposisikan musik langit? Kepler menghitung kecepatan planet sepanjang orbitnya, lalu mencari frekuensi nada yang bersesuaian. Akibat kecepatan yang berbeda-beda sepanjang lintasannya, nada yang dihasilkan tidak monoton melainkan terentang sepanjang selang musik yang jelajah frekuensinya merupakan fungsi kelonjongan orbit planet. Setelah menghitung kecepatan gerak Bumi mulai dari aphelion hingga ke perihelion, Kepler menyimpulkan bahwa Bumi melagukan mi-fa-mi sepanjang masa; ia segera menafsirkan nyanyian Bumi ini sebagai miseria-fames-miseria yang artinya kesengsaraan silih berganti dengan kelaparan. Kepler memang hidup dalam kepedihan yang sepertinya tiada hendak berakhir. Ia hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan, dan konon dalam perkawinan yang tidak pernah bahagia. Hanya delapan hari setelah berhasil menemukan hukum keselarasan dunia, istri dan anak Kepler meninggal. Sedangkan ibunya dipenjarakan karena dituduh tukang sihir. Kemiskinan pula yang memaksa Kepler membuka praktek astrologi; sebuah pekerjaan yang sebetulnya amat ia tidak ia sukai. Ketika meninggal, pada batu nisan Kepler tertulis kata-kata yang ia susun sendiri, "I measured the skies, now the shadows I measure. Sky-bound was the mind, Earth-bound the body rest." Kepler bukan hanya astronom dan musikus tata surya. Ia juga dikenal sebagai penulis fiksi ilmiah. Bukunya yang berjudul Somnium berkisah tentang suatu pengembaraan ke Bulan. Hanya saja sebagai seorang ilmuwan, Kepler tidak berani berkhayal terlalu jauh untuk membayangkan wahana antariksa yang akan membawanya ke sana dalam sekejap. Supaya aman, Kepler memulai kisahnya sebagai sebuah mimpi. Namun setelah orang dapat mengamati Bulan dengan teropong, terbuktilah betapa mengagumkan gambaran Kepler mengenai topografi Bulan yang sesungguhnya tidak pernah ia lihat. Hampir pada waktu yang bersamaan dengan masa Kepler hidup, di Italia juga dikenal seorang ilmuwan bernama Galileo Galilei (1564-1642). Galileo adalah pengikut Copernicus yang setia dan habis-habisan membela konsep heliosentris Copernicus, tetapi ia tidak terlalu berminat pada gagasan Kepler, orang yang ia sebut memegang kekuasaan atas gerak Bumi di tangannya. Sumbangan terbesar Galilelo pada dunia astronomi adalah pemakaian teropong untuk melihat benda-benda langit. Ia merupakan orang pertama yang melihat Bulan dengan lebih jelas, sehingga menyimpulkan bahwa permukaan bulan tidak rata dan licin serta mungkin ada lautan seperti di Bumi. Untuk ilmu pengetahuan khususnya fisika dan mekanika, Galileo menyumbang hukum gerak. Ia mempelajari gerak yang mengalami percepatan; ia mempelajari benda-benda jatuh dan menemukan bahwa benda jatuh selalu bergerak dipercepat. Galileo juga mencatat empat satelit pengiring Jupiter, serta memperkaya daftar katalog bintang. Melalui pengamatannya atas Jupiter dan bulan-bulan yang mengedarinya inilah Galileo menyebarkan keyakinannya akan kebenaran konsep tata surya Copernicus. Berbeda dengan Kepler yang bekerja dalam keheningan dan Copernicus yang luar biasa hati-hati, Galileo berani menentang dogma gereja Katolik yang masih berpegang pada ajaran Ptolomeus. Galileo selalu bertengkar dengan para penentangnya. Ia dikucilkan dari kehidupan kerohanian gereja, dan tidak diperkenankan mengumumkan temuan-temuan ilmiahnya. Bukunya yang terkenal adalah The Sidereal Messenger (Sidereus Nuncius; Utusan Bintang), tetapi di dalam buku The Two Great Systems of the World yang sangat terkenal itulah Galileo melawankan tata heliosentris dan tata geosentris. Galileo dijuluki si mulut besar dan si tukang bertengkar. Ia berani menentang kekuasaan gereja demi kebenaran ilmiah yang ia yakini. Pernah ia menulis, "In questions of science the authority of a thousand is not worth the humble reasoning of a single individual". 'Dosa' terbesar Galileo adalah karena ia berpegang pada kepercayaan bahwa konsep Copernicus adalah suatu kebenaran, bukan hanya alat seperti diusulkan oleh Osiander. Nama Galileo baru dipulihkan dari daftar pengucilan gereja pada dasawarsa 80-an abad ini. Gagasan Copernicus sendiri baru menjadi sebuah revolusi yang ikut berperan dalam revolusi ilmu pengetahuan secara umum melalui hukum-hukum gerak planet Johannes Kepler (1571-1630), tafsiran matematis Galileo Galileo (1564-1642) dan konsepsi mekanistik Isaac Newton (1642-1727). Siapakah Newton? Ia dipercaya sampai sekarang merupakan ilmuwan terbesar yang pernah ada. Seutas Tali Pengikat Pada tahun Galileo meninggal, di Colsterwoth, Inggris, pada tanggal 25 Desember lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Isaac Newton. Pada usia 22 tahun Newton sudah menemukan kalkulus diferensial dan tidak lama sesudahnya menemukan sifat paling mendasar cahaya yaitu bahwa cahaya yang terlihat putih sebetulnya dapat diurai dalam spektrum warna-warna pelangi. Pada masa Newton hidup, orang tidak lagi terlalu memasalahkan posisi Bumi di dalam alam semesta; begitu juga aturan-aturan yang dipatuhi oleh Bumi dan planet-planet lain di dalam keluarga Matahari. Bukankah sudah ada hukum Kepler? Sekalipun demikian, untuk Newton masih banyak sekali pertanyaan yang harus diajukan dan dicarikan jawabannya. Mengapa planet bergerak mengelilingi Matahari? Mengapa pula Bumi mengedari Matahari? Jika alasannya adalah tarikan dari Matahari, seperti yang secara intuitif pernah dengan tajam diajukan oleh Kepler, mengapa Bumi tidak jatuh saja ke Matahari? Kepler juga tidak berhasil menjelaskan mengapa ada perubahan kecepatan planet ketika mendekat dan menjauh dari Matahari. Hukum Kelembaman merupakan sumbangan besar Newton yang pertama untuk ilmu pengetahuan. Sumbangannya yang kedua adalah hukum gravitasi yang mempunyai kekuatan luar biasa untuk mengubah dunia dan memungkinkan dunia memasuki era ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang sejauh ini sudah tercata dalam sejarah. Newton memang tidak pernah sampai pada makna apakah gravitasi sesungguhnya; namun ia berpendapat bahwa--seperti dituliskan dalam General Scholium yang ditambahkan pada bagian ke-3 bukunya, Principia--cukuplah kita tahu bahwa gravitasi sungguh-sungguh ada. Cerita paling terkenal mengenai penemuan gravitasi adalah konon pada suatu hari Newton kejatuhan buah apel di kebun belakang rumahnya dan kemudian pulang membawa hukum-hukum gravitasi. Cerita ini sebetulnya hanya anekdot yang diciptakan penyair Perancis Voltaire. Newton tidak pernah kejatuhan apel, tidak juga melihat apel jatuh dulu untuk menemukan gravitasi. Ia hanya menyatakan dengan kepastian bahwa gaya yang telah menyebabkan sebuah apel jatuh ke tanah dari pohonnya adalah gaya yang sama yang telah menyebabkan Bulan tetap pada orbitnya mengedari Bumi. Gaya itu pula yang menyebabkan Bumi dan planet-planet lain mengedari Matahari. Gravitasi ibarat seutas tali yang menahan planet-planet sehingga tidak lepas dari Matahari. Newton menemukan gravitasi melalui pendekatan teoretis. Mula-mula ia berdalil bahwa sebuah benda yang bergerak tanpa pengaruh gaya, akan cenderung terus bergerak lurus tanpa melenceng, menyimpang atau berhenti. Inilah Hukum Kelembaman. Bulan seharusnya juga bergerak saja lurus, tetapi mengapa ia justru melingkari Bumi sekalipun tak ada apa-apa yang dapat kelihatan oleh mata yang menghubungkan Bulan ke Bumi ? Dengan mengacu pada temuan Kepler, ternyata planet juga tidak bergerak lurus; berarti ada gaya yang sudah bekerja pada planet sehingga orbitnya menjadi elips. Gaya itu tentulah berasal dari Matahari. Newton menyebutnya gravitasi. Hukum gravitasi menunjukkan bahwa besar gaya yang bekerja di antara dua buah benda ternyata sebanding dengan massa yang dikandung benda itu, tetapi berbanding terbalik dengan jarak di antara keduanya. Kian jauh jarak antara dua benda, kian lemah gaya yang bekerja di antaranya; jika benda menjauh 2 kali jarak asalnya, gravitasi menjadi tinggal seperempatnya. Gravitasi Newton berlaku di mana-mana; itu sebabnya hukum gravitasi disebut sebagai hukum gravitasi universal. Seakan-akan tak ada lagi tempat di dalam alam semesta yang tidak bisa dijelaskan melalui hukum Newton; bahkan ke-3 hukum Kepler yang ditemukan secara empiris dengan mengadalkan catatan-catatan pengamatan dapat diturunkan secara teoretis dari prinsip-prinsip gravitasi Newton. Teori Newton membuka lapangan pemahaman baru di dalam alam; gravitasi menyingkap banyak hal dalam alam semesta yang semula begitu seperti teka teki. Gravitasi menjelaskan mengapa planet bergerak melambat ketika berada di aphelion; bukankah kekuatannya berkurang dengan jarak? Gravitasi menyingkap mekanika benda langit; gravitasi mengantarkan para astronom pada penemuan planet Neptunus (1846) ketika mereka mendapatkan bahwa planet Uranus bergerak tidak sesuai dengan ramalan teori Newton; teori Newton pula yang mengawali penemuan planet terjauh Pluto (1930); teori Newton pula yang memungkinkan satelit-satelit dilemparkan ke luar angkasa Bumi dan dengan setia mengintai tiap perubahan di Bumi dari orbit ratusan hingga ribuan km, atau memungkinkan seluruh dunia kini saling bertutur dengan mudah; puluhan penjelajahan antariksa akan mustahil pula terlaksana tanpa temuan dan perumusan Newton. Newton memang merupakan orang pertama yang merenungkan sebuah konsep terpadu untuk menjelaskan keragaman alam lalu menerjemahkannya ke bahasa matematika. Ia menunjukkan bahwa gejala-gejala yang ada dalam alam dapat secara rasional dipelajari, bahkan diramalkan. Alam semesta Newton adalah alam semesta deterministik, sudah ditentukan semua sejak awal. Melalui Newton, impian filsuf Perancis RenĂ© Descartes akan sebuah alam semesta yang bekerja ibarat sebuah Mesin Raksasa, terwujudkan. Sekali diputar untuk bekerja, mesin ini akan terus bekerja. Mesin ini juga ibarat sebuah jam mekanik yang terdiri atas banyak komponen namun saling menggerakkan satu dengan yang lain. Seluruh semesta kini adalah sebuah mesin yang dapat dipelajari, diramalkan, dikuasai dan dikontrol, serta diubah sesuai kehendak manusia. Konsepsi Aristoteles yang memilah alam atas wilayah duniawi yang fana dan wilayah eterial yang kekal serta tak terjangkau hukum-hukum alam, runtuh bersama hukum-hukum mekanika yang bekerja tanpa pembedaan pada seluruh wilayah alam semesta. Tidaklah berlebihan jika Newton menulis di dalam Principia, "I now demonstrate the frame of the System of the World". Sejarah fisika menunggu lama sekali sebelum mencatat kehadiran jenius berikut yang menambah ukiran pada wajah alam semesta. -END